8

481 56 6
                                    

di taman belakang sekolah suasananya saat ini sangat sepi karena ini masih jam pelajaran namun terlihat dua pemuda yang sedang bersantai di bangku taman.

dua orang itu adalah jaehwan dan jihoon, mereka berada di taman karena jihoon yang meminta untuk bertemu.

" jae em aku ingin mengatakan sesuatu " ucap jihoon sambil meneyralisirkan rasa gugupnya.
" mau bicara apa sepertinya serius sekali " ucap jaehwan disertai kekehan geli melihat sikap jihoon yang terlihat sangat gugup.

" aku menyukai mu jae " ucap jihoon yang membuat tawa jaehwan seketika hilang. " maaf aku tidak bisa membalas perasaan mu, kamu tau sendirikan aku sudah memiliki minhyun hyung " ucap jaehwan denagn wajah sirat akan rasa bersalah pada sahabatnya itu.

" eh gak apa- apa kali jae aku memang ingin mengutarakan perasaan ku padamu namun aku tidak mengharapkan kau membalas perasaan ku " ucap jihoon dengan wajah terseyum menyem bunyikan
rasa kecewanya " lagipula aku sudah puas dengan menjadi sahabatmu" lajut jihoon yang membuat jaehwan terseyum manis pada jihoon.

aku tidak akan memaksamu jae karena aku tidak ingin kau menderita, melihat mu selalu sedih saat aku berusaha memisahkan mu dari minhyun hyung sudah cukup menyiksaku batin jihoon.

.
.
.
.

sepulang sekolah jaehwan dan jihoon berencana untuk pergi jalan - jalan namun semua rencana mereka berantakan gara - gara melihat pertengkaran minhyun dan guanlin.

di dekat gerbang sekolah minhyun dan guanlin terlibat perkelahian mereka saling pukul samapai wajah mereka penuh dengan lebam.

" hentikan " terikak jaehwan disertai tangisanya saat melihat sahabat dan tunanganya terlibat perkelahian.

" hikk hikk kenapa kalian berkelahi " ucap jaehwan dengan tubuh gemetar menahan tangis.

" dia ingin merebut mu dari ku " ucap
minhyun dengan wajah geram menatap guanlin. " jae aku mencintaimu dan aku yakin kau menyadari perasaan ku ini " guanlin menjeda ucapan karena rasa sakit di bibirnya akibat perkelahianya.
"namun sepertinya kamu tidak dapat membalas perasaan ku karena belenggu yang mengikatmu dengan minhyun itu kan" lanjut guanlin

" jae kamu tidak perlu kawatir aku akan berusaha membuat mu lepas dari minhyun " ucap guanlin yang membuat minhyun bertambah geram. " jae " ucap minhyun yang melihat jaehwan tidak memberikan respon apa pun.

" jae kenapa kau hanya diam saja apa yang dia katakan benar kau tak pernah mencintaiku " tanya minhyun.
jaehwan hanya dapat menangis karena berat baginya untuk memilih antara sahabat dan orang yang di cintainya.

" jae akhhh sudahlah "  ucap minhyun dan berlalu pergi meninggalkan jaehwan. melihat minhyun pergi meninggalkanya jaehwan berlari mengejar minhyun.

" hyung jangan tinggalkan aku " ucap jaehwan terduduk di pinggir jalan.karena tidak tega minhyun pun berhenti melangkah dan berbalik berjalan kearah jaehwan.

" jae taukan kalau hyung sangat mencintai mu " jahwan menggangguk sebagai jawaban atas peryataan minhyun.

" kalau hyung mau kau menjauh dari guanlin itu apa kamu mau menuruti keinginan hyung " lagi - lagi jaehwan hanya menggangguk pasrah, minhyun sangat senang dengan respon jaehwan lalau dia pun membawa jaehwan dalam hangatnya dekapannya.
.
.
.
.

setelah kejadian perkelahian minhyun dan guanlin, jaehwan benar - benar melakukan perintah minhyun dia tidak pernah lagi menghabiskan waktu bersama guanlin atau hanya sekedar bicara saja tidak jaehwan lakukan.

jaehwan lebih banyak menghabiskan waktu bersama minhyun dan kawan - kawanya.
" jae kenapa kau menjauhi ku " ucap guanlin yang kini telah berada di depan jaehwan.
" apa mencintai itu salah apa aku bisa memilih kemana rasa ini akan tubuh"
ucap guanlin masih menatap jaehwan
" jawab aku jae " ucap  guanlin yang mulai meneteskan air mata.

" maaf linne aku sangat menyayangimu sebagai sahabatku tidak lebih dari itu, jadi jika kau mau pertemanan kita tetap berlanjut aku mohon hapus perasaan mu itu " terang jaehwan.

" jae aku tidak bisa melakukan itu, aku tidak bisa menghilang kan rasa ini setidaknya jae biarkan aku tetap mencintai mu sampai waktu yang mengubah rasa ini sendiri " ucap guanlin terpotong karena jaehwan kini memeluk tubuh tinggi sahaatnya itu.

jaehwan melirik minhyun dengan tatapan memohon agar dia di perbolehkan untuk dekat kembali dengan sahabatnya.
minhyun menghela nafas panjang
" aku tidak masalah kalau kalian berteman tapi jangan pernah menghianatiku jae " jaehwan dan guanlin  tersenyum bahagia karena minhyun mengizinkan mereka sahabatan lagi.

.
.
.
.
.

tbc...

Memories    ( minhwan )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang