04. Love is you

6.7K 1K 40
                                    

Cerita ini murni dari imajinasi-ku sendiri, jika ada kesamaan dalam cerita, alur dan namaㅡ Itu semua hanya kebetulan


Jimin menahan airmatanya, "Biasanya Junghyun selalu menciumku sebelum tidur dan dia memelukku saat tidur? Kenapa semua seakan berubah?." Lirih Jimin dalam hati.

...............

Hari demi hari Jungkook mengajari Jimin dimana letak perabotan rumah termasuk dapur, ia masih berat hati meninggalkan Jimin dirumah meskipun dengan Eommanya.

Dan ia juga sudah mengajari Jimin bagaimana mengangkat telepon.

Hari ini ia ada klien yang mengharuskannya untuk bermain kamera dslr-nya lagi, sebenarnya Ayahnya Namjoon menginginkannya untuk meneruskan Perusahaannya namun Jungkook masih berpikir-pikir- Ia belum bisa meninggalkan hobi-nya.

"Kau ingin mandi dulu atau sarapan dulu?." Tanya Jungkook melihat Jimin meraba selimut dan melipatnya meskipun yang ia lipat adalah baju bathrobe Jungkook yang besar.

"Aku mandi dulu saja." Ucap Jimin tanpa menghentikan pekerjaannya.

"Biarkan aku saja yang melipat selimut itu." Ucap Jungkook membuat Jimin mencengkeram jemarinya sendiri hingga memutih.

"Aku bisa kok." Jimin tersenyum lirih.

"Tapi yang kau lipat itu bukan selimut-."

"Maaf Junghyun- kau lupa kalau aku ini buta?." Ucap Jimin meletakkan bathrobe milik Jungkook.

"J-Jimin aku tidak bermaksud-." Jungkook hendak menghampiri Jimin.

"Aku tahu Junghyun, aku mengatakan yang sebenarnya kan?." Jimin hendak duduk di tepi kasur namun ia salah, dengan cepat Jungkook menarik pergelangan tangannya-- mereka terhuyung dan terjatuh hingga tubuh kecil Jimin kini berada diatas Jungkook

Wajah Jungkook memerah, tangan Jimin mencengkeram dada Jungkook-- bibir mereka saling berdekatan hingga nafas mereka terasa diwajah.

"M-Maaf." Kejut Jimin bangkit dari tubuh Jungkook.

Jungkook hanya diam saja mengamati Jimin yang kini duduk didepannya dan menunduk.

Jungkook menangkup pipinya, entah kenapa ia ingin melakukannya-- Ia hanya ingin melihat Jimin bahagia.

"Maafkan aku Jimin."

Jimin mendongakkan wajahnya seolah mencari dimana suara Jungkook, ia mengangguk lirih dan tersenyum sedih.

"Aku tahu dan aku mengerti, kau pasti aneh melihat kondisiku sekarang-- Aku akan memberimu waktu untuk terbiasa denganku sekarang, jika kau lelah, tolong beritahu aku." Ucap Jimin meneteskan airmatanya, dia sangat mencintai Junghyun dan itu membuat dada Jungkook sakit.

Jungkook tak bisa berkata apa-apa lagi, ia tarik tubuh Jimin dan memeluknya erat-- Dan berharap semoga Jimin bisa mengertinya.

"Jungk-- Junghyun, Jimin sarapannya udah matang!." Teriak Seokjin membuat Jungkook dan Jimin melepas pelukan mereka.

"Kau mandi sekarang? Aku akan menyiapkan air hangat, handuk dan baju ya?." Pinta Jungkook membuat Jimin mengangguk.

Not My Husband ll KookminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang