Pearl ; Jaerosé ✔

fourteen

Kabar Jaehyun dan Rosé yang resmi berpacaran beredar ke seluruh penjuru SMA Garuda dan SMA Harapan. Banyak yang bertanya-tanya sejak kapan mereka berdua dekat namun, tak sedikit pula yang mengetahui bahwa mereka mulai dekat sejak pertandingan basket antarsekolah.

Rosé yang baru datang ke sekolah pun dikejutkan dengan beragam pertanyaan dari teman sekelasnya yang tak sedikit pula meminta pajak jadiannya dengan Jaehyun. Hal ini membuat Rosé kewalahan meladeni teman-teman sekelasnya.

Sedangkan dipintu kelas XI MIPA 4 ini seseorang tengah bersandar dengan memasukkan tangannya dikantong celana hitamnya sembari melirik ke arah bangku yang dikerumuni teman-teman sekelasnya. Lelaki itu tersenyum kecil, gadis yang selama ini hanya mampu dia lindungi dari jauh kini sudah bersama lelaki yang lebih berani darinya.

Benar, June akui bahwa Jaehyun lebih berani darinya. Jaehyun berani menyatakan perasaannya pada gadis itu dan kini Jaehyun berhak melindunginya, sedangkan dia? Bahkan untuk melindungi gadis itu dia melakukannya secara diam-diam, bagaimana mungkin ia bisa menyatakan perasaannya? June akui dia pengecut, karena ia sama sekali tak bisa menunjukkan perasaannya pada gadis itu. Namun, menurut June hanya dengan melindungi Rosé pun sudah cukup baginya. Bahkan walau Rosé tak mengetahuinya.

"Akhirnya gue ga perlu jagain lu lagi" gumam lelaki itu sembari tersenyum miris dan melangkahkan kakinya menjauh dari kelas.

*****

Flashback : on

Pemuda itu bersembunyi pada tembok kantin. Sejujurnya ia sedang menguping pembicaraan dua orang gadis dikantin yang sedang sepi karena sebenarnya ini sudah waktunya pulang.

"Ga ada apa apa gimana, jelas-jelas tadi gue liat lo berduaan gitu!" Salah seorang diantara mereka meninggikan suaranya

"Ok kalo itu mau lo, emang gue udah jadian sama kak daniel 2 hari yang lalu. Sekarang lo mau apa!?" Lalu gadis satunya lagi memberi jawaban yang membuat lelaki yang bersembunyi itu kaget. Lalu ia melanjutkan kegiatannya menguping pembicaraan kedua gadis tersebut.

Benar, lelaki itu adalah June, orang yang selama ini menyukai Rosé secara diam-diam. Ia mendengar semua yang terjadi. Lalu berselang beberapa detik setelah pembicaraan kedua gadis itu selesai terdengarlah suara langkah kaki yang berlari menjauh.

June bergegas pergi mengikuti kemana gadis itu pergi dan berakhir dengan dia yang kembali bersandar pada tembok kelas dan mendengar isak tangis gadis itu yang benar-benar menyayat hatinya. June ingin sekali masuk lalu merangkul dan menghapus air mata gadis itu. Namun ia sadar, memangnya siapa dia?

June menepis pikirannya itu dan hendak masuk kedalam kelas untuk menenangkan Rosé sebelum seseorang menahan bahunya. June menoleh dan mendapati senior nya, Kang Daniel yang menahan bahunya

"Bisa ga, lo jangan masuk dulu ya?" Pintanya dengan nada suara setengah berbisik yang membuat June hanya mengangguk lalu membiarkan Daniel masuk. Seharusnya dia sudah menonjok wajah lelaki yang telah menyakiti Rosé, tapi lagi-lagi dia hanya diam dan lebih memilih untuk tau diri karena kenyataannya dia memang bukan siapa-siapa.

June tetap melanjutkan aktivitasnya untuk menguping pembicaraan Rosé dan Daniel didalam kelasnya sampai terdengar suara tamparan yang membuat June kaget, jangan-jangan Daniel nampar Rosé lagi? Pikirnya. Namun pikirannya itu ia tepis jauh-jauh setelah ia mengintip sedikit dan melihat Daniel yang membelakanginya terlihat tengah memegangi pipinya. Sedetik kemudian yang terdengar kembali adalah suara Rosé membentak Daniel bahkan sebelum Daniel sempat mengatakan apa-apa

June mendengar pembicaraan panjang itu hingga akhirnya

"Niel, gue udah cape sama lo. Gue juga gamau kaya gini, tapi lo udah dapet yang lebih baik dari gue" lalu Rosé memberi jeda sejenak sebelum kembali berucap "Lets just break up" lalu Rosé keluar dari kelas dengan langkah cepat sembari mengusap air matanya, mungkin saking buru-burunya ia tak menyadari keberadaan June. Lalu June segera pergi menjauh sebelum Daniel keluar dari kelas.