BAB 9 : Rencana

25 11 2
                                    

Hari Minggu sangatlah membosankan jika diam dirumah saja, Nata yang bangun jam 9 pagi karena kelelahan tadi malam memikirkan keputusannya yang memberitahu Dio bahwa dia menyukai lelaki itu. Cukup bodoh Nata mengingat keputusannya memberitahu Dio semuanya. 'duhh mana gue belom cerita lagi ke bella' batin Nata. 'apa gue ketemuan aja ya? Sekalian ceritain Morin juga, siapa cowok yang gue suka' lanjutnya. Nata memang pernah keceplosan di depan Morin mengucapkan bahwa dia menyukai seseorang tapi Nata tidak memberitahu siapa cowok itu.

"yaudah deh ajak ketemuan aja" ucap Nata bergegas mengambil hp nya yang ada di tas yang dia pakai ke dufan kemarin.

Gurlz squad (3)

Nata : guyss p

Morin🐒 : paan

Bell🐣 : napa Nat?

Nata : gue pengen cerita ni tentang si onoh bell @bell🐣, dan lo mor gue mau certain semuanya dari awal @Morin🐒

Morin🐒 : yaudh ceritain aja napa

Nata : ya gk di chat juga panjang banget ceritanya, lelah ngetik

Bell🐣 : yaudh kita ketemuan aja, dimana?

Morin🐒 : nah iya

Nata : yaudh ketemuan di Cafe rafllesia aja jam 12, oke?

Morin🐒 : sip

Bell🐣 : key

Nata : morr jemput gue :))

Morin🐒 : ya

Read.

Setelah selesai dengan obrolannya, Nata bergegas mandi dan siap-siap. Tak terasa waktu begitu cepat dan sekarang sudah jam 11.

"haii semuaa" sapa Nata ke Ayah, bunda, dan abangnya.

"hai sayang" sapa ayah dan bunda balik.

"eh titisan lucinta Luna bangun juga" ejek Ardan memulai pertarungan.

"bangg!!! Masi pagi ni jangan ajak ribut!!" balas Nata.

"yee sapa juga bilang udah malem".

"bundaaa bang ardannn ganggu!" adu Nata ke bunda.

"Ardan!" tegur bunda.

"rasain mampus kan lo, ganggu gue sih" ejek Nata berbisik namun terdengan oleh Ardan.

"ihh" balas Ardan.

"oya bun yah, Nata mau ke Cafe rafllesia sama Morin dan Bella, bentar lagi di jemput boleh gk?" tanya Nata.

"boleh, tapi pulangnya jangan kesorean besok Senin!" peringat ayah.

"ayay captain" hormat Nata.

Tintin. Suara bel motor Morin terdengar. Nata langsung bergegas keluar setelah berpamitan dan meminta uang saku ke ayah.

Hello YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang