12

149 8 2
                                    

Yavia membersihkan meja makan seusai mereka sarapan.

Yavia mengambil satu botol besar jus jeruk, lalu mengambil tiga buah gelas untuk dibawa ke teras belakang, tempat Reno dan Davian duduk saat ini.

Teras belakang memang tempat favorit semua orang saat berkunjung ke rumah si kembar.

Yavia menghampiri Reno dan Davian dengan nampan berisi jus jeruk tadi.

Saat Yavia meletakkan nampan berisi jus jeruk itu, Davian berdiri untuk ke kamar membersihkan tubuhnya.

"Gue mandi dulu ya" ujar Davian.

Davian meninggalkan Yavia dan Reno berdua di teras belakang.

Canggung... sudah pasti, kenapa?

Reno pernah mengutarakan perasaannya ke Yavia saat Yavia sedang berpacaran dengan Arga.

Flashback on

"Hai, See you, semoga sukses di sana, Ren" ucap Yavia dengan senyumnya.

Sekarang Yavia, Davian dan kelaurga Reno sedang di bandara melepas kepergian Reno ke London.

"Sukses bro" ujar Davian.

Reno mengangguk melakukan tos khasnya bersama Davian.

"See you," ujar Yavia lagi saat posisi Reno tepat dihadapannya.

"Gue pengen ngomong sama lo" ujar Reno menarik Yavia sedikit jauh dari keluarganya dan Davian.

"Sebelum gue pergi, gue pengen bilang sesuatu ke lo" ucap Reno membuka pembicaraan serius mereka berdua.

"Yaudah, ngomong aja, gue dengerin kok" jawab Yavia santai.

"Gue suka sama lo" ucap Reno tulus.

Wajah Yavia menjadi tegang, tidak sesantai tadi.

"Tapi..," bibir Yavia kaku, seakan tidak bisa melanjutkan kalimatnya.

"Lo mau gak jadi pacar gue?" Lanjut Reno.

"Gue juga sayang sama lo tapi..,"

"Tapi apa?" Tanya Reno semakin serius.

"Tapi cuma sebatas sahabat gue, gue udah punya pacar" jawab Yavia terbata-bata.

Reno terdiam. Yavia juga terdiam.

"Kalo gitu please ijinin gue buat meluk lo buat yang terakhir kali sebelum gue pergi" pinta Reno.

Yavia langsung memeluk Reno, Reno sahabatnya, Reno saudara keduanya setelah Davian, dan Reno yang baru saja menyatakan perasaannya.

Tanpa Yavia sadari sepasang mata tajam tengah menatapnya dan Reno.

Itu Arga, Arga pacar Yavia, Arga yang sangat mencintai Yavia, dan Arga yang sedang memandang Yavia dan Reno.

Flashback off

Rasa canggung itu semakin lama semakin merajalela.

Saat ada Davian diantara Yavia dan Reno pasti akan biasa saja, tapi saat tinggal berdua semua itu terasa berbeda.

"Lo sama pacar lo gimana?" Reno membuka pembicaraan canggung itu.

"Gue sama Arga oke aja" jawab Yavia santai berusaha menghilangkan kecanggungan yang ada.

"Nama pacar lo Arga?" Tanya Reno lagi.

Yavia mengangguk menjawab pertanyaan dari Reno.

"Dia apa kabar? Kayaknya gue harus ketemu sama dia" ucap Reno.

"Dia kabarnya sangat baik mungkin, lo mau ngapain ketemu sama dia?" Tanya Yavia.

"Gue pengen kasih tau ke dia, buat jagain lo" jawab Reno.

"Mungkin suatu saat nanti lo bisa ketemu sama Arga, suatu saat nanti, tapi lo gak perlu nyuruh dia buat jagain gue, gue kuat kok" ucap Yavia.

"Maksud lo?" Tanya Reno bingung mendengar jawaban yang dilontarkan Yavia.

"Lo kok, masih lancar banget ngomong pake bahasa indonesia" kata Yavia mengalihkan pembicaraan.

"Vi, please, jangan ngalihin pembicaraan" ujar Reno.

"Gue gak pengen bahas soal Arga, gue gak mau ngerusak mood gue pagi ini yang lagi bahagia karna kedatangan lo" Yavia merespon perkataan Reno dengan nada yang sedikit melemah.

"Sorry, Vi. Gue gak bermaksud buat ngerusak mood lo" Reno mulai panik melihat mimik sedih yang tercetak jelas di wajah Yavia.

"Biasa aja kali, gue gapapa" Yavia malah tertawa melihat wajah panik yang ditunjukan Reno.

"Kok, lo ketawa sih" ucap Reno.

"Abisnya muka kamu lucu banget, panik gitu" jawab Yavia lalu melanjutkan tawanya.

1 detik

2 detik

3 detik

Yavia berhenti tertawa, ia menyadari ada yang salah dengan ucapannya.

•••

Readers.. gapapa yah, part ini digantung dulu, kalo readers penasaran lanjutannya, keep read and don't forget to vote.

Sorry udah bikin para readers penasaran... xoxo

Ipuuut

Where Are You? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang