Tahun 2015

90 10 1
                                    

2015,

Setelah aku pulang dari Yogyakarta aku langsung dibagikan hasil ulangan akhir semester. Dan semua murid libur selama 2 minggu.
Ya,liburan ku di tahun 2015 cukup menyenangkan. Bisa bertemu dengan sepupu-sepupu ku dari Jakarta,Medan,Subang dan yang terdekat Buah batu.

"Gimana sama nabil si bule zaman sd?" Ucap Nayla
"Woi apaan sih jiji amat nay" Ucapku
"Kenalin tuh doi baru nya namanya reza" Ucap Daffa
"Udah putus dari lama daff" Ucapku
"Siapa daff? Reza? Siapa tuh" Ucap Tante Lina
"Itu tante,doi dhira yang putih kaya bule hahahaha" Ucap Daffa
"Tau ah pusing. Gausah di denger tante daffa mah." Ucapku sambil lari ke ruang keluarga.

Sepupu ku semua hanya tau si Nabil. Laki laki berkulit putih,tinggi dan besar. Dan daffa,ia pernah memergoki ku saat chat dengan reza pada saat aku masih dengan reza.

***

"Nay,aku dapet buku curhatan dhira nih" Ucap Audy
"Baca coba baca." Ucap nayla

Dear diary,
Hari ini,rasanya jengkel banget. Di kelasku ada murid baru pindahan dari kelas Lain. Dia perempuan yang menurutku tidak bisa diam dan terlalu cari perhatian. Ya,perempuan itu bernama Ryhan. Apalagi,tadi aku melihat nya bercanda dengan Reza. Ah nyebelin bgt sih. Reza nya diem aja lagi,ga ngehargain perasaan aku gimana gitu. Aku kan pacar nya. Kalau Ryhan bukan teman dekat kania,sudah aku labrak dia.

"Ngakak anjir dhira apa banget HAHAHA." Ucap Nayla
"Sutt ih nay,nanti ketauan sama dhira nya bego." Ucap Audy
"Eh lu mah bego bego. Gini gini juga kaka kamu aku teh." Ucap Nayla
"Iyaa hehe maaf lupa." Ucapku

Setelah mereka membaca buku diary ku,aku langsung keatas menghampiri mereka yang sedang tertawa.

"Apaan sih ketawa gajelas." Ucapku
"Emang gajelas juga sih isi buku diary kamu hahaha." Ucap Nayla
"HEH NAY KAMU BACA?" Ucapku
"Ceritain dong siapa reza." Ucap Nayla

Terpaksa,aku menceritakan reza ke Nayla. Apa yang terjadi antara aku dan reza semua aku ceritakan pada nayla.

"Setelah putus,kalian ngobrol kaya temen selayaknya?" Ucap Nayla
"Halah gapernah,ngelirik aja gapernah apalagi ngobrol." Ucapku
"Ah ini mah saling gengsi." Ucap nayla
"Bener,gengsi bgt aku." Ucapku
"Gengsi tuh sesuatu hal yang bakal bikin kamu nyesel di masa depan." Ucap nayla
"Kenapa?" Ucapku
"Ya liat aja nanti kedepan nya gimana,kalau kamu ngandelin gengsi." Ucap Nayla
"Jadi pengen cepet2 lulus." Ucapku
"Kamu bakal rindu,kalau dia udah pergi dan gapernah ada di hadapan kamu lagi" Ucap Nayla
"Halah so bijak dasar haha." Ucapku
"Kerasa lo nanti kalau SMA gaakan satu kelas sama reza lagi." Ucap nayla

HARAPAN KU SEMOGA,AKU TIDAK DIPERTEMUKAN KEMBALI DENGAN REZA SETELAH LULUS SMP. Ya begitu doaku pada saat itu.

Sampai detik ini pun tegur sapa diantara reza dan aku masih belum terlihat,padahal aku rindu padanya. Entah bagaimana hati yang patah ini masih bisa merindukan rasa yang salah.

Bisakah aku simpulkan? Jika saja dulu aku tidak bertemu dengan nya,dan ada rasa padanya. Hari ini detik ini juga aku bisa tertawa layaknya seorang teman laki laki,yang akrab dengan teman perempuan nya. Yasudah,apadaya yang terjadi memang harus terjadi.

****

"PING!!!"
"Maaf siapa ya?" balasku
"Andhira yaa?"
"Iyaa,kamu siapa?" balasku
"Kenalin,Rafie." balasnya
"Loh kamu mantan ammarsha kan?" balasku
"Yah ko tau.."
"Nebak,siapa tau bener" balasku
"Andhira kamu cantik."
"Apaan sih haha biasa aja"balasku

Hari demi hari aku makin dekat dengan Rafie,tapi sayang aku tidak mencintai laki laki bertubuh tinggi,berwajah putih,dan berambut rancung itu. Dia baik,sayang aku tidak mencintai nya.

"Dhir,kita udah deket lama. Mau gak jadi pacar ku?" Ucap Rafie
"Maaf fie. Aku gabisa." Ucapku
"Gabisa kenapa?" Ucap Rafie
"Gabisa nolak hahaha." Ucapku

Mau bagaimanapun,aku tidak bisa terus menerus tenggelam bersama masalalu ku dengan reza. Aku harus berusaha mencintai Rafie.

****

Sudah dua hari,aku bersama Rafie. Belum ada rasa apapun sampai saat ini. Mungkin baru permulaan saja.

"DHIRRRR! Woy" Teriak Amarsha
"Aduh apaan sih mar,kenceng banget perasaan" ucapku
"Kamu pacaran sama Rafie? APAA BANGETT" Ucap amarsha
"Emang kenapa? Salah?" Ucapku
"Dia itu orang terambigu seduniaaa! Parah sih jiji" Ucap Amarsha
"Hah? Perasaan dia baik baik aja tuh sama aku. Hari ini katanya dia mau jemput Aku." Ucapku
"Yaudah terserah,aku ngasih tau aja dhir" Ucap amarsha

Saat itu juga,aku semakin yakin rasa aku pada rafie tak akan pernah ada sampai kapan pun,apalagi mendengar perkataan amarsha. Aku butuh pendapat dari sahabatku.

"Al menurut kamu gimana? Apa yang diomongin marsha bener ga?" Ucapku sambil duduk di kantin
"Mm kalo kata aku sih logis logis aja,lagian kamu baru aja 3 bulan kenal udah main terima jadi pacar nya aja" Ucap Alia
"Daripada kosong banget ini hati." Ucapku sambil mendorong Alia
"Ye apa banget gitu aja sampe pacaran sama orang asing,aneh sih. Udah hapus aja tuh kontak si rafie,gausah putusin. Ilang aja" Ucap alia
"Yaudah deh ngikut omongan kamu aja." Ucapku

Akhirnya ya begitu,aku mengikuti perkataan alia. Tak sedikitpun ada di pikiran ku,bagaimana jika rafie sakit hati pada saat itu? Bagaimana jika perkataan amarsha itu semua salah? Ah yasudah semua itu sudah terjadi. Jika aku sedang mengingat masa masa itu aku Merasa jadi perempuan yang sangat labil pada saat itu.

.
.
-A

DEKAT TAPI TAK KEMBALITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang