Part 11

97 16 2
                                    

Semua hal butuh kepastian. Entah itu untuk memulai, mempertahankan, ataupun melepaskan.

Titik tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan dia yang tak kan pernah bisa kia miliki. Biarlah semua berjalan apa adanya, berlalu dengan semestinya, Dan berakhir dengan seharusnya

 Setelah 3hari dirumah sakit akhirnya dira diperbolehkan pulang oleh dokter, dengan catatan dira gak boleh kecapean, gak boleh stress, gak boleh galau.

Keesokan hari nya dira sudah mulai masuk sekolah dan mengikuti kegiatan sekolah seperti biasa. Dira berangkat ke sekolah dijemput oleh rizky, karena rizky masih khawatir dengan kondisi nya dira yang seharusnya tidak di ijinkan untuk pergi kesekolah.

-Rumah Dira-

"Ra, bangun! udah di jemput sama Rizky didepan" kata mama

"Iya ma, sebentar lagi siap - siap" kata dira

"mama tunggu dibawah ya, sekalian sarapan dulu" balas mama sambil meninggalkan dira

Tak lama dira sudah rapih dan langsung ke bawah untuk sarapan

"eh kak!" sapa dira

"hei ra, gimana udah mendingan?" tanya rizky

"iya kak, alhamdulillah" kata dira

"syukur deh kalau kaya gitu" jawab rizky

setelah dira dan rizky sudah selesai sarapan mereka langsung berangkat kesekolah. Dijalan dira tak banyak omong karena takut dengan rizky, yang sakit hati karena kejadian dirumah sakit kemarin

"kak" lirih dira

"iya ra, kenapa?" jawab rizky

"Makasih ya ka" kata dira

"Untuk apa?" tanya rizky

"Untuk semuanyang kaka udah lakuin,kakak udah peduli sama aku,kakak udah baik sama aku,kakak lebih mentingin aku daripada yang lain." jawab dira

"Iya ra, kamu gak usah khawatir soal hal ini. Nanti kamu bakal menemukan seseorang yang lebih baik dari kakak." jawab rizky

"Iya ka, tapi janji kakak jangan berubah dan tinggalin dira" kata dira sambil menangis

"Iya ra, aku janji. Selagi rasa sayang aku ke kamu tak terbagi oleh siapapun. Tapi.." kata rizky

"Tapi apa kak?" tanya dira

"Tapi ada saatnya dimana kakak benar benar lelah karena situasi seperti ini dan pada akhirnya kakak takut gak bisa nepatin janji ini. Jika saat itu tiba maafin kakak ya ra." jawab rizky

Suasana langsung hening, yang ada hanya suara tangis dira karena tak tahu harus berbuat apa. Dira merasa bersalah karena mendengar ucapan rizky, benar - benar menyesal sudah menyia-nyiakann orang yang selalu ada buat dira.

Kemudiann rizky menyalakan lagu untuk memperbaiki suasana. Rizky menyesal telah berkata seperti itu dan membuat dira menangis. "Tak seharusnya aku berkata seperti tadi" gumam rizky. Suasana tetap hening tak terasa sudah sampai disekolah.

-Rizky POV-
Maaf ya ra, kakak gak bermaksud ngomong kaya tadi. Cuma itu ketakutan kakak aja, kakak lagi bingung ada yang peduli dengan kakak tapi kakak gak pernah melihat dia sedikit pun. Dan kakak mencoba untuk menghargai orang itu dengan cara moveon. Pikir rizky

"Kak? Ayuk turun" ajak dira

"Eh iya maaf ra" jawab rizky yang tersadar dari lamunan

"Kakak kenapa? Kaya lagi mikirin sesuatu" tanya dira

Kebodohanmu Akhir Cerita Kita (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang