BAB 11 : Sakit

27 10 0
                                    

Dio membawa Nata ke taman belakang sekolah setelah kejadian riuh di kantin tadi. Tangan Nata masih di pegang oleh dio membuat Nata salting sendiri.

"hmm yo? a-anu itu" kata Nata gugup sambil menunjuk tangannya yang di pegang Dio menggunakan dagunya.

"ck udah sekali aja, anggep aja ini fans service dari gue. Jarang-jarang kan lo di pegang cogan!?" jawab Dio panjang lebar.

"idih sorry sorry aja ya, gue gini-gini juga laku!"

"mana bukti? Kalo ada baru gue diem" tantang Dio songong.

"hmm... Lagian juga lo nyuruh gue buat move on kan? Kalo gini caranya gimana mau terlaksanakan?!" tanya Nata.

"udah lupain aja yang itu, sukain aja gue terus, siapa tau lama-lama gue suka balik?" terus terang Dio.

Muka Nata tidak bisa Di tahan lagi, ingin senyum+teriak kesenengan tapi harus jaga Image depan doi biar kesannya kalem.

"udah kalo mau teriak, teriak aja gausah sok jaga Image" kata Dio seolah-olah dapat membaca pikiran Nata.

"apaan sih yo!?" teriak Nata salting.

"oh iya pipi lo gapapa?" tanya Dio memegang pipi Nata bekas di tampar Rehan tadi.

"e-eh gapapa kok" jawab Nata dengan muka yang udah sangat merah seperti kepiting rebus.

"awas aja Rehan tu, sekali lagi dia berani nyakitin lo barang nyentuh bulu mata lo gue habisin dia!" kesal Dio.

"udah gausah gitu, gue gapapa kok" bela Nata.

"enggak! liat aja ntar gimana-gimana nya" ngotot Dio.

Tanpa Nata dan Dio ketahui Azfa melihat semua yang terjadi. Karena sudah merasa cukup mendapat informasi, Azfa pun pergi menjauh. Sejauh yang dia bisa. *inget faa masih jam sekolah jangan jauh-jauh 'plak ahh author ganggu aja*.

-----

Azfa termenung sendirian di perpustakaan. Masih memikirkan perkataan Nata tadi. 'jadi Nata suka sama Dio dan Dio tau itu! Terus sekarang gue harus gimana? Masih bisa gitu?'. 'gue kira lo udah move on ternyata masih di orang yang sama dan sekarang orang itu tau' lanjut dia.

Bella sedang mencari Nata yang di tarik Dio saat di kantin tadi. "ck mana sih Nata!" setelah mengelilingi sekolah beberapa lama dia melihat Azfa sendirian di perpustakaan. 'Eh ada Azfa! Tapi dia ngapain?' batin Bella.

"hai fa!" sapa Bella, karena asik ngelamun Azfa pun kaget karena di sapa tiba-tiba.

"eheheh ishh Bella! Kan kaget" ucap Azfa cemberut.

"idih latah amat jadi cowok, btw lo ngapain dah di perpus ngelamun kek orang putus cinta" tanya Bella.

"emang lagi putus cinta" jawab Azfa lesu tidak seperti biasanya.

"omg lo udah ada gebetan disini atau di sekolah lama lo?"

"disini"

"siapa"

"Nata"

Deg. 'Nata? Jadi Azfa suka sama Nata?'

"duh sejak kapan?" Tanya Bella menahan semuanya agar terlihat biasa saja.

"sejak masuk ke sekolah ini" jawab Azfa. "tapii Nata suka sama Dio dan Dio tau akan hal itu, jadi gue sih lega aja dia sama orang yang tepat" lanjutnya panjang lebar.

"oo oke yaudah semangat deh buat Azfa. Untuk meredakan rasa patah hati ini gimana kalau kita ke mall? Nonton film horror yang terbaru ituuu" ajak Bella, bukan ingin mencari kesempatan tapi ingin menghibur Azfa. Siapa tau karena kejadian ini Azfa bisa move on dari Nata dan bisa melirik Bella sekali.

"boleh boleh, yaudah ntar gue jemput. Sore jam 4 oke?" tanya Azfa.

"oke bos! Kalau gitu gue cabut ya mau cari Nata dulu bubayy!!" sahut Bella lalu berlalu ntah kemana tapi Azfa sempat berteriak dan masih terdengar di telinga Bella.

"WOI JANGAN KASI TAU NATA YA?!!" lalu di balas ancungan jempol dari Bella.

~satu sisi boleh lega tapi satunya lagi malah luka, terus harus gimana?~


-------------------Author note--------------------
Hola semua!! Part ini segini dulu yak^^ next part bakal di usahain seru deh hehe:). Oiya aku ganti username wp karena bozan guys xoxo.

Jangan lupa vote, comment, dan follow account wattpad aku👌🙌
Bubay! salam cinta dari Dio dkk♥

Hello YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang