Alice 07 : Peduli

259 31 9
                                    

DIHARAPKAN SAMBIL MEMUTAR MULMED

*

Setelah selesai bermain di dufan, mereka memilih istirahat sejenak. Alice masih mengurus Ace yang sedikit pusing.

"Makanya, Ace, jangan begayaan." David tertawa.

"Itu tandanya dia cinta sama Alice tau," ucap Gary. Yang lain tertawa.

Semenjak Gary mengenal Sally, Gary jadi banyak perubahan. Ia bukan lagi lelaki yang dingin dengan teman-temannya.

"Lain kali kalo mau buktiin perasaan lo, jangan yang ngebahayain lo lagi ya," ucap Alice. Yang lain berdeham meledek.

"Iya, Alice." Ace tersenyum. Ini kali pertama ia sakit dirawat dengan baik oleh Alice. Senang sekali rasanya.

"Ini kan udah mau malem, kita liat sunset sambil naik bianglala," ucap Sally.

"Bener juga tuh. Pasti asik." Lisa ikut berseru.

"Ayo kita jalan!" Sally dan Lisa dengan semangat jalan lebih dulu. David dan Gary hanya menggelengkan kepalanya. Mereka tidak ada lelahnya sama sekali.

"Masih kuat?" tanya Alice saat Ace ikut bangkit.

"Kuat kok. Gue kan cowok, harus kuat. Tugas gue disini juga jagain lo tau bukan lo yang jagain gue. Ini moment pertama gue bisa habisin waktu sama lo. Besok-besok pasti gak bisa soalnya lo pasti bakal berubah jadi macan lagi," ucap Ace. Alice sedikit tertawa.

"Yuk bangun." Ace mengulurkan tangannya. Alice mengangguk lalu menggapai tangan Ace.

Mungkin ini kali pertamanya setelah insiden yang membuat Alice tak percaya akan cinta, Ia berani menggenggam tangan lelaki, dan itu Ace. Selain dia, yang sudah pergi meninggalkan Alice hanya untuk perempuan kaya.

Alice hanya tak ingin dibodohi lagi.

*

Setelah menunggu antrian yang cukup panjang, akhirnya mereka bisa duduk di bianglala. Ace dengan Alice, Lisa dengan David, dan Sally dengan Gary.

Ace memberi jalan untuk Alice agar masuk lebih dulu, lalu Ace duduk tepat di depan Alice.

"Lo gak apa-apa naik ini? Lo takut ketinggian kan?" Tanya Alice.

"Gak apa-apa, gue cuma gak bisa naik histeria, haha!" Ace tertawa dan itu mengundang senyum Alice.

Mesin bianglala pun dinyalakan. Perlahan demi perlahan bianglala pun naik keatas.

Sally dan Lisa terlihat sangat senang. Alice pun begitu, sudah lama sekali ia tidak melihat sunset seraya menaiki bianglala, mungkin terakhir saat ia SD.

"Kenapa lo segitunya?" tanya Alice. Ace yang sedang mengambil foto segera menoleh ke Alice. Ia memasukan handphone-nya.

"Kenapa?" tanya Ace meminta Alice untuk kembali mengulangnya.

"Kenapa lo segitunya?" tanya Alice.

Ace menaiki satu alisnya. "Maksudnya?"

"Ya, kaya tadi lo naik histeria terus teriak-teriak lo sayang gue," ucap Alice dengan pipinya yang sedikit memerah.

"Karna gue sayang sama lo," ucap Ace dengan santainya.

"Sayang?" tanya Alice.

Beauty Popular Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang