6.HER

2.8K 133 6
                                    

Bukan maksud Sophie untuk menyakiti perasaan Alex, tapi dia harus bagaimana lagi? saat Alex terang-terangan memiliki hubungan dengan seorang wanita selain dirinya, apa lagi wanita itu berkata jika mereka saling mencintai, Sophie merasa seperti orang ketiga disini, jika nyatanya memang begitu, Sophie siap untuk tidak menganggu mereka.

Jadi dia putuskan untuk mengikuti rencana yang dibuat Zyan, untuk membuat Alex memilih, jika Alex mencintai Sophie maka dia akan menghampirinya saat itu juga tapi jika tidak, dengan lapang dada Sophie harus melepaskan Alex, dia sadar jika dia tidak boleh egois disini, dia tidak ingin memisahkan dua orang yang saling mencintai hanya untuk dirinya seorang.

Huft.. jujur saja dia sangat sakit hati saat mendengar kenyataan itu, jika memang mereka adalah sepasang kekasih, mengapa Alex ingin bertunangan dengan Sophie? Sophie merasa jadi yang paling bersalah, bukankah harusnya dia yang marah? dia telah dibohongi disini, dia dibohongi oleh keluarganya Alex, Alex dan kekasihnya.

Atau dia yang terlalu bodoh karena tidak sempat mengikuti gosip dan berita yang tengah terjadi di sekitarnya? karena dia terlalu di kekang dan di sibukan dengan belajar.

Yang ia ketahui hanya dia mencintai Alex, itu saja, dia tidak tahu jika saat-saat itu sudah sangat berubah, hari dimana dia pergi sudah berlalu terlalu lama hingga tak membekas di ingatan Alex, mungkin bekas itu masih ada jika dicari-cari dengan teliti, namun apa Alex mau melakukannya? bahkan saat ini dia sudah memiliki kekasih, harapan Sophie untuk memulai kehidupan baru dengan Alex sambil mengingat kejadian lampau perlahan-lahan sirna.

Sophie bingung harus bagaimana cara dia menyikapi perbuatan Alex ini yang terkesan mempermainkannya, apa bagi Alex dia hanya seorang lukisan indah dan mahal namun itu hanya sebuah figura, tidak nyata.

Mungkin semua ini adalah tentang Sophie, tentang jalan kehidupan asmaranya yang berlika-liku, dan juga tentang kebodohannya yang seakan menutup mata pada Alex dan juga kekasihnya, mungkin jika itu wanita lain yang kini berada di posisinya, mereka akan senang hati pergi dan marah pada Alex tanpa memperjuangkannya terlebih dahulu, tapi tidak untuk Sophie, selama itu masih ada harapan, Sophie akan memperjuangkan Alex hingga Alex benar-benar yakin akan keputusannya, toh kini statusnya adalah tunagan Alex.

"Jadi.. kami permisi duluan ya!" Kata Sophie yang langsung menggandeng tangan Zyan menuju kerumunan, mereka terlihat sangat dekat sambil berbincang-bincang dengan para koneksinya.

Kaisyiffa sedikit jengah karena melihat Alex yang terus menerus menatap Sophie, rasa curiga jika Alex memiliki perasaan terhadap Sophie mulai muncul.

"Aku disini! bukan disana! kenapa kau sejak tadi menatapnya?!" keluh Kaisyiffa.

Alex kembali menatap Kaisyiffa dengan malas, "Baiklah kau mau aku ambilkan minuman, sayang?" Kaisyiffa kembali tersenyum, lalu mengangguki tawaran Alex.

Dia menatap kepergian Alex dengan senang, "Hama itu tidak mungkin bisa merebut posisiku kan?" gumam Kaisyiffa lebih pada meyakinkan dirinya sendiri.

Walaupun semenjak pertemuan pertamanya dengan Sophie di sebuah restaurant membuatnya khawatir, terlihat dari tatapan Alex yang berbeda saat menatap Sophie.

Kaisyiffa akan melakukan segala cara untuk mempertahankan posisinya di hati Alex, karena Alex adalah kartunya menuju kesuksesan dan ketenaran, Alex akan mendatangkan banyak kontrak dari berbagai produser.

Sementara itu, Alex bukannya mengambilkan minuman untuk Kaisyiffa melainkan ikut membaur, kini dia berada di samping Sophie dan mulai membicarakan topik yang dibicarakan mereka, hampir saja Sophie tertawa melihat tingkah laku Alex yang bisa dibilang 'sok dekat'.

Seperti tiang listrik yang main sambar begitu saja, Alex tanpa malunya dan tidak memperdulikan bagaimana semua orang disekitarnya menatap, walaupun tidak ada yang berniat mencibir karena Alex adalah koneksi terbesar mereka, akan bagus jika Alex sendirilah yang menghampiri mereka.

"Permisi tuan-tuan kami pamit undur diri, sepertinya Sophie sudah mengantuk." Kata Zyan pamit.

Mereka sontak menatap sepasang pasangan itu, "Kalian bermalam dimana malam ini? bukannya maksud saya kurang sopan, hanya saja saya juga tengah mencari hotel bagus di dekat sini, saya kurang hafal dengan jalan di Jakarta karena baru saja pulang dari Jerman." Jelas seorang pria yang bicara dengan logat yang cukup aneh.

Zyan tersenyum, yah... ini akan menjadi kesempatan emasnya, "Kami akan tidur di 5 JHE Hotel." kata Zyan.

Pria itu terlihat mengangguk-anggukan kepala, "Kalian sekamar?" tanya pria itu lagi. "Maaf jika pertanyaan saya menganggu privasi kalian, tidak perlu dijawab." lanjutnya.

"Tidak masalah... kami memang tidur sekamar." Jawab Sophie, Alex yang mencuri dengar obrolan mereka itu mendadak diam, entah mengapa rasanya kesal, dia seperti ingin menghajar seseorang saat ini.

"Kalian tahu? Sophie Hilton adalah kekasihku." jelas Alex yang tiba-tiba kembali membuka suara dengan pernyataan yang tak terduga.

Mata semua orang yang mendengar pernyataan Alex pun langsung melebarkan matanya, 'Astagaa sepertinya aku salah dengar' gumam Kaisyiffa mendengar pernyataan Alex itu.

"Kami telah bertunangan!" Alex kembali mengumkan hubungan mereka.

Sophie menghentikan langkah kakinya, "Bicara saja sesukamu tuan Aldari, jangan bicarakan tentang hubungan saat kau belum mengerti apa arti hubungan yang sesungguhnya!" kata Sophie tajam, Alex terdiam seribu bahasa, para tamu undangan yang lain pun dibuat bingung dengan kejadian malam ini.

Setelah itu Sophie pergi tanpa rasa bersalah dan menghadapi kumpulan paparazi yang telah menunggu mereka sedari tadi.

TBC

Dont forget to VotMent

My love CEO (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang