Sebuah fakta

842 98 10
                                    

Jangan Lupa Voment 🙂🙂

Happy Reading




"Aku sangat merindukan kamu Hanna"

"aku juga"

Pandangan kami masih bertahan sampai sekarang. Perlahan senyuman memancar dari wajah Ka Donghan

Sial tadi aku ngomong apaan

Aku udah melakukan kesalahan besar

SADAR HANNA KAMU GA BOLEH KAYA GINI

"lepas "

Akhir nya aku mendapatkan kesadaran ku kembali.

Perlahan Ka Donghan melepaskan tubuh aku, dia masih mempertahan kan senyum di bibir nya

"kamu tadi bilang apa? "

"bilang lepas"

"sebelum itu"

Aku hanya menggelengkan kepala, jujur ini terlalu gugup buat aku

Aish kenapa bisa keceplosan segala sih

"Jujur Na kamu juga rindu sama aku kan? Sampai kapan kamu mau  terus kaya gini?"

"sampai Kaka benar-benar pergi dari hidup aku"

"Itu ga akan pernah terjadi. Aku ga akan pernah pergi dari hidup kamu"

"Terserah. Tapi satu hal yang harus kakak tau,  aku ga akan pernah anggap Kaka ada"

Semua itu bohong.  Aku benar-benar ga mau Ka Donghan pergi,  tapi aku ga bisa memaksakan hati yang ga tulus mencintai aku

Benar kata Kim Doyeon, harus nya aku pergi dari awal

"Apa karna Doyeon kamu kaya gini? Dengar Hanna aku ga pernah memilih Doyeon, saat itu aku terbawa susana dia sakit dan Eunwoo sedang di luar kota. Untuk hal itu aku sangat minta maaf sama kamu. Aku udah nyalahin kamu atas perbuatan yang ga kamu buat, tapi asal kamu tau aku sama sekali ga mencintai Doyeon. Dia udah lama hilang dari hati aku"

"Kalau gitu apa Kaka mencintai aku? "

"Itu... Hhhh... Hanna dengar banyak yang mau aku jelaskan sama kamu"

"Lihat bahkan kakak ga bisa jawab kan,  udah kak hubungan kita udah berakhir. Jangan paksain hati kakak"

Setelah mengatakan itu aku segera berlari meninggalkan Ka Donghan. Selama perjalanan air ku terus turun

"Hanna kamu kenapa"

Aku mengabaikan Ka Dongho yang merasa keherenan lalu masuk ke dalam kamar. Di dalam kamar aku menenggelam kan tubuh ku di bawah selimut berharap Selimut ini bisa merendam suara dari tangisan aku

Tok
Tok
Tok

"Hanna ini Ka Dongho"

Mendengar sura Ka Dongho, aku cepat-cepat menghapus air mata. Aku ga boleh bikin Ka Dongho khawatir

"Iya kak"

"Boleh kaka masuk"

"Hmmh masuk aja ga di kunci kok"

Ka Dongho membuka pintu kamar,  lalu masuk. Dia berjalan secara perlahan sambil memperhatikan tiap sudut di dalam kamar ku

"Kaka ga nyangka kamu udah dewasa sekarang"

Tangan Ka Dongho membawa pigura foto keluarga kita dulu,  lalu duduk di pinggir kasur ku.  Foto itu di ambil saat aku SMP, tepat nya satu hari sebelum kepergian ayah dan ibu

Hey you! [Kim Donghan] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang