Request from riiyaka
Ps : Karena chapter yang Through The Night juga hilang. Jadi Yun mau remake tapi yang beda sesuai dengan request.
_________________________________________
Author's POV
Seorang pemuda menatap gelisah balkon kamar yang berada di seberang balkon kamarnya.
Dia merasa heran, tumben sekali pemilik balkon itu belum menyalakan lampu kamar dan balkonnya? Biasanya si pemilik balkon itu juga akan memanggilnya disaat-saat jam segini.
Lantas untuk menghilangkan rasa penasarannya, pemuda itu berjalan ke lantai pertama lalu melangkahkan kakinya keluar dan menghampiri rumah tetangganya itu.
Dengan sopan Taeyong pun mengetuk pintu, apalagi mengingat bahwa waktu sudah malam.
"Ah, Nak Taeyong? Ada apa?" Tanya Bibi Kim ramah.
"Apakah Yeri nya ada?" Tanya Taeyong sopan.
"Aah anak itu? Dia masih jalan-jalan bersama teman-temannya, apakah ada sesuatu?" Ucap Bibi Kim.
"Ahh tidak, hanya saja lampu balkon kamar Yeri belum dinyalakan."
Ucap Taeyong menutupi rasa khawatir yang sebenarnya tadi dia rasakan.
"Bibi lupa menyalakannya, terima kasih sudah mengingatkan."
Setelah itu Taeyong pun meminta izin untuk kembali pulang ke rumahnya yang hanya berjarak beberapa meter itu.
Di saat Taeyong baru saja hendak mencoba terlelap dalam alam bawah sadarnya, dia kembali terjaga kala dari gorden tipisnya dia melihat cahaya yang memancar dari luar.
Lantas Taeyong pun segera beranjak menuju balkon kamarnya seraya menanti pemilik balkon seberang sana untuk muncul.
Dan seperti biasanya, Yeri muncul dari balik pintu kaca itu. Namun, bedanya Yeri terlihat benar-benar kelelahan sekarang.
Biasanya Yeri akan keluar dengan wajah sumringahnya dan terkadang membawa keluar gitar kesayangannya yang merupakan hadiah ulang tahun dari Taeyong.
"Hai, Oppa.." Sapa Yeri lemah.
"Bukankah aku pernah bilang padamu, kalau sehabis latihan itu pulang dan beristirahatlah! Bukannya keluyuran sampai malam begini bersama teman-temanmu." Tegur Taeyong penuh rasa khawatir.
Oh ayolah, bagaimana dia tidak khawatir melihat kondisi gadis di seberang sana. Apalagi terlihat sebuah perban yang melingkari pergelangan kakinya yang pertanda dia melakukan kesalahan saat berlatih.
"Bagaimana dengan kakimu?" Tanya Taeyong kembali saat dirasa gadis di seberang sana hanya tertawa konyol tanpa berniat membela diri.
"Ah?! Ini tidak apa-apa, aku hanya sedikit keseleo saat berlatih koreografi. Oppa tidak perlu khawatir, lagi pula ini bukan perban pertamaku, 'kan?" Tanya gadis di seberang sana dengan senyum lebarnya.
"Baiklah. Tapi ingat, jangan terlalu memaksakan diri! Aku tau tahun ini targetmu untuk debut bersama groupmu. Tapi tetap saja, kesehatanmu yang nomor satu."
Mendengar nasehat dari pemuda yang lebih tua empat tahun darinya itu lantas membuat dada gadis itu menghangat. Ah tidak, setiap perkataan dan sikap pemuda itu memang selalu dapat menghangatkan dada seorang Kim Yerim.
"Tidurlah, aku tau kau lelah."
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
OUR STORY [Taeyong × Yeri]
FanfictionHanya kumpulan oneshoot dengan alur cerita yang sangat random. (Bila memungkinkan ada yang twoshoot) Tokoh utamanya Yeri × Taeyong #YongRi Yun ♡