-23-

446 27 0
                                    

Mereka semua menunggu diruang tunggu ini, sesekali umar dan syahdan menghibur rayyan, walaupun Sesekali juga Lawakan mereka sangat garing.

Sekarang Tepat pukul 12.00 malam, Diantara mereka semua tidak ada yang beranjak dari Rumah sakit tersebut.

"Pada Pulang sono"ujar rayyan, Saat melihat mereka sudah Mengantuk.

"Enggak ah, Kita kan solid"Balas Syahdan, Yang mengerjapkan Matanya.

Syahdan mengambil posisi di lantai bawah rumah sakit, ia membuka jaketnya lalu menaruh nya diLantai tersebut untuk alasnya tidur.

"Minggiran dikit dan, Lu ngalangin jalan"Ujar Amri yang Sedang duduk di atas bangku disamping rayyan.

"Ga Ah, Enakkan disini adem"

"eh gua denger-denger dari cerita nenek gua, Kalau rumah sakit itu angker"Ujar Umar tiba-tiba.

"Kan ada kamar mayatnya"Celetuk farry.

Syahdan yang tadinya sudah ingin tertidur, Bangun dari tempatnya lalu duduk berdempettan duduknya dengan rayyan.

"apaan sih Lu " kesal rayyan.

" Rayy gua butuh perlindungan, Lu kan bisa ngelawan makhluk gaib gitu"

"Drama amat si Lu " ujar rayyan, Ia Menjauhkan badannya dari syahdan.

" Sekali lagi lu mendekat, gua yang bikin lu jadi makhluk gaib. Mau!?"

"iyaiya enggak " Syahdan mencoba untuk mendekat ke arah Rafi
Yang duduk dibawah bangku.

" Mau apa lu?! "Tanya rafi saat melihat syahdan yang mendekat kearah nya.

" Gua Ngga---"

Prankkk

"MAMAH TOLONG SYAHDAN! ALLAHU AKBAR!!"

Mereka semua tertawa melihat wajah ketakutan syahdan, Padahal benda jatoh tadi adalah piring yang Barusan yang Hendry beli dikantin.

"Dia kenapa?"Tanya Hendry.

Mereka semua menggidikkan bahu nya lalu melanjutkan tawanya.
.
.
.
Pukul 07.00 pagi

Rayyan mengerjapkan matanya, Menggeser kepala Syahdan yang berada di lengannya. Lalu ia menggeser tubuh syahdan dan amri yang menjempit nya. Ia berdiri melihat ruangan leaa. Tadi sebelum ia tidur dokter keluar dari ruangan leaa. Dokter bilang Luka leaa cukup serius, ada gumpalan darah dikepalanya, Yang mengharuskan Leaa untuk operasi.

Rayyan memegang kepalanya, Lalu ke kamar mandi sebentar untuk mencuci muka. Selesai cuci muka rayyan berjalan masuk kedalam ruangan leaa, Tak lupa ia memakai pakaian steril yang berada di dalam ruangan itu.

Clek.

Rayyan mendekat kearah leaa. Dilihatnya perempuan itu tenang dengan mata terpejamnya. Namun entah kenapa ia benci Mata itu terpejam dengan lama.

"Wake up Please!"

Leaa masih setia menutup mata dengan di temani oleh Mesin prediksi jantung yang konstan berbunyi di dalam ruangan ini.

" Bangun sekarang, Dan Tampar aku! Aku lebih suka kalau kamu Pukul aku, Tampar aku! Asal jangan diemin Aku " lirih Rayyan, ia kembali memegang kepalanya yang berdenyut.

Andai Kejadian itu tak ia lakukan.

Andai ia bisa menjaga Apa yang ia Miliki.

Andai ia tidak sebodoh itu dalam melepaskan.

Andai! Dan andai!

Andai ahh--Tak baik juga ia mengulang masa itu.

Ia menunduk memejam kan kepalanya, Berdoa semoga tuhan membangunkan Gadis-nya. Ah mungkin rasanya sudah tidak pantas ia memanggil gadis ini dengan sebutan gadis nya.

"Bangun dari dulu sampai sekarang aku mencintaimu Sungguh-sungguh, Bukan main-main"

Ia menggenggam tangan gadis ini yang terasa dingin. Di kecup pelan tangan Gadis ini, Dan di Dekap di dadanya.
.
.
.
Bersambung🙌
Gmnaa?partny?
Karna aku skarng moodny bagus aku bakalan bkin 2part skaligus gaess🙌

Okee jngan lupaa votmentss gaess👍

R&LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang