[Prolog]"Aku tidak tahu apa yang lebih indah dari biru-nya kedua matamu."
Biru dan Emerald itu bertemu dalam jarak yang begitu intim, nafas mereka beradu dalam sebuah kecupan mesra. Bahkan debar jantung mengalahkan suara detik dari jam dinding kala itu.
"Aku mencintaimu..."
***********************************************
[Aozora PoV]
Aozora, begitu mereka memanggilku. Tapi kata daddy, waktu kecil aku memanggil diriku sendiri dengan sebutan yaya. Menggemaskan bagi mereka, namun cukup memalukan ketika aku melihat rekaman dari beberapa video masa balita ku. Kata Shu-chan aku memiliki mata yang lebih indah dari kepingan biru milik daddy, juga daddy bilang aku memiliki rambut hitam yang lebih berkilau dari milik Shu-chan. Aku cukup senang berada dalam keluarga kecil daddy dan Shu-chan.
Ahㅡ aku belum memperkenalkan mereka. Daddyku, Nash Gold Jr. adalah seorang dokter anak yang paling tampan. Menurutku daddy memang tampan sekali. Jelas saja ia bule ahaha. Daddy juga pria yang sangat jenius dan multi talenta. Ia bisa menjadi dokter, chef, guru dan atlet secara bersamaan. Hebat bukan?
Lalu, ada Shuuzou Gold Jr. Aku biasa memanggilnya Shu-chan. Ia istri dari daddy ku. Aku tidak pernah menyesal menjadi seorang anak dari pasangan gay. Karena mereka merawatku seperti tuan puteri. Mereka memberiku banyak kasih sayang hingga aku bisa seperti ini. Shu-chan sendiri adalah orang yang disiplin dan tegas, ia juga manis sekali. Manis atau tampan? Tapi menurutku daddy lebih tampan.
Kehidupanku berjalan normal seperti remaja kebanyakan. Berangkat sekolah, mengikuti ekstrakurikuler dan mengerjakan tugas sekolah. Mungkin yang membuatnya tidak biasa adalah...
"My Princess, apa kau sudah medical check up bulan ini? Daddy tidak mau kau terjangkit virus yang aneh-anehㅡ"
"Nash, please. Ia baik-baik saja"
"Tapi, dear...."
"Daddy, aku sehat dan tidak mengalami penyakit apapun. Mungkin daddy yang harus cek soal kejiwaan daddy."
"Pftㅡ"
Yah, kira-kira begitulah keadaan dirumah. Daddy yang suka berlebihan denganku dan Shu-chan yang seringkali sweatdrop dengan kelakuan daddy.
Drrrrrtttt drrrrtttt
Getar ponsel membuatku melirik untuk sekedar melihat layarnya. Terdapat notifikasi pesan dari seseorang bernama Raiden disana. Kuraih ponsel diatas meja tersebut lantas menyentuh layar dengan ibu jari guna melihat isi chat yang baru saja sampai tersebut.
👤 Raiden
✅ Kau sedang apa? Ingin keluar?👤 Aozora
✅ Baru saja selesai membantu daddy merapikan dokumen kerjanya, mau kemana?👤 Raiden
✅ Hmm... Nonton?
✅ Kulihat ada film bergenre comedy yang sedang tayang
✅ Bagaimana?👤 Aozora
✅ Baiklah, aku akan bersiap👤 Raiden
✅ Aku berangkat sekarang, satu jam lagi aku sampai👤 Aozora
✅ OkSegera aku beranjak untuk mandi dan mengganti pakaianku. Sore ini Raiden mengajakku untuk nonton ke bioskop. Jadi, aku harus pakai baju apa?
[Raiden PoV]
"Papa, aku izin keluar dengan Aozora."
"Ya, jangan pulang terlalu malam."
Aku masuk kedalam mobilku lantas menginjak pedal gas, menyetir menuju rumah Aozora. Jangan salah paham, kami tidak memiliki hubungan khusus. Hanya saja, kami memang akan menikah. Sebelum itu, namaku Midorima Raiden. Aku putra pertama dari Midorima Shintarou, seorang dokter bedah yang selalu membawa lucky item-nya kemana-mana.
Papaku menikah lagi dengan seorang pria bernama Kise Ryouta. Aku biasa memanggilnya Ki-chan, ia adalah orang yang ramah dan peduli padaku. Menurutku, Ki-chan juga manis. Kata papa, Ki-chan wangi vanilla.
Aku memiliki satu adik perempuan bernama Midorima Himawari. Memang bukan anak biologis papa ataupun Ki-chan. Tapi ia mirip dengan Ki-chan. Termasuk suara nyaringnya.
Saat ini aku sedang menjalani kuliah kedokteran di salah satu Universitas ternama di Jepang. Mungkin dua tahun lagi aku akan lulus. Jika memang tidak ada halangan yang lainnya. Tapi aku memang bertekad untuk lulus dengan cepat supaya ekhem bisa menikahi Aozora. Hubungan kami bukan seperti remaja biasanya, tapi orangtua kami sudah melakukan perjodohan. Awalnya sedikit mengejutkan, namun kupikir Aozora anak yang unik. Siapa yang akan menolak gadis cantik dan cerdas seperti Aozora? Terlebih lagi... Uhuk dia bohay.
Cough loudly.
[3rd PoV]
Satu jam berlalu, sebuah mobil sudah terparkir dengan rapi didepan rumah sang tuan puteri. Sementara Raiden menunggu, Aozora tengah merapikan tatanan rambutnya lantas berjalan menghampiri Raiden yang duduk di ruang tamu tersebut. Sebuah senyum lebar menjadi sapaan pertama dari sang hawa yang ditujukan pada laki-laki didepannya.
"Menunggu lama?" Tanya Aozora.
"Tidak, ayo berangkat. Hmm..kemana orangtuamu?" Kepingan emerald itu melirik ke sekitar ruangan. Sedari tadi ia memang sendirian. Masuk dan menunggu di ruang tamu atas izin Aozora. Tapi keadaan rumah Aozora memang tidak pernah ramai.
"Oh? Daddy dan Shu-chan sedang kencan" jawabnya sembari terkekeh kemudian mengajak Raiden keluar.
Raiden kini duduk di kursi kemudi, menyetir mobilnya menuju sebuah bioskop yang tidak terlalu jauh dari rumah Aozora juga Raiden. Jemari lentik milik Aozora sibuk memainkan layar sentuh ponselnya, sesekali menekan tombol play pada mp3 player di mobil Raiden. Sejujurnya, Aozora tidak mengerti bagaimana hubungannya dengan Raiden. Pacar? Bukan. Teman? Tapi Aozora sering pergi kencan dengan adam tersebut. Rumit. Namun Aozora tahu Raiden tidak akan melarangnya untuk pergi dan menikmati waktunya bersama teman perempuan maupun teman laki-lakinya. Walau ia tahu Raiden terkadang cemburu. Lalu bagaimana Aozora harus menyikapi hubungan tidak jelasnya dengan Raiden?.
To be continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Green Velvet
RomanceAda yang kusadari dengan sesuatu yang disebut cinta. Seperti kue red velvet. Terlihat cantik dan menggoda. Namun terkadang malah terasa seperti obat. Pahit. Warning! Random characters inside. KnB ft. Hetalia