28

3K 72 0
                                    

Bel masuk sudah berbunyi dua jam yang lalu sekarang waktunya istirahat untuk murid sma angkasa tapi Devano sedari tadi masih saja berada di rooftop dari awal dia kesekolah sampai istirahat jam pertama dia masih saja disana

Banyak pikiran pikiran yang melayang di otaknya salah satunya seperti sekarang sahabatnya sedari kecil yaitu kenan masih saja tetap marah kepada dirinya

Iya dia tau bahwa dia salah kejadian itu juga kan diluar kesadaran dia jadi bukan salah dia sepenuhnya tapi dia sudah berjanji kalaupun Asyifa hamil dia akan tangung jawab begitu juga itu anak dia

Dan banyak lagi pikiran pikiran yang melayang layang di otak nya bagaimana nanti menjelaskan kepada orng tuanya?bahkan sampai sekarang dia tidak berani bilang

Di tempat lain Asyifa dan temanya akan menuju perpustakaan tempatnya di ujung arah ke kelas 12 dimana jejeran kelasnya kakak kelas

Saat berjalan menuju kesana mereka masih mengobrol sambil berjalan "brukk aw punya mata ngak si?"

"Maaf kak tadi saya ngak liat" kata Asyifa

"Maaf maaf enak banget lo ngomong maaf!"

"Kakak juga tadi sal..
Belum selesai Asyifa ngomong sudah di potong dulu

"Lo nyalahin gua iya hah sambil mendekat kearah Asyifa dan menjambak rambut Asyifa

"Ngk gitu kak aw sakit kak lepasin"

"Lepasin lepasin enak aja lepasin"

"Tapi sakit kak"

"Aurel lepasin ngak tangan lo apa mau tangan lo gua patahin" kata orng yang berdiri di belakang Asyifa menatap aurel dengan dingin iya kakak kelas itu adalah aurel

"Devano tapi dia yang salah" kata aurel membela diri ya yang berdiri di belakang Asyifa adalah devano dia merasa sudah bosan lebih baik meuju kelas saja

"Lepasin ngak" kata devano

"Ta..p blm juga selesai ngomong sudah di potong

"Lepasin gua bilang lepasin lo ngerti ngak si bahasa manusia?" kata devano yang sudah marah

Agrh sakit baget ini kenapa kepala gua ikut pusing malahan aduh malah muter muter gini gua kenapa batin asyifa

"Iya gua lepasin" kata aurel yang pasrah

Setelah dilepas Asyifa sudah oleng berdiri saja badannya sudah lemas untung langsung di tangkap Devano kalau tidak sudah jatuh kelantai dia semua yang berada di situ melihat kejadian itu biasanya devano yang dingin cuek bahkan tidak mau tau urusan orng lain sekarang membantu seorang Asyifa bahkan yang berada di situ melongo melihatnya

Devano mengendong Asyifa menuju uks di ikuti teman teman Asyifa di belakangnya sesampainya di uks devano langsung merebahkan tubuh asyifa ke atas bankar uks

"Obatin dia! Lo ikut pmr kan? Kata devano kepada nabila karna dia pmr

"Iya kak"

Setelah itu devano langsung pergi dari uks menuju kelasnya ada perasaan kawatir sebenarnya tapi dia tidak mau yang berada di sana tau

"Syifa pasti blm makan jadi gini kan tadi di ajak ke kantin malah ngak mau!" kata nabila

"Iya nih aduh gimana?" kata saffira

"Lo sama milia beli makan apa roti gitu buat Asyifa nanti kalo dia udah sadar gua nunguin dia di sini" kata nabila

"Yaudah iya jagin dia ya gua ke kantin dulu yuk mil" kata saffira yang kawatir kepada temanya dan hanya di anguki kepala oleh nabila

Brakk pintu uks di buka kasar oleh Kenan dia tau adiknya berada di uks karena teman sekelasnya ada yang bilang tadi

"Adek gua kenapa?" tanya kenan kepada nabila

"Tadi dia pingsan kak paling blm sarapan jadi gini" jelas nabila

"Lo bisa tingalin gua sendiri ngak sama syifa?" kata Kenan

"Iya kak" setelah itu nabila pergi dari uks dan duduk di kursi yang berada di depan uks menungu saffira dan milia


DevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang