Ku mengaku sangat cinta
Namun untuk setia aku tak bisa
Masih saja ku mendua
Selalu ada alasan lupaAku insan biasa
Berhias nafsu angkara
Kau tetap tiada murka
Pintu maaf selalu terbuka
Bahkan beri kesempatan keduaDalam hening ku merenung
Akan dosa yang menggunung
Khilaf yang tak terbendung
Noda yang tak terhitungBersimpuh ku menghamba
Bersujud ku mendamba
Lewat lantunan bait-bait doa
Ampuni segala durhakaKuatkan ku tuk wujudkan cinta
Merengkuh indahnya cahaya
Menuju jalan mulia#Sebuahperenungandiri
#Mahadewi
YOU ARE READING
Mahadewi dalam Puisi
PoetryPena itu jiwa Kertas itu raga Setiap goresan bak mantra Penggugah jiwa Penguat raga Menyusuri hitam putihnya dunia dalam baris aksara