"Pergi"

302 24 0
                                    

Setelah hubungannya dan Rayga berakhir hidup Alana berubah. Alana tidak lagi seceria dulu, dia jarang tersenyum, sering melamun, dan lebih sering mengurung diri di kamarnya. Hidupnya seperti hampa. Rasa sakit itu masih dirasakannya membuat dia sulit untuk menikmati hidupnya. Alana tahu sikapnya membuat keluarganya khawatir. Tapi dia harus bagaimana? Sekalipun Alana berpura-berpura bahagia keluarganya pasti akan tahu kesedihannya.

Tentu sikap Alana tidak luput dari pengawasan orang tua dan kakaknya. Mereka bingung harus bagaimana lagi membuat Alana kembali seperti dulu. Sudah berbagai cara mereka lakukan untuk membuat Alana kembali seperti dulu dan hasilnya nihil. Alana tetap tak berubah bahkan malah semakin murung

"Kalo itu memang yang terbaik buat Al, Bunda bisa apa" Hana menghela nafas lelah

"Abang janji bakal jagain Alana bun, Abang nggak bakal biarin Al kenapa-napa. Pokoknya percaya sama Abang, Alana bakal kembali kayak dulu lagi bun bahkan lebih kuat dari dulu" Yezra berucap dengan yakin

"Ayah sama Bunda percaya sama kamu Bang. Kami serahin semuanya sama kamu. Kami yakin kamu pasti lakuin yang terbaik buat Adek kamu. Jagain dia buat kami Bang" Wilson menepuk pundak Yezra pelan

"Pasti Yah, Abang pasti jagain Alana"

☆☆☆☆☆
"Ha? Pindah? Abang serius?!"  Alana kaget mendengar ucapan Yezra yang mengatakan akan membawanya pindah dari sini

"Serius lah. Emang kenapa?"

"Ya maksud gue kalo lo mau pindah ya pindah aja jangan bawa-bawa gue"

"Kalo gue tinggalin lo disini gue yakin pas gue pulang nanti lo bakal jadi mayat idup. Gue masih disini aja lo udah kayak gini? Gimana kalo gue tinggalin?!"

"Bang please, gue nggak bakal kenapa-napa kok. Serius" Alana berusaha membantah Yezra

"Al gue mohon lo nurut sama gue. Ini yang terbaik buat lo Al. Percaya sama gue lo bakal ngelupain masalah lo kalo lo ikut sama gue" Yezra berusaha meyakinkan Alana

"Tapi Bang, gue nggak mungkin ninggalin Ayah sama Bunda"

"Mereka udah setuju Al, mereka juga pengen yang terbaik buat lo. Lo percaya sama gue kan Al?" Yezra menatap Alana penuh harap

"Kasih gue waktu buat berfikir Bang, gue perlu mikirin ini mateng-mateng"

"Ok gue kasih waktu berfikir buat lo. Lo fikirin baik-baik. Semua ini gue lakuin buat lo, buat kebaikan lo, gue nggak mau lo terus terpuruk kayak gini, gue sayang lo Al". Yezra  mengecup kening Alana kemudian berlalu pergi

Alana menghela nafas berat. Dia lelah menjalani hidup seperti ini, Hidupnya hampa. Memang benar apa yang diucapkan Yezra, dia tidak akan bisa melupakan pria itu jika dia masih disini. Alana benci pria itu, sangat. Namun separuh hatinya masih mengharapkan pria itu datang dan meminta maaf kepadanya. mengatakan bahwa semuanya hanya kesalahpahaman, mengatakan bahwa Alana adalah satu-satunya perempuan yang ada di hatinya.

Alana tahu dia bodoh karena masih mengharapkan pria yang telah menyakitinya itu. Tapi lagi-lagi cinta membuatnya rumit.

"Mungkin aku emang harus pergi. Makasih Kak udah nemenin aku selama ini dan makasih atas rasa sakitnya, aku nggak akan ngelupain itu. Selamat tinggal Kak"

☆☆☆☆☆

Hai Gengs, Jujur aku ngerasa bersalah banget karena cerita aku kecepetan. Tapi aku bener-bener dalam keadaan yang nggak bisa ngerevisi cerita ini.
  So, yang sabar ya guys, dan do'ain semoga aku bisa ngerevisi cerita ini suatu saat nanti....

  Makasih yang udah baca....

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang