1

34.8K 2.1K 12
                                    

Jangan lupa klik bintangnya!

Setelah mencuci muka, Zarra pergi menemui Abinya di ruang tamu. Lalu dia duduk di depan Abi dan Umminya.

"Zarra, kuliahmu bagaimana?" Abi mulai angkat bicara.

"Alhamdulillah Bi, lancar dan gak ada masalah." Jawab Zarra.

"Umur kamu berapa?" Tanya abi kembali.

'Umur? Kenapa Abi nanya umurku? Sebenarnya ada apa?' Batin Zarra bertanya-tanya.

"Loh kok bengong Nak? Abi nanya noh." Sang Ummi pun angkat bicara dan mengejutkan Zarra dalam lamunannya.

"Eh iya Mmi, Bi. Maaf Zarra ngelamun. Gak sengaja kok ngelamunnya hehe. Tadi Abi nanya umur Zarra ya? Umur Zarra 19 tahun Bi. Memangnya ada apa?"

"Sudah besar ternyata anak Abi."

"Hehe iya atuh Bi kan dikasih makan. Masa dikasih makan gak gede-gede." Canda Zarra yang membuat Ummi dan Abinya tertawa.

"Abi berniat untuk menjodohkanmu dengan anaknya teman abi. Insyaa Allah dia akan jadi imam baik untuk kamu. Apa kamu bersedia?"

Zarra terkejut mendengar perihal perjodohan dari Abinya.

"Hmm... Abi, apa harus Zarra jawab sekarang juga?" Tanya Zarra ragu.

"Lebih cepat lebih baik nak" kini umminya juga menjawab.

"Tapi Zarra kan belum tau orangnya kayak gimana?"

"Insyaa Allah dia imam yang baik menurut abi."

"Apa boleh beri Zarra waktu untuk memutuskannya Abi?"

"Yasudah abi beri kamu waktu dua minggu untuk memutuskan. Sekalian nanti kamu jawabnya di depan calon imam kamu. Kebetulan dua minggu lagi dia akan kemari." Jawab Abi sambil tersenyum.

***

'Abi kasih waktu dua minggu'
Perkataan Abi masih terngiang di telinga Zarra yang sedang melamun di balkon kamarnya malam ini. Sampai saat ini Zarra masih tidak bisa tertidur. Dia sangat sibuk dengan pikirannya. Apa yang harus dia lakukan? Apakah dia harus menolak atau menerimanya? Jika dia menolak, dia akan mengecewakan Abi dan Umminya. Karena mereka berdua sangat mengharapkan Zarra agar menerima perjodohan itu. Tetapi jika ia menerima, bagaimana hati Zarra yang takut jika nanti ia tidak bisa menerima cinta dari sang calon imam yang dipilihkan oleh Abinya.
Hati Zarra masih menyimpan rasa kepada seseorang yang sekampus dengannya. Ya, Zarra telah mengagumi seseorang yang belum ia ketahui namanya. Rasa itu Zarra pendam dalam-dalam sampai tak ada seorang pun yang tahu kalau dia sedang mengagumi seseorang.

Zarra masih tidak bisa tertidur, dilihatnya jam dinding di kamarnya yang menunjukkan pukul 00.00 WIB. Dia masih memikirkan perkataan Abinya tadi. Akhirnya dia memutuskan untuk shalat istikharah agar ia bisa mendapat jawaban dari Allah. Dia pun berwudhu dan menggelarkan sajadah kesayangannya. Di atas sajadah itulah Zarra berdo'a dan bermunajat. Meminta bantuan kepada yang Maha Kuasa. Di malam yang sunyi Zarra berdo'a dengan khusyuk, sambil menangis memohon ampunan dan meminta bantuan kepada Allah SWT.

"Ya Allah Yang Maha Kuasa, tolong ampuni dosa-dosa Zarra, tolong bantu Zarra dalam keadaan seperti ini ya Allah. Berikan Zarra keteguhan hati agar bisa menghadapi situasi seperti ini. Zarra sedang bimbang dengan keputusan ini. Apakah Zarra harus menerima atau menolak perjodohan ini ya Allah. Tolong Zarra ya Allah, Abi hanya memberi Zarra waktu dua minggu. Tolong beri Zarra petunjuk Ya Allah. Apapun keputusan Zarra nanti, semoga tidak ada yang kecewa dengan keputusannya. Aamiin yaa Robbal 'Alamin."

Setelah berdo'a, Zarra merapikan mukenanya dan memutuskan untuk tidur karena sudah larut malam dan juga besoknya dia ada kelas pagi di kampus.

***

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh." Ucap salam seseorang yang berada diluar rumah Zarra. Zarra pun segera membukakan pintu rumahnya dan melihat siapa yang datang ke rumahnya itu.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh." Jantung Zarra berdetak lebih kencang dari sebelumnya setelah melihat siapa yang datang itu. Dia adalah seseorang yang Zarra kagumi. Yang selalu membuat pikiran Zarra dipenuhi dengan orang itu. Dia adalah seseorang yang dicintai Zarra dalam diamnya.

***

Adzan Subuh telah berkumandang. Zarra pun membuka matanya, bergegas mengambil wudhu lalu menggelar sajadahnya melaksanakan ibadah wajibnya. Zarra berniat lalu bertakbiratul ihram dan menggerakan tubuhnya sesuai dengan rukun yang telah ditentukan.

"Assalamu'alaikum warahmatullah...." Zarra menengokkan kepalanya ke sebelah kanan lalu mengucapkan salam kembali dan menengokkan kepalanya ke sebelah kiri. Setelah itu Zarra mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Ya Allah, apa arti mimpi tadi malam? Apakah ini jawaban yang Engkau berikan kepada Zarra? Tapi kenapa laki-laki itu yang ada dalam mimpi Zarra? Kenapa Engkau berikan jawaban yang malah membingungkan bagiku Ya Allah? Ya Allah tolong berikan Zarra kepastian agar bisa memutuskannya Ya Allah. Berikan Zarra petunjuk agar nanti Zarra tidak salah memilih. Aamiin Allahumma Aamiin." Zarra kembali berdo'a meminta petunjuk dan arti mimpi malam tadi yang Zarra alami.

***

Hayo siapa yang datang ke mimpinya Zarra? Ikuti terus ya CDAS jangan sampe ketinggalan. Syukron yang udah baca😙😙😙

Cinta Di Atas SajadahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang