"Bayangan"

260 21 0
                                    

"Lo mau kemana Al?" Tanya Yezra ketika melihat Alana yang sudah rapih pagi-pagi sekali

"Gue mau jalan-jalan Bang, mumpung lagi libur" Jawab Alana

"Sama Dean, Diaz, apa Lucas?"

"Tiga-tiganya Bang"

"Nggak sarapan dulu?"

"Nanti aja lah di jalan"

"Lo pokoknya jangan sampe telat makan, gue nggak mau kalo magh lo sampe kambuh" Yezra menasehati Alana yang memang agak susah disuruh makan itu

"Iya, nanti sarapan dulu" Jawab Alana

  *TING TONG*TING TONG*
(Anggap suara bel wkwk)

"Kayaknya mereka udah dateng, gue berangkat dulu ya Bang" Pamit Alana

"Biar gue anter ke depan" Ucap Yezra sambil merangkul pundak Alana. Yezra harus memastikan adiknya akan baik-baik saja selama di perjalanan. Dia harus mengingatkan ketiga pria itu agar menjaga adiknya dengan baik

"Halo Bang Yezra" sapa Lucas dkk ketika pintu aparteman Alana terbuka dan nenampilkan Yezra yang tengah merangkul pundak Alana posesif

"Kalian mau jalan-jalan kemana?" Tanya Yezra tanpa basa basi

"Nggak tahu Bang, Alana yang ngatur tempatnya" Jawab Lucas sopan

"Nggak jauh-jauh kok Bang. Dan nggak usah nyeremin gitu, kasian temen-temen gue udah pada keringet dingin tuh" sahut Alana terkekeh geli melihat wajah tegang ketiga temannya

"Gue ingetin yah sama lo bertiga, jaga adek gue baik-baik. Gue nggak mau dia kenapa-kenapa. Dan kalo adek gue sampe lecet sedikit aja karena lo bertiga nggak becus jagain dia, gue abisin lo semua" Ucap Yezra yang terdengar seperti sebuah ancaman

"I i iya iya Bang, Alana bakal kita jagain baik-baik kok. Kita janji" Jawab Diaz gugup

"Lo hati-hati. Kalo sampe mereka jahatin lo, langsung hubungin gue, biar gue smachdown mereka" Yezra menatap Alana dengan penuh perhatian

"Iya Bang, gue pergi dulu" Alana berpamitan pada Yezra dan berlalu menuju mobil sport hitam milik Lucas

"Anjir gue deg degan banget ketemu Abang lo" Dean mengelus dadanya yang berdebar kencang ketika sudah masuk ke dalam mobil

"Jatuh cinta kali lo sama Abang gue" celetuk Alana

"Anjir najis lo cunguk.. amit-amit jabang orok" Dean menjawab cepat

"Ya bisa aja kan? Secara Abang gue itu kece maksimal" Alana membangga-banggakan ketampanan Yezra yang memang luar biasa. Laki-laki itu punya visual yang sangat mengagumkan

"La terus? Lo fikir gue terong makan terong apa? Lagian emang lo mau punya Kakak ipar kayak gue?!"

"Najis banget. Gue nggak pernah ngebayangin punya kakak ipar berjakun. Amit amit jangan sampe terjadi" Alana bergidik ngeri membayangkannya

"Ya makanya jangan ngomong kayak gitu. Lo tahu kan ucapan itu adalah do'a. Dan do'a lo kalo sampe di jabah kan bisa berabe. Nggak elit banget dong casanova kayak gue nikah sama...... bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla bla ......
Dean terus mengoceh namun sama sekali tak didengar oleh Alana. Gadis itu mendadak diam ketika matanya menangkap siluet seseorang yang paling ingin dihindarinya.

"Kak Ray" gumam Alana

"Ha? Apa Al? Lo bilang apa?" Lucas yang berada disisinya bertanya ketika mendengar Alana menggumamkan sesuatu

"Al?  Hellooo?" Lucas mengibaskan tangannya di depan wajah Alana karena tidak mendengar jawaban gadis itu. Alana masih melamun sambil menatap keluar jendela

"Al?" Panggil Yezra lagi sambil menepuk pundak Alana pelan, membuat Alana sedikit terperanjat

"Hah? Apa? Kenapa Luc?" Kaget Alana

"Gue yang harusnya nanya? Lo kenapa? Lo kok ngelamun?"

"Ah, itu, gue, nggak apa-apa kok. Cuman lagi kepikiran Bang Yeye udah makan apa belom. Hehe" Jawab Alana dengan senyum dipaksakan

"Yakin lagi mikirin itu?" Tanya Lucas ragu

"I iya yakin kok. Bang Yeye biasanya males makan sendirian. Jadi gue agak kepikiran, takut dia belom makan" Jawab Alana berusaha meyakinkan Lucas

"Oh ya udah kalo gitu. Jangan bengong lagi, kesambet bisa berabe" Peringat Lucas

Alana hanya tersenyum kaku. Fikirannya masih melayang memikirkan siluet orang itu. Memang wajahnya tidak terlihat terlalu jelas karena tertutupi topi, tapi postur tubuhnya dapat Alana kenali dengan cepat. Alana kenal betul postur tubuh itu, dia tidak akan mungkin melupakannya.

Namun dia langsung membuang fikiran itu jauh-jauh. Lagipula untuk apa orang itu tiba-tiba ada disini, ini pasti hanya halusinasinya saja.

"Dia bukan orang itu Al, jangan bikin hari lo ancur gara-gara mikirin sesuatu yang nggak penting. Orang itu nggak ada disini"

☆☆☆☆☆
"Woah, ada angin darimana nih aparteman gue didatengin tuan super sibuk?" Ucap Yezra ketika melihat laki-laki tampan bertopi hitam di depan pintu apartemannya

"Ah sialan lo Ye, gue lagi suntuk di kantor" Jawab orang itu

"Giliran lagi suntuk aja lo kesini, emang aparteman gue lo anggep apa?"

"Jangan mulai deh Ye, gue bener-bener butuh refreshing. Lagian lo ada tamu bukannya di ajak masuk malah dibiarin berdiri di luar"

"Sorry gue lupa, silahkan masuk ke tempat peristirahatan gue tuan Valdes yang terhormat" Yezra mempersilahkan orang itu masuk sambil membungkukan badannya

"Najis lo Yezra"

"Hahaha duduk Val, gue ambilin minum dulu. Lo mau minum apa?" Ucap Yezra mempersilahkan Yezra duduk di ruang tamu

"Hmmm.... wine kayaknya ok deh"

"Tunggu bentar" Yezra berlari ke dapur dan dengan cepat kembali lagi ke ruang tamu sambil membawa dua gelas orange juice

"Orange juice? Perasaan tadi gue nggak pesen ini deh" Bingung Valdes

"Sorry Val gue nggak nyimpen alkohol di sini. Gue nggak mau nyontohin hal negatif sama adek gue" jawab Yezra

"Wih tumben lo bijak banget"

"Gue bakal selalu bijak kalo menyangkut urusan adek gue. Gue nggak mau dia belajar hal-hal negatif yang bakal ngerusak dia"

"Anjay terharu gue. Yezra Dirgantara De William yang biasanya selengean bisa jadi sebijak ini cuman karena anak kecil"

"Adek gue udah 18 tahun Val, dia bukan anak kecil lagi"

"Kalo gitu boleh dong gue deketin?"

"Nggak boleh. Gue nggak bakal ngizinin siapapun deketin dia. Dia harus beresin kuliahnya dulu. No pacaran" Yezra menjawab dengan tegas membuat Valdes mengernyitkan keningnya bingung

"Wah parah lo Ye, lo kok posesif banget sama adek sendiri?"

"Gue cuman nggak mau dia kenapa-napa Val. Dia masih labil, fikirannya belom dewasa. Gue takut dia dimanfaatin. Jadi gue harus ekstra hati-hati jagain dia"
Yezra menjawab dengan serius membuat Valdes menatapnya kagum.
Yezra yang dikenalnya tidak seperti ini, Yezra itu orangnya selengean dan tidak pernah serius.
Valdes penasaraan dengan sosok adik Yezra yang mampu membuat Yezra begitu terlihat mengagumkan.

Dia pasti sangat berharga untuk Yezra, Valdes bisa merasakannya ketika melihat mata hitam Yezra yang menatapnya serius ketika membicarakan adiknya

"Ade gue itu nyawa gue, dia jantung gue. Gue nggak akan biarin siapapun nyakitin adek gue sedikitpun, termasuk masa lalunya"

Entah kenapa ketika mendengar Yezra mengucapkan itu, hati Valdes menjadi tidak tenang. Hatinya gelisah, apalagi ketika melihat bola mata sehitam malam yang menggelap menatapnya tajam.

Entah kenapa mata itu mengingatkannya pada seseorang. Seseorang yang telah dia sakiti.

☆☆☆☆☆

Makasih yang udah mampir😄😄😄

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang