Disinilah Nata sekarang diatas motor Dio yang melaju ke arah rumahnya. Namun saat di pertengahan jalan, motor Dio oleng dan terasa berat. Diopun menepi ke pinggir jalan untuk memeriksa apa yang terjadi pada motornya. Saat dilihat ternyata ban motornya telah bocor parah, lebih parahnya lagi kedua bannya yang mengalami hal naas itu.
"kenapa yo?" tanya Nata.
"bocor Nat" jawab Dio.
"yaudah ayo jalan cari bengekel terdekat" ajak Nata.
"ayo, ini pasti ulah anak iseng yang suka nabur paku dijalan" geram Dio.
"udah sabar, kita cari dulu bengkelnya" kata Nata menenangkan.
Mereka sudah berjalan 30 menitan malah lebih namun bengkel yang mereka cari belum terlihat.
"gimana ni Nat? Ntar lo dimarah bunda lo" tanya Dio pada Nata.
"bentar gue telpon bunda gue sekalian minta tolong abang gue buat jemput sama bawa motor lo ke bengkel" jawab Nata.
"yah ngerepotin, mending lo minta jemput aja".
"walaupun lo cowok gue gk setega itu ninggalin lo di jalan yang udah mulai gelap ini, ntar kalo ada begal or something like that lo mau mati muda?" jelas Nata panjang x lebar.
"iyaa bawelll" jawab Dio sambil mencubit pipi Nata.
"FIO SYHAKIT!!" teriak Nata karena pipi nya yang ditarik oleh Dio.
"nama gue Dio bukan fio!, gimana sih katanya suka, ngucap nama gue aja masih salah" karena mendengar jawaban Dio seperti itu membuat Nata blushing seketika.
"ciee blushing, katanya mau move on" ejek Dio.
"DIO! ya gk secepat itu juga kali! awas aja ya lo nyesel kalau gue berhasil move on!" ancam Nata.
"ampun bosq" jawab Dio mengalah.
"yaudah telpon gih bunda lo" lanjutnya."yaa" jawab Nata.
"halo bun" ucap Nata pada bundanya.
"halo sayang kok belum pulang? sudah mau sore ini" tanya bunda.
"gini bun..." Nata menjelaskan tragedi yang menimpanya.
"oalah gimana ya, abangmu baru aja pergi katanya mendadak jam kuliahnya" jelas bunda.
"yahh gimana ni bun? Kalau gitu Nata coba cari bengkel dulu, seenggaknya Nata sudah izin sama bunda".
"yaa sayang tapi jangan kemaleman ya pulangnya!" peringat bunda.
"Iya bun" setelah itu panggilan terputus.
"gimana?" tanya Dio.
"gabisa abang gue ada jam kuliah gue udah minta izin sama bunda gue, ayo cari bengkel lagi" ajak Nata.
"emang lo gk capek?" tanya Dio lagi.
"kalau gue capek udah dari tadi gue pesen taksi terus tinggalin lo sendiri, udah ah banyak nanya deh lo" kesal Nata.
"iyaiya neng ayo".
Setelah mereka jalan cukup jauh akhirnya mereka menemukan bengkel.
"akhirnyaaa" ucap Nata senang.
"yeeee" jawab Dio tak kalah senang.
Krukk..krukk... 'Mampus! Perut gue!!' batin Nata.
"lo laper Nat? Kita makan dulu yuk kebetulan tuu ada tempat makan" tunjuk Dio pada salah satu tempat makan.
"yaudah boleh-boleh" setuju Nata.
Setelah Dio memberi tahu kepada bapak penambal ban, merekapun pergi ke tempat makan itu. Setelah mencari tempat duduk dan memesan makanan Nata sempat memejamkan matanya karena lelah sedari tadi berjalan. Tanpa Nata ketahui Dio sedang memerhatikan dia. *aciee diliatin dioooo*.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello You
Novela JuvenilKepercayaan, kepercayaanlah yang menjadi salah satu kunci dalam sebuah hubungan. Copyright©2018-All Rights Reserved by noriy_