"Nanti" Ujar mereka berempat.
Dengan kesal Jua memukul mereka berempat dengan buku kas yang selalu ia Bawa-bawa.
"Aww. Apasih lu!"Teriak rayyan kesal.
"Bayar makannya Bayar " Ujar Jua yang masih memukul mereka.
"Dan. Urusin cewek lu nih" Ujar Rafi.
"Wah lu Jatuhin harga diri gua! Gua jomblo anjir " pekik Syahdan menahan rasa sakit.
" Pokoknya kalian harus bayar! Atau Gua laporin ke bu Ani"
"BESOK KITA BAYAR ELAH"
.
.
Kringggggggg (Bel istirahat)"Kantin yuk " ajak laika.
" duluan. Catatan gua masih kosong"Balas leaa.
Laika mengangguk mengerti.
"Yaudah nanti lu nyusul aja ke Kantin ya"
Leaa mengangguk, laika meninggalkan leaa di dalam kelas.
Saat ini keluar dari kelas, laika dikagetkan dengan kedatangan rayyan.
"Mau ngapain Ray?"Tanya laika sinis. Entah kemana ia tidak suka kedatangan rayyan.
"Leaa mana?"Tanya Rayyan.
"Mau ngapain?"Tanya Laika sekali lagi.
"Bukan urusan lu"
"Urusan gua lah, Leaa kan te---Phhttt"
"bawel"Rayyan membekap mulut laika.
"Mfppppp-"
"gua lepasin, tapi jangan bawel"Laika mengangguk.
Rayyan menjauhkan tangannya dari mulut Laika.
"Gila! Gua hampir kehabisan nafas"
"Lebay"Desis Rayyan.
"lu tuh yang lebay!"Desis laika.
Karena kesal ia pergi kearah kantin dengan perasaan dongkol.
"Hati-hati ketemu mantan Nanti " Teriak Rayyan.
Rayyan terkekeh geli, ia berjalan kedalam kelas leaa.
Ia menepuk pundak leaa dari belakang.
"Apasi ka, gua masih nyatat materi"
Rayyan menepuk pundak leaa lagi dengan keras.
"Apasi ela--"
"Kenapa ga ke kantin?"
Tubuh leaa menegang bahkan rayyan bisa merasakan tubuh leaa memegang.
"G-gua Nggak laper"Balas leaa kikuk.
Rayyan mengangguk. Ia menarik Leaa keluar dari kelas. Mungkin lebih tepatnya menyeret Leaa.
"Lepasin! Apasi elah!" Teriak leaa kesal.
"Ga ush bohongin diri. Gua tau lu belum makan"Ujar rayyan.
Leaa menggerang kesal, ia menghempaskan Tangan rayyan begitu saja.
"Dibilang gua nggak laper!! Lu deng--WOY TURUNIN LEAA " ucapan leaa terpotong saat leaa digendong oleh rayyan seperti menggendong beras.
" Tutup mulut lu dan Diam " ucap rayyan dingin.
" Ray, gua malu"lirih leaa.
Rayyan Menajamkan penglihatan nya sekitar, membuat semua orang yang melihat nya mengalihkan penglihatan nya karena Takut ditatap seperti itu oleh rayyan.
"Ngumpet aja di leher gua"
Dengan ragu Leaa menyadarkan kepalanya ke leher rayyan, membenamkan wajahnya disana.
"Untuk Kali ini. Gua pengen berhentiin waktu sekarang juga"
.
.
.
Koridor sekolah rame karena seorang lelaki berjalan dengan Pandangan tajam. Lelaki tampan satu ini baru pulang dari Jerman karena pertukaran pelajar disana. Dia Devan Benaya. Lelaki dengan senyum manis ini mengalihkan penglihatan nya saat melihat sahabat nya berjalan menghampiri nya."Udah pulang aja lu"Ucap Umar.
"Bosen gua lama lama disana"Balas Devan.
"Gila! Sombong"Syahdan berseru dengan kesal.
"Dia Masih disini?"Tanya Devan.
Syahdan dan Umar yang mengerti maksud Devan mengangguk.
"Makin cantik bro"Jelas Syahdan
"Udah gua duga."
"Tuh Dia " Umar menunjuk perempuan disana.
" Samperin sono"Umar dan Syahdan mendorong Devan untuk bertemu dengan perempuan itu.
Dengan Ragu ia berjalan kearah perempuan itu. Membuat perempuan yang berdiri tak jauh darinya diam mematung.
"Hai Mantan"Sapa Devan dengan senyum Menyeringai.
.
.
.
Bersambung👑🙇Penasaran yee¿😁
Next🔜or no?Vote&coments guyss👌
Thanks For Reading👑
KAMU SEDANG MEMBACA
R&L
Teen Fiction"Si brengsek ini mencintaimu" -Rayyan "Separuh kebahagianku tlah hilang, bersamaan dngn kamu yg perlahan jugaa menghilang" -Leaandra "Dan sayangnya kamu hanyalah sbuah pelangi dlam dunia saya. Yg hadir membawa warna-warna kebahagiaan, kemudian pergi...