Pagi ini Bella datang menjemput gue. Iya, Bella sesekali membawa mobil ke sekolah. Setelah sampai di sekolah bel masukpun berbunyi. Bu Nani, wali kelas gue sekaligus guru Bahasa Indonesia masuk ke kelas bersama orang yang wajahnya tidak asing menurut gue. Semua siswi perempuan di kelas gue berteriak histeris setelah melihat anak ini karena yah hmm lumayan tampan. 'ooo diakan anak yang di taman belakang kemaren!' batin gue mengingat kejadian kemaren. Saat gue melihatnya lagi tatapan kita bertemu, wajah bingung dan kaget gue sama seperti miliknya.
"Diam semuanya, hari ini kita kedatangan murid baru" ucap bu Nani tegas. Semua muridpun terdiam karena bu Nani termasuk guru yang agak.. Menyeramkan?.
"ayo nak perkenalkan dirimu" lanjut bu Nani. Setelah merasa seluruh murid diam.
"haii guys, nama gue Alvaro Azfa Dinata, panggil aja Azfa" ucap Azfa ramah.
Semua siswi perempuan dikelas gue mulai histeris lagi. "namanya Azfa", "ganteng banget", "gilagila stock cogan nambah", "ntar kita minta nomer hp nya", "udah punya pacar belum yaa". Yaa begitulah kira-kira reaksi mereka.
"Gila Nat gantengg, gk kalah ganteng dari Dio" ucap Bella setengah berbisik kepada gue tapi tetap heboh.
"ahh biasa aja" jawab gue malas.
"yaa mata lo aja tu kelilipan lucinta luna, cowok seganteng itu dibilang biasa aja" sewot Bella.
"iyain deh biar cepet".
"ihh Nata ngeselin".
Gue tidak menghiraukan Bella lagi. "ooo namanya Azfa" batin gue.
"oya Nata, nanti saat istirahat, kamu ajak Azfa keliling sekolah ya, soalnya ketua kelas tidak masuk" ucap bu Nani tiba-tiba.
"lah kan ada wakilnya buk" jawab gue bingung.
"wakil ketua kelas sedang sibuk karena sebentar lagi ada pensi di sekolah"
"yahh buk yang lain aja ya" gimana gue gk nolak, semua temen cewek gue natap sinis ke gue.
"ibuk maunya kamu ya kamu"
"hah yaudah deh buk"
Setelah gue meng-iyakan, bu Nani mempersilahkan Azfa duduk di kursi kosong bersama Rangga teman gue. Bu gurupun memulai pelajaran hingga tak terasa bel istirahat sudah berbunyi. Setelah bu guru keluar, gue menghampiri meja Azfa dengan malas. Karena waktu yang semestinya gue pakai makan harus terbuang karena murid baru ini, untung gue udah sarapan.
"ayoo cepetan" ajak gue kepada Azfa.
"yaelah ramah dikit gitu, udah cengeng judes lagi" ucap Azfa sedikit menohok.
Gue berusaha tidak menghiraukan dia, Karena ya gitu semua teman kelas gue yang cewek pada liatin dia.
"hai Azfa, kenalin gue Tasya, boleh minta no hp? sekalian gue undang ke grup kelas" ucap salah satu teman gue Tasya. Yang memang adalah salah satu murid centil di kelas gue.
"e-eh hai, iyaiya" saat Azfa mau mengeluarkan hp gue langsung beranjak meninggalkan Azfa, karena bikin lama! Gue lapar!.
"eheh ntar ya gue kasinya, mau pergi dulu bye" ucap Azfa setelah melihat gue pergi dan meninggalkan Tasya yang sangat amat kesal pada gue.
Gue berjalan dengan cepat tapi Azfa bisa mengejar gue.
"ahh cewek cengeng tunggu" kejar Azfa.
"gue punya nama ya" jawab gue ketus.
"ya mana gue tau nama lo, kan gue anak baru".
iya juga sih diakan gatau nama gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello You
Teen FictionKepercayaan, kepercayaanlah yang menjadi salah satu kunci dalam sebuah hubungan. Copyright©2018-All Rights Reserved by noriy_