BAB 7 : Kenal?

28 14 0
                                    

     Nata menghempaskan tubuhnya diatas kasur dengan perasaan lelah. Ntah kenapa hari ini begitu berat untuknya. Tapi Nata teringat akan sesuatu, sesuatu yang begitu menyebalkan.

"PR IPAA!!  KENAPA LO MESTI ADAA?  HAHH!" teriak Nata di kamarnya, untung aja tidak ada orang dirumahnya. Ayah dan bundanya bekerja kalau si bang Ardan menginap dirumah temannya.

     Natapun beranjak dari kasur, lalu pergi ke meja belajar mencari buku IPA tersebut. Nata membuka pr tersebut dan yap tidak ada satu soalpun yang Nata mengerti. Nata sudah berusaha tapi tidak bisa juga sampai tidak terasa sudah jam 4 sore. Nata pun teringat kalau tetangganya sekaligus sahabatnya pintar IPA, Nata segera menghubungi temannya itu.

"Assalamua'laikum Morinnn wer ar yu naw?" tanya Nata kepada Morin, yep namanya Morin.

"Wa'alaikumsalam gue di rumah nic, kenawhy?".

"gue kerumah lo ya, biasa ada something".

"halah bilang aja lo ada pr fisika".

"ihhh mbknya tau ajah".

"ya taulah kebiasaan lo kesini pas ada pr fisika aja gk pernah datengin dedeq yang kesepian ini".

"alay lo ketek jerapah".

"biarin! Cepetan dehh, sama bawa payung yaa,  gue ngerasa mau hujan".

"sip bosque otw ni".

"yaaa".

     Memang begitulah mereka, alay bin banget. Natapun bergegas ke rumah Morin, rumah Nata dekat dengan rumah Morin tapi rumah Morin lebih dekat dengan rumah David. Beginilah struktur rumah mereka : *******D  = David
                 --------------  = lapangan
        *N**********A = Nata & Morin

Setelah sampai dirumah Morin, Nata langsung masuk kedalam karena sudah dikenal oleh keluarga Morin. Dan benar saja saat Nata sudah masuk hujan turun dengan derasnya.

"Assalamua'laikum tante" ucap Nata salam kepada mama Morin.

"wa'alaikumsalam eh Nata tumben kesini" balas mama Morin sambil bersalaman.

"hehehe iya tan baru sempat, Morin mana tan?".

"Ada dikamarnya naik aja".

"sip tan Nata naik dulu yaa".

"iyaa".

Natapun naik ke atas dan membuka kamar Morin.

"Morinnnnn"

"akhirnya budak kecoak dateng juga"

"sialan lo, Eh buruan yok kerjain, rumah gue gada yang jaga, semua pada pergi"

"yaudah ayok"

Nata dan Morin mulai mengerjakan dan akhirnya jadi satu jam lebih cepat dari perkiraan. Kenapa bisa cepat? Karena Morin mantan pemenang olimpiade fisika tingkat national 2 tahun yang lalu jadi menurut dia ini sangat gampang.

"makasi yaa sayangggg".

"iya sama-sama beb".

"udah ah merasa lesbian gue sama lo".

"yaa lo nya yang mulai".

"mama lo mana? Gue mau pamit".

"Ada paling lagi di dapur, ntar deh gue kasi tau".

"okey deh babayyy".

"bayyy".

     Saat Nata berbalik dia ditabrak seseorang dan jatuh ke becekan. Nata basah sekaligus tugas-tugasnya juga. Nata pun menangis meratapi tugas-tugas berharganya.

"yahhh Nata jangan nangiss" ucap Morin kepada Nata. "lo sih gk liat jalan juga" sekarang Morin berbicara pada orang yang menabrak Nata.

"sorry ya gue gk sengaja" ucap orang yang menabrak.

     Deg. Gue kenal suara ini masa iya suara Dio -batin Nata.

"iya gapapa kok" balas gue sambil melihat keatas untuk memastikan orang itu.

"Dio" ucap gue. Kaget.

"Nata" ucap Dio balik.

"lo pada saling kenal?" Tanya Morin.

"temen kelas malah" jawab Dio dan Nata bersamaan.

"lo berdua kenal?" Tanya Nata balik.

"kita sepupu-an" jawab Dio dan Morin bersamaan. Kita saling tidak tau karena Morin beda sekolah dengan gue, Dio, dan David.

"kok gada yang tanya acuh siii" sekarang David mulai berdrama.

"gapenting" jawab Dio, Nata, dan Morin bersamaan.

"sini Nat gue bantu bangun" Kata Dio sambil menarik tanganku.

Deg,deg,deg. Dio megang tangan gue anjirrr.

"e-eh i-iya" jawab gue berusaha tidak gugup.

"ntar buat tugasnya gue kerumah lo deh kita kerjain bareng-bareng" ide Morin.

"oh Iya boleh-boleh" balas gue.

"Dan lo berdua bentuk tanggung jawab, bantu Nata kerjain pr" perintah Morin kepada Dio dan David.

"sip bosque" jawab mereka berbarengan.

     Setelah Morin meminta izin kepada mamanya dan Dio pergi kerumah David meminjam baju karena mereka habis mandi hujan. Kita bergegas ke rumah gue karena hari sudah semakin gelap, sudah jam 6 sore.

"bentar gue ganti baju sekalian buatin teh hangat" ucap gue pada mereka.

"okey" balas mereka.

     Setelah selesai ganti baju gue bergegas ke dapur untuk membuat teh.

"Nata" aku menoleh dan Dio lah yang memanggil.

"gue minta maaf yaa".

"iyaa gapapa".

"serius?".

"iyaaa say ehhhhhh diooo" mampus gue keceplosannn semoga Dio gadenger.

"yeyy gini deh gue bakal terus bantuin kerjain pr fisika lo, intinya setiap ada pr fisika gue kerumah lo kerjain bareng David sama Morin. Gimana?". Huhh untung Dio gadenger.

"boleh banget woii" jawab gue senang karena bisa ketemu Dio kalo ada pr fisika terus pr gue jadi yaaayyyy.

"okedehh sini gue bantu bawa" Dio mengambil alih membawa nampan berisi teh beberapa gelas untuk kita sedangkan gue mambawa toples berisi jajanan.

     Setelah sampai, kita mulai mengerjakan pr gue sampai selesai dan tidak terasa sudah jam 10 malam. Tadi ayah dan bunda gue udah pulang tapi mereka hanya menanya sedang apa lalu setelah dijelaskan mereka masuk ke kamar. Mungkin kelelahan. Dan yapp setelah itu Amorin pamit pulang karena mamanya sudah menelpon dan karena sudah kemaleman Dio menginap di rumah David. Mereka pamit pulang, setelah mereka pulang gue membereskan bekas kita makan tadi lalu bergegas ke kamar menyiapkan buku untuk pelajaran besok dan langsung tidur karena sudah mengantuk dari tadi.

~mulai detik ini gue suka fisika apalagi kalau ada pr~

------------------Author note---------------------
Gimana untuk hari inii, sorry banget kalau lama update yaa, ini lumayan panjang menurut akuu, karena emang banyak adegan yang ditambah-tambahkan saat edit. Buat yang darkreaders ayolah tinggalkan jejak kubutuh voment kalian. More info aku ngerencanain buat ngenalin muka cast cerita ini jadi staytuned!!!

Jangan lupa vote, comment, dan follow wattpad aku. Babayy🙌👌

Hello YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang