12

167 4 0
                                    

.
.
.
"Song Ji Hyo..JiHyo-ya..JiHyo-ya..jamkanman" Jae Suk berlari mengejar JiHyo.
"JiHyo-ya~" Jae Suk menarik tangan JiHyo, membuat JiHyo berhenti, dilihat JiHyo menangis.

"Oppa, lepaskan" JiHyo meronta dengan menarik tangannya agar dilepas Jae Suk, namun cengkraman Jae Suk lebih kuat.

"JiHyo-ya dengar dulu" Kata Jae Suk dengan nada lirih, dia tak tega melihat JiHyo menangis. Jae Suk menatap JiHyo dengan pandangan teduh Jae Suk bisa merasakan sakit dan sedih perasaan JiHyo.
"Ini bukan kemauanku, kau tahu kan?"
"JiHyo-ya"
Jae Suk memutar badan JiHyo lalu mengusap air mata JiHyo yg jatuh di pipinya.
"Oppa.. pergilah gwaecan-ha"
Lalu JiHyo melepas genggaman Jae Suk dan segera meninggalkan Jae Suk disana.

JiHyo berlari sekuat tenaga dengan air mata yg terus mengalir dari matanya, mengingat kata-kata Jae Suk yg membuat hatinya sakit, JiHyo tak percaya Jae Suk bisa berkata seperti itu di hadapan teman-temannya.

Beberapa saat yg lalu...

Jae Suk dan teman-temannya sedang berkumpul di rumah Jae Suk.
Mereka sedang membicarakan soal hubungan Jae Suk dan JiHyo serta soal Jae Suk pergi ke Seoul.

"Hyeong besok kau berangkat ke Seoul, apa rencanamu?" Tanya Kwang Soo, membuat Jae Suk menarik nafas panjang

"Jujur saja, aku mati-matian merayu appa, untuk aku tetap bersekolah disini" Kata Jae Suk

Kim Jong Kook dan Ji Seok Jin adalah teman lamanya, dan mereka tahu sifat Jae Suk, seorang yg penurut pada ayahnya.
"Jae Suk-ah aku tahu sifatmu, kau tidak akan berani membantah appamu untuk hal seperti ini saja ya kan?" Kata Seok Jin, dan Jae Suk hanya rersenyum.

"Apa ini gara-gara JiHyo, hingga kau berat untuk meninggalkan Busan?" Tanya Jong Kook.
Jae Suk diam sejenak dan berpikir Jong Kook benar, selama ini dia tidak pernah membantah appanya atau tidak setuju pada appanya.
"Nah.. benar wanita itu membuatmu berubah hyeong.." Kata Jong Kook
"Benar-benar berubah, saat dengan Kyung Eun kau tidak pernah seperti ini, ingat saat kita akan study tour ke luar kota?" Seok Jin sependapat dengan Jong Kook dan mengingat saat mereka akan study tour dan Kyung Eun tak ikut namun Jae Suk tidak peduli harus jauh darinya.

"Kenapa kau tak ajak dia saja hyeong?" Kata Gary
"Mwo?..lalu JiHyo akan tinggal serumah denganku? Yg benar saja." Kata Jae Suk tidak setuju
"Aku tidak pernah seperti ini sebelumnya, jika saja aku tidak mengenal JiHyo mungkin aku tak harus gelisah" Lanjutnya
"Jadi kau menyesal" Tanya Seok Jin
Jae Suk hanya diam sejenak, dan saat itu JiHyo berada tak jauh dari mereka dan tak sengaja mendengar percakapan barusan.
"Bukan seper.. JiHyo??" Jae Suk memotong perkataannya dan melihat JiHyo di depan pintu, lalu Ji Hyo berlari dengan hati yg terluka.

~~~~

JiHyo berlari sampai rumahnya dan segera masuk kamarnya, tak henti-hentinya JiHyo menangis..

Kalau kau menyesal kenapa kau tidak memutuskanku, dan kenapa kau mengatakan janji tapi kau menyesali perasaanmu..
Dan apa artinya malam itu? Apa arti ciuman itu? Aku benci...benci..
Apa aku jadi beban hidupmu? Apa aku selama ini mengganggu hidupmu? Kau menyesali bertemu denganku?? Pergilah kalau kau ingin pergi..aku tak akan menahanmu..

Sampai malam JiHyo tidak keluar kamarnya, ibu dan adiknya khawatir jika ia tak makan, mereka juga tidak tahu kenapa
JiHyo tidak keluar kamarnya sampai lama.

Saat itu Jae Suk pergi ke rumah JiHyo,
"JiHyo-ya~ Jae Suk mencarimu" kata Eommanya
"Aku tidak peduli" Kata JiHyo dengan suara terisak-isak.

"JiHyo-ya~ keluarlah mianha-e, keluarlah JiHyo-ya aku tak bermaksud begitu, chagiya.." Kata Jae Suk dari balik pintu.
JiHyo tidak merespon dia hanya menangis pria yg selama ini dia percaya, yg selalu membuat dia tertawa membuat dia luluh ternyata tidak sepenuh hati untuk menyukai JiHyo.

My Yeoja || 내 여자 ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang