17.2❄ Perjalanan

2K 118 31
                                    

'Siapakah itu?'

"Biar aku saja yang melihat!" Wil segera melangkah mendekati arah sumber suara itu. Suara itu semakin terdengar dipadukan dengan serangga-serangga kecil yang terdengar di malam hari.

Tepat di depan pohon besar, suara itu semakin terdengar jelas. Wil semakin yakin bahwa suara itu berasal dari balik pohon besar itu. Namun, bukan suara langkah kaki seperti yang pertama kali ia dengar, melainkan suara hewan yang meraung kesakitan.

Wil segera memutari pohon besar itu untuk memastikan apa yang sedang terjadi sebenarnya. Lelaki itu terpaku dengan apa yang ia lihat saat ini. Raungan menyakitan hewan tadi pun sudah tidak terdengar lagi digantikan pekikan pelan seorang gadis di belakangnya.

"Siapa yang melakukan ini?" tanya gadis bermata hitam pekat itu sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah dimana ada sebuah hewan mengenaskan tersebut. Seekor Harimau besar dengan bekas sayatan lebar di leher dan perut. Leher yang sudah hampir putus dari kepalanya dan juga perut yang menganga lebar, mengeluarkan semua isinya. Tempat berdirinya saat ini pun sudah diselimuti cairan berwarna merah segar.

Wajah syok gadis itu nampak masih terlihat jelas. Gadis itu tidak sepandai Zayn yang dapat dengan mudah menutupi ekspresinya.

Wil memperhatikan objek mengerikan itu sesaat sebelum berbalik, mengalihkan tatapannya pada gadis yang tampak terlihat lucu dengan ekspresinya yang sekarang. "Aku tidak tahu. Sebaiknya kau kembali ke tenda terlebih dahulu. Aku akan membersihkan bangkai ini." jawab Wil setelah lama terdiam.

"Biar aku bantu." tawar gadis itu yang langsung dicegah Wil.

"Tidak! Kau kembali ke tenda saja. Aku tidak mau kau kenapa-napa. Tetaplah di sana sampai aku kembali, oke?"

Gadis itu merubah ekspresinya menjadi datar dan menatap Wil malas. "Kau tidak perlu mengkhawatirkan aku! Aku dapat menjaga diriku sendiri."

"Itu sudah menjadi tanggung—"

"—jawabku untuk selalu melindungimu dari hal sekecil apapun." potong gadis itu.

"Kau tau itu Miss Steward —ah, apa perlu aku sebut Mrs. Martin?" goda Wil yang membuat gadis bernama belakang Steward itu merubah ekspresinya menjadi sebal.

Silvia Steward, gadis dengan ciri khas bermata hitam legam selalu merasa naik darah setiap saat bertemu lelaki penggoda semacam Wil. Lebih tepatnya, hanya Wil. Sebab hanya Wil-lah yang berani terang-terangan menggodanya. Diantara banyak laki-laki yang menganggapnya gadis misterius dengan aura menyeramkan, Wil justru menganggap hal itu menggemaskan. Lelaki aneh.

"Ck, tidak usah banyak bicara! Cepat bersihkan bangkai itu sebelum ada banyak orang yang mengetahuinya. Aku akan disini menunggumu." ujar Silvia.

Wil tersenyum miring. "Kau tidak perlu menunggu. Aku yang akan menunggumu selama apa pun sampai kau akan menyadari bahwa akulah —"

"CEPAT LAKUKAN TUGASMU!" potong Silvia cepat sebelum Wil mengatakan hal yang tidak-tidak. Ia bahkan menaikan oktaf nada bicaranya. Silvia benar-benar muak jika berada lama-lama dengan Wil seperti saat ini. Jika bukan perintah Zayn yang begitu dingin padanya, ia tak akan mau menyusul Wil saat ini. Silvia juga malas bila kembali ke tenda dengan seorang diri, karena teman-temannya akan menanyakan banyak hal dan Silvia benar-benar malas harus menjawab pertanyaan mereka satu persatu.

Wil tertawa geli. Rasanya menggoda wanita di depannya ini adalah hal yang paling indah baginya. Tak ingin Silvia menunggu lama,Wil pun mulai berbalik dan membersihkan bangkai hewan tersebut.

❄❄❄

Suara langkah kaki seseorang dengan terburu-buru terdengar jelas di kesunyian hutan. Langkah kaki yang terbilang cepat itu semakin cepat di setiap detiknya. Kegelapan tidak mempengaruhi pandangannya. lelaki yang kini sedang berlari itu sudah sangat hafal di setiap sudut hutan ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AqoonsiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang