Seoul, 2018
"Go out with me? I'll pay everything for you, pretty." Seorang lelaki dewasa dengan kisaran usia tiga puluhan awal dengan wine mahal di tangan kirinya berkata lembut kepada seseorang yang sedang mengantar botol wine kedua ke ruangan VVIP yang ada di bar itu.
"Maaf Tuan, tapi aku tidak bekerja untuk itu." Jawabnya singkat dengan begitu manis dan lembut, mata yang tersapu pulasan eye shadow tipis berwarna merah kecoklatan membentuk bulan sabit ketika pipi tirusnya yang seputih susu itu menyunggingkan senyuman.
Lelaki dewasa dengan setelan jas mahal yang sedang memegang wine tadi hanya mengangguk singkat dan mengibaskan tangannya memerintahkan wanita itu pergi setelah mengantar botol wine kedua yang akan ia nikmati dengan kawan-kawan bisnisnya, ia menghormati pekerjaan wanita itu, wanita dengan gaun hitam berkerah halter neck yang membalut tubuh langsing sebatas lutut.
"Jual mahal sekali jalang itu. Hyung seharusnya kau memaksa dia. Ah ... Melihatnya saja membuat tubuhku menegang." Seorang lelaki tinggi dengan rambut kecoklatan sedang membuka dasi yang melilit lehernya dengan kasar sambil memasuki ruang VVIP yang telah disewa oleh orang yang ia panggil Hyung.
"Kim Mingyu akhirnya datang juga. Sudah selesai dengan berkas akhir tahun sialan itu?" Seorang lelaki lain dengan hidung bangir yang memiliki senyum lebar itu bangun dari duduknya untuk memberi pelukan pada sahabat lamanya.
Ia berlalu mengabaikan pelukan yang diberikan Seokminㅡsi lelaki berhidung bangirㅡdan memilih untuk duduk di sebelah lelaki dewasa yang masih setia dengan gelas wine-nya.
"Sialan kau!" Umpatan Seokmin yang diabaikan oleh Mingyu mengundang tawa dalam ruang VVIP yang diisi oleh beberapa eksekutif muda yang tampannya tak terbantahkan.
"Jonghyun-hyung, wine mahal kita tidak ada artinya jika tak ada wanita yang menemani." Mingyu berkata pada lelaki dewasa di sebelahnya.
"Ah di kepalamu hanya wanita saja." Lelaki dewasa itu bernama Jonghyun, lelaki dengan wajah tenang dan aura baik-baik. Menepuk ringan kepala Mingyuㅡkawannya di dunia bisnis yang telah dianggap adikㅡyang duduk di sebelahnya.
~~~
Denting botol-botol wine yang sedang disusun di gudang penyimpanan menyapa indra pendengarannya begitu ia masuk. Di hadapannya ada seorang lelaki tampan sekaligus manis dengan kemeja biru muda yang pas di tubuh dengan celana hitam membalut kaki yang jenjang. Wanita dengan gaun hitam sepekat malam berjalan mengendap-endap memasuki gudang penyimpanan wine di bar itu, tiba-tiba ia memeluk erat lelaki yang berada di hadapannya. Menumpukan dagu dan memejamkan mata.
"Eoh, Wonwoo-ya? Ada apa?" Lelaki dalam pelukannya bertanya lembut.
"Kejadian yang sama setiap malamnya, hyung. Ada lagi yang ingin menyewaku. Tapi kali ini tidak ekstrem sih, ia hanya tersenyum ketika aku bilang bahwa aku tidak bekerja untuk itu. Tamu di ruang VVIP, sepertinya sih Seungcheol-hyung mengenalnya karena mereka sempat bercakap-cakap sebelum kawanan eksekutif muda itu masuk." Wanitaㅡpriaㅡdengan gaun hitam itu bernama Jeon Wonwoo, the Queen with King's skin. Primadona di bar milik Jeonghanㅡlelaki dalam pelukannyaㅡdan kekasih Jeonghan, seorang yang tadi ia panggil Seungcheol-hyung.
"Kau pulang saja, sudah jam dua. Tapi pastikan kau ganti baju terlebih dahulu. Aku tidak ingin kau berjalan sendirian dengan penampilan seperti ini, aku tak mau kejadian itu terulang lagi, terlalu berbahaya untuk rubah cantikku." Jeonghan tersenyum mengusak lembut kepala Wonwoo yang terbalut rambut artifisial sepanjang bahu.
To be continued
P.S.
Satu chapter work ini hanya berisi sekitar 500-700 words aja dan hanya berisi beberapa chapter nggak kaya work sebelah yang panjangnya sepanjang-jalan-kenangan. Selamat membuka kotak pandora!
![](https://img.wattpad.com/cover/145582809-288-k171460.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Make Up [Meanie] ✓
FanficNo you don't need make up, to cover your face love You're beautiful now, within or without Be good to yourself, you doing me proud No you don't need make up, to cover your scars up You're beautiful now, within or without And never forget, you doing...