twenty five

2.7K 400 13
                                        

"Eunha!" Teriak Rosé pada gadis berambut sepundak itu sedangkan Eunha segera menoleh bersamaan dengan dirinya berlari menuju Rosé diikuti Jungkook dibelakangnya

"Aduh Rosé lu telat! Si Jaehyunnya udah pergi bareng si Jiho!" Ucap Eunha frustasi lalu segera menarik Rosé keluar dari restoran

"Kira-kira mereka kemana ya? Kok Jaehyun bisa sih bohong sama gue" ucap Rosé gelisah dengan emosi yang sebenarnya sudah berusaha ia tahan sejak tadi

"Lo ada nomornya si itu ga? Siapa itu yang kata Jaehyun dia temenin nyari buku" ucap Eunha mencoba mengingat-ingat nama yang Rosé sebut ditelfon

"Mina! Oh iya coba telfon Mina dulu" ucap Rosé sembari mengeluarkan handphone dari saku celananya namun baru saja nada sambung berbunyi Rosé melihat Mina berjalan sendirian dengan kantongan khas Gramedia ditangannya

"Mina!" Teriak Rosé tanpa memperdulikan orang-orang yang menatapnya aneh, lalu saat Mina menoleh Rosé segera berlari menuju gadis itu. Sedangkan Mina terlihat takut karena ia tahu Rosè pasti akan menanyakan keberadaan Jaehyun yang bahkan ia sendiri tak tahu dimana pemuda itu sekarang berada

"Eh Rosè, mm k-kenapa ya?" Tanya Mina gugup begitu Rosé berdiri dihadapannya bersama dua orang yang tidak Mina kenali dibelakang gadis itu

"Gini na, kata Jaehyun lo pergi sama dia? Jaehyunnya kemana?" Tanya Rosé yang membuat Mina semakin gugup

"Eh? Jaehyun? Mm gue ga tau dia kemana" ucap Mina tanpa sengaja yang semakin memperkeruh suasana

"Ck! Kita ke gramed aja ha" ucap Rosé yang diangguki Eunha lalu mereka berlalu meninggalkan Mina yang baru menyadari kesalahannya

  Rosé setengah berlari menuju Gramedia dengan jantungnya yang semakin berdegup kencang

"Ga boleh kayak gini lagi" gumamnya pelan, hampir seperti berbisik pada dirinya sendiri dengan rasa cemas yang menggebu-gebu diikuti dengan Eunha dan Jungkook dibelakangnya

  Dan begitu memasuki Gramedia, Rosé segera mencari-cari dimana keberadaan Jaehyun sembari mengedarkan pandangannya.

  Perlahan langkahnya terhenti, manik matanya menangkap hal yang ia takutkan sejak tadi. Orang yang ia cari-cari tengah berdiri sembari meraih sebuah buku dengan seorang gadis yang berdiri disampingnya

"Ga bisa kayak gini lagi.." gumam Rosé lagi sembari membeku ditempatnya berdiri. Bahkan pemuda itu tak menoleh padanya, ia tak menyadari keberadaannya. Pemuda itu berjalan menjauh dengan gadis disampingnya

"Dia udah janji.." gumam Rosé lagi saat punggung pemuda itu semakin menjauh. Ada rasa nyeri dihatinya saat mengetahui fakta bahwa apa yang ia lihat sekarang ini nyata. Ia memutuskan berbalik dan berlari menjauh tanpa memperdulikan dimana Eunha dan Jungkook sekarang, ia hanya ingin pulang.

  Tanpa sadar air matanya jatuh dan itu membuat orang-orang menatapnya aneh. Ia hanya berlari sekuat tenaga, keluar dari tempat itu lalu menelfon seseorang namun tak diangkat

"Angkat kek bangsat!" Ucapnya dengan emosi yang berapi-api bercampur dengan sedih yang ia rasakan namun hingga berkali-kali ia menelfon tetap tak ada jawaban.

"Ini abang kok nggak ngangkat sih! Angkat plis huhu.." tanpa terasa air matanya terus keluar dan akhirnya ia berjongkok sembari menundukkan wajahnya dibalik lipatan tangan, ia tak peduli lagi dengan berbagai tatapan aneh yang orang-orang mungkin berikan padanya. Yang ia tahu sekarang hatinya benar-benar sakit dan lagi, tak ada satupun yang bisa ia mintai tolong. Seolah tak ada tempat untuknya bersandar

"Mba? Mba gapapa?" Suara seorang pemuda terdengar bersamaan dengan tepukan ringan dibahunya. Rosé mendongak ingin melihat siapa kah orang baik yang ingin peduli padanya

"Loh? Rosè???" Ucap pemuda dihadapannya terkejut melihat siapa gadis dihadapannya. Sedangkan Rosé langsung menggenggam lengan pemuda itu

"June.. anter gue pulang plis.." ucap gadis itu lirih yang membuat pemuda dihadapannya yang tak lain adalah June segera menarik Rosé agar gadis itu berdiri

"Lo kenapa!? Ngapain nangis disini!?" Tanya June cemas dengan keadaan gadis dihadapannya

"Gue mohon June anterin gue pulang aja plis.." ucap Rosé lirih yang pada akhirnya membuat June mengalah, pemuda itu menghela nafasnya pelan lalu segera merangkul gadis itu dan mengajaknya menujunya motornya yang baru saja ia parkirkan.

*****

  Gadis itu turun dari motor, begitu pula dengan June yang langsung memarkirkan motornya dan tanpa banyak bicara mengikuti gadis itu

"Gue boleh masuk?" Tanya June didepan pintu rumah gadis itu yang hanya dibalas anggukan dari gadis dihadapannya. Begitu memasuki ruang tamu kediamannya, Rosé mendudukkan dirinya disofa diikuti June disebelahnya

"Cerita sama gue, lo kenapa?" Tanya June to the point karena gadis disampingnya kembali menangis yang terang saja membuat June panik dan refleks menyandarkan kepala gadis itu dibahunya

"Udah, udah sini cerita sama gue" ucap June yang membuat tangis Rosé semakin kencang

"Jaehyun... hiks" ucap gadis itu sembari terus terisak. Satu nama yang disebutkan oleh Rosé berhasil membuat June mengerti mengapa Rosé menangis seperti ini

"Jaehyun kenapa? Lo diapain sama dia?" Tanya June lagi dengan nada lembut yang tetap sama namun sulit untuk membuat Rosé berhenti menangis

"Dia bohongin gue June.." ucap Rosé lirih yang membuat June mengernyit lalu kembali bertanya

"Dia bohongin lo gima--" ucapannya terpotong dengan Rosé yang kembali mengeluarkan suara

"Dia jalan sama Jiho!" Ucap Rosé dengan nada yang meninggi membuat June sedikit tersentak lalu kembali mendengarkan apa yang akan dikatakan gadis itu lagi

"Dia bilang sama gue hiks katanya dia nemenin Mina nyari buku," Rosé memberikan jeda pada kalimatnya sedangkan June hanya diam mendengarkan

"Tapi Eunha liat dia makan bareng Jiho!" Ucap Rosé dengan nadanya yang kembali meninggi masih dengan air matanya yang terus mengalir

"Dan emang gue liat sendiri dia jalan bareng Jiho diGramed June huhu.." ucap Rosé membuat June refleks memeluk gadis itu sembari mengelus rambutnya pelan. Ia membiarkan gadis itu menangis agar ia merasa lebih baik

"Akhirnya gue bisa jadi tempat lo bersandar Rosé" ucap June pelan yang membuat Rosé mendongak menatap pemuda itu

"Maksud lo?" Tanya Rosé masih sedikit terisak membuat June tersenyum simpul

"Waktu lo nangis gara-gara Daniel gue ga bisa ngasih sandaran buat lo," June memberi jeda sebelum kembali melanjutkan kalimatnya

"Tapi sekarang, akhirnya gue berani nunjukkin ke lo kalau gue bisa jadi tempat lo buat bersandar" ucap June pelan namun sedetik kemudian ia tersenyum miris

"Tapi tenang aja, gue ga berharap banyak dari lo kok. Gue tau lo sayang sama Jaehyun dan karena itu gue ga berharap banyak. Lo inget aja kalau misalnya lo ada apa-apa lo bisa cerita sama gue" ucapan June barusan ntah kenapa membuat Rosé kembali terisak. Lebih tepatnya ia merasa bersalah

"June... gue jahat banget sama lo huhu" ucap Rosé lalu kembali menangis sembari memeluk pemuda dihadapannya

"Kenapa gue ga sukanya sama lo aja June?" Ucap Rosé menatap pemuda dihadapannya

"Karena emang gue ga harus jadi siapa-siapa buat lo. Gue cukup jadi tempat lo cerita doang, ga lebih. Dan jadi tempat lo nangis aja udah bikin gue seneng, lo ga salah apa-apa kok sama gue" ucap June yang semakin membuat Rosé terisak kembali

"Makasih June, makasih buat semuanya" ucap Rosé mengingat bagaimana pemuda itu bisa memendam perasaannya pada Rosé dengan membuat berbagai lelucon untuk gadis itu.

  Dan saat itu pula Rosé tau semuanya, ia tau siapa June yang sebenarnya. Ia tau siapa June yang selama ini diam-diam menjaganya.

*****

Jan lupa vomment!💕

Tugasnya author kembali menumpuk padahal baru masuk sekolah 2 minggu:) jadi authornya telat up lagi. Sebenarnya biar kalian penasaran juga sih wkwkwk

Pearl ; Jaerosé ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang