"Berakhir"

475 30 0
                                    

"Kakak nggak bisa giniin aku, aku sayang banget sama Kakak" Alana menatap Rayga dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"Maafin Kakak Al, Kakak bener-bener nggak bisa nerusin hubungan ini karena sebenernya Kakak cuman nganggep kamu adek Kakak" Rayga berusaha menjelaskan semuanya pada gadis kecil yang tengah berusaha menahan tangisnya itu. Memang ini semua salahnya, dia yang dengan cerobohnya menerima pernyataan cinta gadis itu tanpa memperhitungkan akibat yang bisa terjadi kedepannya.

"Dengerin Kakak Al, kamu masih muda, masa depan kamu masih panjang. Kakak yakin kamu pasti bisa nemuin laki-laki yang jauh lebih baik dari Kakak" Tambah Rayga

"Tapi aku maunya Kakak, nggak ada yang lebih baik dari Kakak" Kekeuh alana

"ALANA KENAPA KAMU NGGAK PERNAH NGERTI KALO KAKAK NGGAK BISA DAN NGGAK AKAN PERNAH BISA CINTA SAMA KAMU" Rayga membentak Alana dengan matanya yang mulai menggelap karena amarah, gadis ini benar-benar menguji kesabarannya. Sudah hampir dua jam dia berusaha menjelaskan semuanya pada gadis ini. Namun dia benar-benar keras kepala, omongan Rayga tak didengarkan sama sekali oleh Alana

"Itu karena Kakak nggak pernah nyoba buat cinta sama aku, aku mohon sekali ini aja Kak, jangan tinggalin aku, aku cinta sama Kakak" Alana tetap kekeuh dengan pendiriannnya, dia tidak akan pernah melepaskan laki-laki yang sangat dicintainya itu

"Alana kamu....

"Sayang" Ucapan Rayga terputus ketika tiba-tiba pintu apartemannnya terbuka dan memunculkan seorang wanita cantik dengan gaun merah yang melekat pas ditubuhnya membuatnya terlihat begitu cantik dan menggoda

"Di, kamu ngapain disini?" Tanya Rayga

"Kamu gimana sih, kamu kan udah janji hari ini mau nemenin aku jalan-jalan" Wanita itu menjawab sambil bergelayut manja di lengan Rayga tanpa memperdulikan tatapan terluka Alana

"Kakak siapa?" Tanya Alana akhirnya, suaranya begitu sarat akan kesedihan. Jangan sampai apa yang ada difikirannya benar-benar terjadi

"Kenalin aku Diandra, pacarnya Rayga" jawab Diandra sambil mencium pipi Rayga mesra

Alana mematung mendengar ucapan wanita itu. Dia tidak tahu harus berkata apa, dia merasa menjadi gadis yang benar-benar menyedihkan. Alana membuang harga dirinya jauh-jauh demi mempertahankan hubungannya dengan Rayga namun nyatanya pria itu berhubungan dengan wanita lain di belakangnya. Jadi selama ini apa arti hubungannya dengan Rayga yang sudah berjalan hampir dua tahun itu? Pria itu benar-benar berhasil membuatnya menertawakan dirinya sendiri yang begitu menyedihkan

"Sejak kapan Kakak pacaran sama Kakak ini? Kenapa Kakak nggak pernah bilang sama aku?" Alana menatap Rayga dengan sorot mata terluka yang begitu kentara

"Maaf Al, Kakak nggak mungkin bilang sama kamu Kakak nggak mau nyakit.....

"Aku tanya sejak kapan Kakak tunangan sama Kakak ini?" Alana memotong ucapan Rayga dengan tidak sabar

"Baru 6 bulan Al" Jawab Rayga akhirnya

"Aku bener-bener nggak percaya ini, harusnya Kakak bilang kalo Kakak punya perempuan lain bukannya diem aja dan bikin aku jadi perempuan tolol yang ngejar-ngejar laki-laki yang nyatanya nggak ngehargain aku sedikitpun"

"Aku tahu kalo aku cuman anak kecil yang bisanya cuman ngerecokin kehidupan Kakak, aku juga tahu kalo aku cuman anak kecil bodoh yang terus berharap bisa terus ada di samping Kakak. Tapi seenggaknya, bisa nggak Kakak hargain aku sedikit aja? Aku juga punya hati Kak, aku punya perasaan" suaranya bergetar, tangannya terkepal erat hingga buku-buku jarinya memutih. Alana berusaha menahan tangisnya, dia tidak ingin terlihat lemah di depan pria yang telah dengan tega menghancurkan perasaannya.

"Al dengerin Kakak, Kakak.....

"Udah cukup Kak, aku udah ngerti semuanya. Kakak nggak usah jelasin lagi semuanya karena aku udah bener-bener ngerti. Ok, seperti kemauan Kakak, kita putus. Maaf aku udah ngerecokin hidup Kakak, aku harap kita nggak bakal ketemu lagi" Alana berlalu dengan lubang besar yang menganga di hatinya. Cinta pertamanya berakhir dengan menyedihkan. Dia tidak tahu bagaimana harinya nanti tanpa pria itu. Yang jelas dia tahu hidupnya harus tetap berjalan walau dengan luka yang mungkin akan terus menggerogoti hatinya.

"Sesak" Rayga merasakan sesak di hatinya ketika gadis kecil yang sudah bertahun-tahun bersamanya pergi dengan sorot mata terluka dan menatapnya penuh kebencian. Bukan ini yang diinginkannya, dia tahu dia salah karena berselingkuh di belakang gadis itu. Tapi dia tak pernah berfikir untuk kehilangan gadis kecil itu. Mungkin terdengar egois namun Rayga ingin gadis kecil dan perempuan yang masih memeluk tangannya ini tetap ada disisinya. Dan kita tahu itu tidak akan pernah terjadi.

☆☆☆☆☆

Gimana? Beda yah? Emang agak beda.. haha ...Tapi sebenernya inti ceritanya sama kok kayak yang dulu...

Aku harap kalian suka sama cerita aku...😊😊

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang