BAB 15 : Mulai (2)

31 6 0
                                        

Dio tertegun di kamarnya mengingat tadi murid baru yang datang ke kelasnya. 'Anindita' batinnya. Perempuan special yang pernah hadir di hidupnya. Perempuan ceria yang selalu semangat mengajaknya bermain. Perempuan tegas yang membantunya mengerjakan pr. Dan masih banyak lagi kenangan bersamanya.


flashback on


"sayang" panggil mama Dio saat Dio sedang asik bermain mobil-mobilan kesayangannya.


"kenapa ma?" tanya Dio.

"kemarin ada tetangga baru di rumah sebelah, dia punya anak seumuran sama kamu" jelas mamanya.

"terus ma?"

"kamu gamau main sama dia? Kasian dari kemarin main sendirian terus"

"ooo yaudah Dio mau ajak main dulu yaa" pamit Dio.

"iya hati-hati" peringat mamanya walau tau tidak di dengar Dio karena sudah berlari keluar.

"haiii" sapa Dio ke gadis kecil di depannya.

"haii" jawabnya.

"kamu baru pindah ya??"

"iya"

"kenalin Dio" ucap Dio seraya memberi salam ke gadis itu.

"Anindita" jawab gadis itu menjabat tangan Dio.

"sekarang kamu temen aku yaa!?"

"iyaa hehehe"

Selayaknya anak kecil, Dio dan Anindita selalu bermain bersama hingga masuk ke sekolah yang sama. Mereka sangat dekat dan orang tua mereka yang juga berteman satu sama lain.

Karena sering bersama, Dio merasa nyaman dengan Anindita dan sebaliknya.

"Dio sayangg banget sama Anindita" ujar Dio saat itu.

"Anindita juga sayang sama Dio" balasnya.

Namun suatu hari Anindita pergi dari Dio. Tanpa pamit. Hanya mendapat kabar dari orang tuanya bahwa Anindita sudah pindah.

Dio menjadi murung, susah berteman, dan jarang bermain. Setelah beberapa lama kejadian tersebut Dio bertekad akan tidak murung lagi. Dan dia berhasil melakukan itu. Tapi di lubuk hati terdalamnya dia sangat merindukan Anindita. Namun di sisi lain dia kesal, teramat kesal karena Anindita yang pergi tanpa memberi tau dirinya.

flashback off

Pagi ini Dio berangkat sendiri, tidak menjemput Nata karena tadi Nata sudah memberi tau dirinya yang akan berangkat dengan abangnya. Dio pamit kepada mama dan papanya setelah sarapan lalu bergegas pergi ke sekolah.

Saat sudah sampai, dia bertemu dengan Nata yang baru saja hendak keluar kelas.

"mau kemana?" tanyanya pada Nata.

"gaada keluar aja" jawabnya acuh.

"oyaudah gue di dalem kelas ya"

"iya" setelah itu Nata pergi entah kemana.

Setelah selesai berbicara dengan Nata, Dio bergegas menuju bangku namun saat hendak duduk tatapan matanya bertemu dengan tatapan Anindita.

"hai" sapa Anindita.

"hai juga"

"lama kita gk ketemu, lo banyak berubah"

"hehe iya"

Hello YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang