"Yezra"

363 21 0
                                    

"Al, buka pintunya Bunda mau ngomong" Hana mengetuk pintu kamar Alana berkali-kali namun tetap tidak ada jawaban

"Al, kamu belum makan dari kemarin. Nanti kamu sakit, jangan bikin Ayah sama Bunda khawatir sayang. Ayo keluar" Willson berusaha membujuk putrinya untuk segera keluar dari kamarnya dan hasilnya tetap sama. Alana tetap tak mau keluar dari kamarnya.

"Yah gimana dong nih? Dari kemarin Alana belum makan. Bunda takut terjadi sesuatu sama Alana"

"Ayah nggak tahu harus gimana Bun. Ayah udah bujuk Alana berkali-kali dan seperti yang Bunda liat, Alana tetep nggak mau keluar" Willson menatap istrinya dengan wajah bersalah.

"Sebenernya Alana kenapa Bun? Nggak biasanya dia kayak gini?"

"Nggak tau yah, kemarin pulang-pulang dari sekolah dia langsung ngurung diri dan nggak mau keluar sampe sekarang" Mata Hana mulai berkaca-kaca.

"Bunda takut Alana kenapa-napa yah" Hana memandang pintu kamar putrinya dengan sendu.

"Alana anak yang kuat bun, dia nggak bakal kenapa-napa, Ayah yakin. Mungkin dia lagi butuh sendiri" Willson berusaha menenangkan istrinya yang hampir menangis.

"Tapi kalo gini terus dia bisa sakit yah, Ayah tahu kan Alana punya penyakit maag. Dia belum makan dari kemarin yah, Bunda takut dia sakit" Hana semakin tidak bisa mengendalikan perasaannya.

"Ayah tahu Bun, Tapi Bunda jangan....

"Yah Bun, biar Abang yang ngurus Alana. Mending Ayah sama Bunda makan sekarang. Abang janji Alana nggak bakal kenapa-napa" Yezra menatap orang tuanya dengan yakin.

"Tapi Bang, Alana dari tadi nggak...

"Abang tahu Bun, Dan bunda nggak usah khawatir. Alana itu kuat. Nggak bakal terjadi sesuatu sama dia. Mending sekarang Bunda sama Ayah makan, kalo Bunda tetep kayak gini, Alana malah jadi makin drop nanti. Percaya sama Abang dia cuman butuh waktu" Yezra berusaha meyakinkan Bundanya yang terlihat kalut.

"Bunda percaya sama Abang. Bawa Al keluar ya Bang" Hana akhirnya menurut dan pergi meninggalkan Yezra sendiri di depan kamar Alana.

"Al keluar lo, jangan manja deh. Jangan bikin Bunda sama Ayah khawatir" Ucap Yezra.

"Alana gue bilang keluar gue tahu lo denger gue"

"Kalo lo tetep nggak mau keluar, gue dobrak ni pintu".

Dan hasilnya tetap sama pintu itu tetap tak dibuka oleh sang pemilik.

"Ok lo bikin gue nggak punya pilihan lain" Dan sedetik kemudian Yezra menendang pintu itu dengan keras sampai menjeblag terbuka, menampilkan Alana yang tengah duduk di ranjang, menatapnya dengan kosong, dan Yezra tahu arti pandangan itu, adiknya benar-benar dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Yezra berjalan dengan cepat dan langsung membawa tubuh itu ke dalam pelukannya, tidak ada tangisan, tidak ada air mata, adiknya tetap diam.

"Siapapun yang ngelakuin ini sama lo gue janji gue nggak bakal bikin hidup dia tenang" mata Yezra menggelap.
Tidak ada yang boleh menyakiti adiknya, Alananya harus selalu bahagia dan menyakiti adiknya berarti dia ingin mati di tangannya.

"Gue capek Bang" Alana berucap dengan lirih menyayat hati Yezra, adiknya tidak pernah seperti ini. Amarah semakin melingkupi Yezra. Dia benar-benar tidak akan membiarkan orang itu hidup.

"Tunggu pembalasan gue brengsek"

☆☆☆☆☆

Hay hay maaf yh kalo author agak lambat update'y, Tugas kuliah author numpuk bngt, tpi author bkl berusah update sering mungkin ko guys, jadi mohon dukungannyaaa... dan thanks bngt buat reader2 yg udh baca dan support cerita ini... thanks guys😁

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang