-13-

621 29 0
                                    

"Loh masih disini?" Tanya Rafi saat melihat devan masih di parkiran.

"Emang kenapa?"Tanya devan sinis.

"Sinis amat Lu " rafi terkekeh pelan.

" Paling mau ngajak laika pulang bareng"Ucap Umar.

"Ide bagus tuh"

Bertepatan dengan itu Laika dan teman-teman keluar menuju parkiran.

"LAIKA " Teriak devan.

Laika yang mendengar suara itu mengendus kesal.

" Dipanggil mantan tuh"Ucap leaa.

Gladys, Dan Leaa terkekeh geli melihat ekspresi laika saat Devan berjalan mendekat kearah nya.

"Pulang bareng gua yuk " tawar Devan.

Laika menatap devan sinis.

" Gak " ucapnya jual mahal.

" Kalau Malam Jalan sama gua?"Tawar Devan lagi.

"Nggak Bisa. Acara kesukaan gua mulai nya malam"

"Bodoamat Ntar Malam Gua jemput jam 7"

"Tap---"

"Nggak ada tapi-tapian. Bodoamat sama acara kesukaan lu itu Yang tayang nya 3 kali sehari kaya minum obat pilek"Ucap Devan.

Devan memutuskan meninggalkan laika yang masih bengong di hadapannya.

"Gua sama Gladys Pulang duluan ya Ka"Pamit Leaa.

Laika mengangguk.

Gladys dan Leaa pergi meninggalkan Laika.

"lu Nanti pulang sama siapa kalau di tinggal mereka berdua?"Ucap Rafi.

"Eh iya! Gua nanti pulang sama siapa?!"

"Eh Devan lu mau kemana?!"Pekik laika.

"Mau Jemput gebetan Gua " Ujar Devan ngasal.

"gebetan lu yang mana?" Tanya laika menaikan satu alisnya.

"Yang mana ya?siapa tadi yang minta di jemput? Terus minta di jemput dimana? Mendadak gua merasa amnesia. Aku siapa? Aku dimana? Kenapa aku ganteng?"Batin Devan.

"Rahel " ucap Devan.

" lu nggak punya gebetan yang namanya Rahel"Ujar Laika.

Rafi Terkekeh geli melihat wajah kesal devan.

"Carissa"

"Lu Kan udh putus sama dia dari lu kasih kelas 4 sd"

"Angel"Ucap syahdan dengan kesal.

"Bukannya angel udh pergi keluar kota ya, Gara-gara lu dulu jadiin dia Bahan Taruhan?"Tanya laika.

Umar, syahdan, Dan Rafi semakin tertawa Ngakak, Ia meninggalkan Devan yang masih dibuat kesal oleh Laika.

"Lyra"

"Kampret! Itu mamah gua!"

Devan menghela nafas, ia baru ingat jika itu memang nama mamah laika.

"Yaudah jadi siapa!?"

"Mana Gua tau"

"Yasudahlah nanti gua inget-inget selagi jalan"

"Devan benaya stop! 1langkah lagi lo melangkah. Gua pastiin lu nggak bisa liat matahari lagi!"

"Ancaman macam apa ini? Bodoh nya gua malah patuhin"Batin Devan.

Devan menoleh kan kepalanya.

"Kenapa?"Tanya nya.

"Anterin gua pulang. Gua udh ditinggal sama Temen-temen gua"

Devan menghela nafas.

"Yaudah Ay---"

"Laika" seseorang memanggil nama laika.

"Eh abun"Balas laika.

"Pulang bareng gua Yuk,rumah kita kan searah"

Laika mengangguk. Ia mengikuti Abun dari belakang.

Devan Menatap mereka kesal.

"dia Langsung pergi gitu aja tanpa ngedenger orang ganteng manggilin Dia. Dimana letak harga diri gua sekarang! Ditinggal gitu aja sama si kunyuk" Batin devan.

"Ok stay Cool Devan,Dan lo nggak boleh pulang sendiri. Karena pantang bagi seorang Devan Benaya melangkah tanpa seorang pendamping asekkkk"Ujar Devan.

*Devan pov*

Kalian mau nemenin melangkah ke masa depan? Cara nya gampang. Ambil no antrean ya. Maklum cowok ganteng cabe-cabe an gocengannya banyak.

Gua mengedarkan pandangan gua ke gerbang sekolah, Mata gua mencari mangsa.

Nah itu dia, Perempuan dengan seragam Rapi dan rambut yang sebahu. Gua langsung kedipin dia dan instruksiin buat nyamperin gua. Orang ganteng mah nggak susah nyari cengcengan hahaha:V
.
.
.
Bersambung😚😁

Ps : lama-lama makin gj ya😂Iya tau gk jelas bngt emang nih cerita wkwk😁😅

~Thank For Reading~

R&LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang