• Cerita ini murni dari imajinasi-ku sendiri, jika ada kesamaan dalam cerita, alur dan namaㅡ Itu semua hanya kebetulan •
"Apa dia tidak lelah berdiri disana terus?."
"Eh pria manis itu?."
"Iya, sepertinya dia menunggu seseorang."
"Kasihan sekali, hampir 6 jam aku melihat dia hanya berdiri dibawah pohon."
"Mungkin pacarnya bekerja disini?."
Jungkook melihat kearah jendela, lalu membulatkan matanya.
.........
"Jimin?." Kejut Jungkook melihat keluar jendala dan ia lihat Jimin berdiri dibawah pohon tepat di parkiran Perusahaan ayahnya.
"Jimin?." Taehyung pun ikut melihat kearah jendela dan melihat Jimin berdiri dibawah pohon.
"Jungkook? Jimin--." Taehyung belum menyelesaikan perkataannya namun Jungkook sudah menghilang dari sisinya.
Jungkook berlari, ia tak menghiraukan saat ia menubruk salah karyawan-karyawan ayahnya. Derap langkah Jungkook terhenti saat Jimin menoleh kearahnya.
Nafas Jungkook terengah-engah, ia menatap Jimin dengan sayu sambil mengusap keringat yang menetes di pelipisnya.
"Junghyun?." Panggil Jimin mendekati Jungkook.
Jungkook menahan airmatanya melihat Jimin yang berjalan pelan mendekatinya-- Jungkook berjalan mendekatinya lalu merengkuh tubuh mungil Jimin.
"Maafkan aku." Kata Jungkook memeluk Jimin dengan eratnya.
Jimin mengangguk dan melepas tongkatnya lalu mengusap punggung Jungkook dengan lembutnya.
"Sejak kapan kau disini?." Jungkook mengusap airmata yang keluar sedikit di ujung matanya lalu melepas pelukannya.
Jimin mendongakkan wajahnya.
"Baru saja."
"Jangan bohong-- mereka melihatmu 5 jam yang lalu." Jungkook mengusap pipi Jimin.
Jimin hanya tersenyum sendu, meskipun biasanya Junghyun memberinya ciuman di kening namun saat Jungkook memeluknya itu sudah membuat dia bahagia.
"Kenapa kau kemari? Kenapa kau tidak bilang kalau kau menungguku disini?." Ucap Jungkook membuat wajah Jimin semakin sendu.
"Jadi kau tak mengingatnya?."
"Huh?."
"Kau benar-benar tak mengingat apapun?." Wajah Jimin terlihat kesal.
"A-Aku." Jungkook gugup dan Jimin berjongkok mengambil tongkatnya, Jungkook menarik lengannya hingga Jimin menghempaskan tangan Jungkook sampai wajah Jungkook terkena tongkatnya.
Jimin menatapnya dengan berkaca-kaca, Jungkook menatapnya horor.
"Jangan berbicara denganku sebelum kau mengingat semuanya." Jimin meninggalkan Jungkook yang masih berdiri menatapnya.
Jimin mengusap airmatanya, dia tidak ingin terlihat lemah-- Dia bisa melewati semuanya, Jimin meneriaki taksi, setelah mendapat taksi ia masuk.
"Jimin? Buka pintunya? Kau mau kemana?!." Jungkook membuka pintu taksi itu namun terkunci.
Jungkook semakin ketakutan saat taksi itu menjalankan mobilnya.
"Pak! Buka pintunya pak! Dia istri saya?!." Teriak Jungkook sambil menggedor kaca mobil namun tak mengindahkan supir taksi itu untuk membukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not My Husband ll Kookmin
Fanfiction"K-Kumohon kali ini saja permintaanku, jangan katakan padanya saat aku tidak adaㅡ Berpura-puralah menjadi aku dan bahagiakan dia untukkuㅡ." ✔ This story belong to me ✔ Don't be a silent reader ©koucan 2018 Start : 11 April 2018 End : 13 Mei 2018