36

7.2K 148 67
                                    

Disinilah sekarang mereka berada di dalam apartemen tempat Devano keadaan canggung terjadi di antara mereka berdua tidak ada yang membuka pembicaraan sampai Devano bertanya kepada Asyifa

"Syif maaf tempatnya berantakan gua belom sepet bersiin"kata Devano

"Iya ngak papa nanti gua aja yang bersiin"

"Eh ngak usah lo istirahat aja nanti biyar gua aja"

"Ngak papa gua aja lo kan laki jadi lo aja yang istirahat"

"Gini aja kita bareng bareng aja bersiinnya gimana"

"Oh yaudah kalo gitu"

Mereka mulai membersihkan apartemen Devano yang akan ditinggali mereka setelah setengah jam mereka membersihkan akhirnya selesai juga

"Akhirnya selesai juga" kata Devano

"Ah iyaa" balas asyifa

"Syif lo kenapa muka lo pucet lo sakit? Apa yang sakit? Bilang sama gua!"

"Gua ngakpapa ngak usah lebay lo" kata Asyifa sambil tertawa lemah

"Tapi muka lo pucet baget pasti lo kecapeaan istirahat aja ya nanti gua cari makan dulu lo tunggu sini"

Setelah mendapatkan anggukan dari Asyifa Devano langsung keluar menuju kebawah dan mencari makan untuk di makan mereka

Sedangkan di kamar Asyifa mersa kepalanya sangat pusing bahkan dia merasa apartemen milik Devano berputar"sttt kepala gua kenapa ini pusing segala mana pingin mual lagi huekk

Asyifa berlari menuju kamar mandi dan memuntahkan isi di dalam perutnya dia merasa tidak bisa berdiri bahkan badanya saja sudah seperti jeli lemas sekali dan brukk dia pingsan di kamarmandi

"Syif gua udah beli makan nih buru kesini dimakan" kata Devano

Tidak ada jawaban dari Asyifa Devano yang mersa curiga mencoba memanggil lagi" Fa Syifa sini makan cepet tadi lo kan blm makan"

Masih tidak ada jawaban Devano yang merasa cemas langsung mencari Asyifa pertama dia mencari didapur tidak ada di dalam kamar juga tidak ada "apa dia di dalem kamar mandi? Tapi kenapa gua panggilin ngak nyaut "

"Fa lo didalem? Cepetan kalo gitu kita makan dulu lo blm makan kan?" kata Devano

Tetap masih tidak ada jawaban Devano mersa curiga langsung membuka pintu kamar mandi yang tidak dikunci btapa terkejutnya dia mendapatkan Asyifa yang tergeletak di bawah

"Astaga syifa lo kenapa yaallah gimana ini? Fa bangun fa fa" Devano mencoba membangun kan Asyifa tapi tetap saja Asyifa masih memejamkan matanya" gua bawa kerumah sakit aja lah nanti gua hubungin mama"

                       🍃

Disinilah sekarang Devano duduk sendiri di depan ruang rawat Asyifa dengan menunduk dia merasa tidak bisa menepati janji kepada papi nya padahal sehari saja blm dia tinggal sendiri di apartemen tapi sudah begini

"Van gimana syifa?" Tanya Dinda mami Devano yang baru saja datang dengan Papi nya

"Vano ngak tau mi dokter blm keluar"

Plakk suara tamparan itu membuat mami Devano menatap suaminya" Papi kan sudah bilang jagain Syifa blm aja ada sehari kamu udah bikin dia kaya gini kalo kamu ngak bisa jaga dia kenapa kamu bawa dia biyar tinggal sama kamu?"

"Maafin vano pi, vano ngerti vano salah"

"Jagan minta maaf sama papi minta maaf sama Asyifa nya Papi jadi ngak enak sama David kemaren papi udah percayain kamu buat jaga anak dia untung aja dia sekarang lagi di luar kota kalo sampe dia tau bisa abis kamu sama dia" kata papi Devano

Setelah mengatakan itu Dokter yang memeeiksa Asyifa keluar" gimana istri saya dok" kata Devano

"Didalam istri bapak? Keadaanya baik cuma kecapean aja tadi oh iya tolong jangaan sampai pasien mengerjakan hal hal yang berat karena masih hamil muda" jelas dokter itu

"Iya dok makasih apa saya boleh masuk"

"Oh silahkan pasien juga sudah membuka matanya kalau mau pulng sekarang juga tidak papa"

"Makasih dok"

"Iya saya permisi"

Devano memasuki kamar bersama kedua orng tuanya disana terdapat asyifa yang terbaring lemah dan muka pucat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DevanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang