Hug Me / 5

946 103 44
                                    

Request from : sasamicin_

Update nya lama sekali yap. Soalnya beberapa hari lalu mood Yun bener-bener buruk buat buka wattpad. Alhasil draft pun berdebu

_________________________________________

Author's POV

"Lihat, dia masih berani kembali ke sekolah!"

"Apakah dia benar-benar tidak memiliki malu, hah?!"

Belum lebih dari satu menit gadis itu menginjakkan sepatu putihnya di sekolah kebanggaan Seoul. Namun lagi dan lagi cacian yang selalu menyambut kedatangannya.

"Oh ayolah bahkan kemaluannya sudah dirobek beberapa kali oleh pangeran kita. Jadi apa yang perlu dia malukan lagi?"

"Huh, apakah dia pikir kita akan iri karena dia yang dipilih pangeran kita untuk memuaskan nafsunya? Cihh, dasar jalang!"

Seakan semua hinaan yang menggema dari setiap sisinya adalah makanan sehari-harinya. Gadis yang menggunakan sweater yang menutupi hingga lehernya itu tetap berjalan dengan wajah datarnya.

Setiap mata tak elak menatapnya yang terlihat kontras dari siswa-siswi lainnya.

Oh ayolah, ini summer! Orang bodoh mana yang menggunakan setelan sekolah winter disertai sweater tebal yang menutupi hingga leher?

Dan jawabannya tak lain ialah seorang Kim Yerim. Gadis yang kini menutup pintu toilet dengan kasarnya seolah menuangkan segala emosi yang Ia pendam.

Tak ada isak tangis yang keluar dari bibir mungilnya, namun matanya lelah untuk menahan lebih lama bulir-bulir kristal yang serasa menusuknya.

Tentu Yeri tau ini adalah summer!

Namun, dia lebih tau diri untuk menutup semua bercak-bercak merah keunguan laknat yang tercetak jelas di sekitar leher hingga tulang belikatnya. Dan ini bukan yang pertama kali!

Dia tidak tau harus berkeluh kesah pada siapa. Teman-temannya kini sudah pergi menjauhinya dan memandangnya sebagai seorang pemuas nafsu seorang pangeran sekolah. Menjijikan bukan?

Namun, mengapa hanya dia seorang yang terlihat menjijikan di sini?
Bukan kah yang melakukan semua ini padanya adalah pangeran mereka?

Memikirkan semua itu membuatnya kembali tersenyum remeh.

Tentu dia sangat menjijikan. Bahkan dia hanya diam di saat seorang pangeran sekolah menjamah tubuhnya tanpa perlawanan bahkan di saat itulah pertemuan kedua mereka.

"Kau jalang, Kim Yerim!" Ucap gadis itu seraya memukul-mukul dadanya yang terasa sesak.

.

.

.

.

.


Beberapa kali gadis dengan dua buah kotak bekal pinknya meringis kecil kala merasakan perih pada lututnya.

Itu sepenuhnya bukan salah gadis-gadis yang sengaja mendorongngnya di tangga tadi, namun dia juga salah karena seharusnya dapat berhati-hati seperti hari sebelumnya.

.

Yeri tersentak kaget kala sebuah tangan menepuk bahunya pelan.

"Ah, kau terkejut? Maafkan aku."

Yeri memandang takut pemuda di depannya, "Tidak apa-apa, Mark-ssi."

OUR STORY [Taeyong × Yeri]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang