-18-

586 27 3
                                    

"Pulang yuk" Ajak rayyan.

Leaa mengangguk,Mengikuti Rayyan dari belakang untuk ke parkiran motor.

Rayyan berhenti, Lalu membalikkan badannya kearah belakang.

"Ngapain jalan di belakang?"Tanya Rayyan.

"sini jalan di samping gua. Lu bukan bodyguard gua"

Leaa berjalan pelan kesamping rayyan.

Namun tiba-tiba handphone rayyan berdering.

"Bentar " Ujar rayyan.

Leaa mengangguk.

Rayyan Berjalan menjauh dari tempat leaa berdiri.

" Halo " ucap Rayyan.

".........."

"Apa?! Nggak mungkin!"

Rayyan mematikan ponselnya secara mendadak. Ia berjalan pelan kearah leaa, Matanya memerah,membuat leaa kebingungan.

"Rayyan kamu kenapa?"

Rayyan diam, Lalu menarik tangan leaa pelan. Leaa yang ditarik hanya diam.

Dengan kecepatan tinggi motor rayyan pergi dari taman tersebut. Ditengah perjalanan leaa memegang jaket rayyan sangat erat. Seakan mengerti, Rayyan melambat kan laju motornya.

Dan saat sudah sampai di depan rumah, Rayyan memarkirkan motornya sembarangan, banyak orang disana, sedang duduk di kursi berwarna hijau. Dan tenda pun berdiri didepan rumah ini. Di depan pintu rayyan melihat Umar, Syahdan, Devan, dan Rafi sedang menatap nya prihatin.

"Ray--"

"Minggir!"Potong rayyan.

Ia menerobos Kerumunan orang, dengan langkah gusar dia berjalan masuk kedalam.

Dan disini, air mata rayyan jatuh, Bersamaan dengan luka yang menancap dihatinya.

Wanita yang mati-matian merawat nya dengan kasih sayang yang sangat besar, harus terbaring kaku, ditutupi kain. Rayyan berjongkok, Menunddukan kepalanya.

"MAMAH!!!"Teriak nya diringi isak tangis yang sangat memilukan.

"ENGGAK! ENGGAK! MAMAH NGGAK MUNGKIN NINGGALIN RAYYAN! MAMAH BANGUN!!"Teriak rayyan lagi.

Teman-temannya memegang pundak rayyan, bermaksud menenangkan.

"KALIAN NGAPAIN NGELUS PUNDAK GUA SIH?! BANTUIN NYOKAP GUA SIALAN! KASIAN DIA NGGAK BISA NAFAS"

"Ray, udah nyokap lu udah tenang!"Syahdan memegang dua pundak rayyan.

"Dengerin gua! Nyokap gua masih ada! Dia cuma tidur sebentar! Bantuin dia syahdan! Dia gak bisa nafas kalau ditutupin gitu!"

Leaa berjalan pelan, Mendekati rayyan.

"rayyan dengerin aku, biarin mamah kamu tenang, kamu jangan gini"

"nyokap gua nggak mungkin ninggalin gua! Mamah bangun! Bilang ke mereka semua, kalau mamah cuma tidur! Mah bangun!!"

Bugh.

Rafi menonjok Wajah rayyan, Umar dan lainnya yang melihat itu meringis pelan.

"Mamah lu udah tenang Rayy! Jangan bikin dia sedih dengan lihat anaknya yang nggak ikhlasin dia pergi!"

Rayyan diam, Ia menunduk. Lalu mengangkat kepalanya pelan. Dan ia tahu, Bahwa ini bukan mimpi, ia benar-benar kehilangan ratu nya.
.
.
.
Di pemakaman ini sangat sepi, hanya ada papahnya, Rayyan, dan teman-teman nya. Rayyan diam, menatap makam mamanya dengan sendu.

"Rayyan nanti kalau udah besar mau jadi apa?"

"Emm, layy au adi doktel mah"

"Dokter sayang"

"Doktel "

" Dokter"Dengan gemas, Ibu dari anak ini menggendong anak kecil itu dengan Gemas.

Rayyan ingat masa-masa Itu, Ibu nya yang selalu ada untuknya, harus menghadap kepada tuhan lebih dulu. Ia tahu mamanya memang orang baik, untuk itu mungkin tuhan sudah ingin bertemu dengan mamahnya.

Ia ikhlas. Jika mamahnya benar-benar meninggalkannya.

Saat rayyan melihat kearah pohon yang berada di belakang makam mamahnya, ia melihat perempuan sangat cantik berdiri disana, tersenyum kearah nya, lalu perlahan-lahan wanita itu menghilang diikuti cahaya yang ilang juga.

"Tugas ku sudah selesai Tuhan menjaganya. Sekarang yang ku minta hanya satu, jaga wanita yang sangat aku sayangi. Aku tahu, kau sayang dengan Mamah ku. Untuk itu kau ambil dia dariku"
.
.
.
Tamattt...

Canda wkwk😂😙Jan Serius-serius amat deh wkwk

Maaf baru sempet next🙏
Pendek bngt? Lagi gadaa idee hehehe.

Jangan lupaa vot⭐ments💭 yaa gaesss😊

Jangan lupa follow ig@nylaa.ar

Salam cantik:)

R&LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang