"Hidup baru"

289 22 0
                                    

"Gimana? Lo suka nggak apartemannya?" Tanya Yezra

Kini mereka sudah ada di di aparteman baru mereka . Memulai hidup baru yang lebih baik. Menjauh dari kekangan masa lalu. Tinggal jauh dari orang tua dengan harapan bisa memperbaiki diri agar bisa kembali dengan pribadi yang lebih baik lagi.

"Kayaknya ini terlalu gede buat kita berdua" jawab Alana melihat aparteman yang terlalu luas jika hanya ditinggali oleh dua orang

"Nggak kok, menurut gue ini pas buat kita berdua".

"Terus beresinnya gimana? Gue nggak kuat beresin aparteman segini gedenya"

"Ya ampun Al, lo hidup di jaman apa sih? Ya tinggal panggil orang buat bersihin ni aparteman. Lagian gue juga nggak bakal tega liat lo bersihin ni aparteman sendirian"

"Serah lu deh Bang"

"Ya udah mending lo istirahat sekarang, gue nggak mau lo sampe sakit karena kecapean. Kamar lo yang cat putih"

"Iya Bang Yeye yang paling ganteng se kecamatan, gue istirahat sekarang"

☆☆☆☆☆

"Rayga aku mohon maafin aku Ray, aku nyesel. Please maafin aku" Diandra menggenggam tangan Rayga erat

"Jauhin tangan lo dari gue bitch. Mending sekarang lo angkat kaki dari aparteman gue, dan jangan lupa bawa selingkuhan lo dari  sini sebelum gue abisin lo berdua"

"Ray jangan gini, aku mohon. Aku tahu aku salah, aku minta maaf Ray"

"PERGI DARI SINI SEBELUM GUE BUNUH LO BERDUA. PERGIIII" Rayga berteriak emosi membuat Diandra dan selingkuhannya buru-buru keluar dari sana

"Arrrrrrrrrrrrrghhh" Rayga berteriak frustasi

Awalnya dia berniat mengunjungi pacarnya di aparteman pribadi yang sudah dihadiahkannya pada wanita itu. Namun saat membuka pintu dia sudah disuguhi pemandangan yang membakar amarahnya, disana Diandra sedang bercumbu bersama seorang laki-laki, pakaiannya sudah berserakan di lantai. Rayga emosi, tentu saja.

Namun entah kenapa rasanya tidak begitu menyakitkan, dia hanya merasa kesal. Urusan kantor membuatnya pusing dan melihat kelakuan bejad Diandara membuatnya semakin pusing

"Siaaaaaaaaaaaaal" "Prank"
Rayga membanting botol wine di depannya frustasi. Entah kenapa disaat seperti ini dia merindukan gadis itu, gadis kecil yang sudah disakitinya. Biasanya jika sedang pusing karena urusan kantor Alana akan mengusap rambutnya lembut, membisikan kata-kata penyemangat yang ampuh menenangkan hatinya.

  "Maafin Kakak Al" Kata itu meluncur begitu saja dari bibir Rayga

☆☆☆☆☆

   Makasih yang udah mampir....

EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang