Alice 06 : Everytime

235 28 8
                                    

Alice duduk di lantai ruang latihan dancenya dengan peluh keringat. Lisa dan Sally melanjutkan latihannya.

Di hari minggu seperti ini, mereka bertiga memang sering menghabiskan waktu bersama untuk menari. Ini sudah hoby mereka dari kecil.

Orang tua Alice hari minggu tetap berada di kantor perusahaan. Dan Alice memang jarang sekali bertemu orangtuanya. Tiap orangtuanya pulang kerumah, Alice pasti sudah tertidur. Namun saat pagi Alice bangun, orangtuanya sudah berangkat bekerja.

"Gerakan lo dibagian reff salah." Alice menasehati ketika lagu IOI dibagian reff sudah terputar.

"Ah, cape." Sally duduk dan menghapus keringatnya.

"Ayolah, sedikit lagi kita bisa." Lisa masih dengan semangat meliuk-liukan tubuhnya.

Tiba-tiba saja pembantu di rumah Alice membuka pintu ruang latihan. Lisa dengan sergap mengecilkan volume suara dari speaker.

"Maaf, Non, mengganggu. Ada tamu datang." Alice mengangguk, lalu Bi Minah segera berlalu pergi.

"Pasti tukang pizza," ucap Lisa. Alice sedikit tertawa lalu segera membuka pintu.

Siapa lagi tukang pizza yang Lisa maksud kalau bukan Ace. Entah sejak kapan mereka jadi sering menghabiskan waktu bersama.

Bahkan di sosial media yang dibuat oleh Siswa dan Siswi di SMA nya sudah beredar kabar bahwa Alice dan Ace tengah berteman baik. Dengan nama instagram @Highschool_hitz Alice melihatnya hanya tertawa.

Instagram itu hanya digunakan untuk mem-posting foto Siswa atau Siswi hits di sekolah. Dan waktu itu saat ulang tahun sekolah, Alice dan Ace mendapat rangking likers instagram terbanyak. Acara itu memang admin instagram tersebut yang membuatnya. Hanya untuk keseruan saja.

"Pizza datang!" Seru Ace saat Alice sudah membuka pintunya. Alice hanya memasang wajah datar dan menyuruh mereka untuk segera masuk.

Lisa dan Sally segera keluar ruangan. Gary terdiam menatap Sally yang sudah letih. Gary menggelengkan kepalanya cepat. Membuang jauh-jauh pemikirannya untuk segera menghampiri Sally dan menciumnya. Itu hal yang sangat gila jika terjadi.

"Bawa pizza terus ah bosen," ucap Sally.

"Ini kan udah dibawain Gary, kalo bosen sam pizza sama Gary aja nih," ucap Ace.

"Aish, bodo." Sally berlalu menuju kamar mandi Alice untuk mandi. Ini sudah biasa terjadi setelah latihan memang, Lisa dan Sally selalu mandi di rumah Alice. Hanya saat latihan saja.

Alice dan Lisa melahap pizza nya. Lisa sesekali terpejam merasakan sensasi keju yang meleleh di atas pizza.

"Biasa aja makannya." David menoyor kepala Lisa.

"Yaa!" Lisa biasa menggunakan Bahasa Korea kalau sedang emosi. Karna Lisa memiliki keturunan Korea.

"Tadi latihan dance apa?" tanya Ace.

"IOI yang very very very." Lisa menjawab dengan pizza yang penuh dalam mulutnya.

"Ih, kok udahan sih latihannya! Itu yang begini kan." Ace bangkit lalu melakukan gerakan bagian reff seraya bernyanyi.

"Ah, kau sangat buruk dalam melakukannya," ucap Alice dengan Bahasa Korea.

"Emang, gue cuma cinta sama Blackpink." Ace kembali duduk. Gary sedikit tertawa.

Tak lamanya Sally kembali dengan wajah yang sudah terlihat segar. Gary berdeham.

"Kenapa, Ry? Sehat kan?" tanya David.

Beauty Popular Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang