-21-

415 31 8
                                    

"Ganti deh jangan rayyan" Ucap Putra.

"Kenapa?"Tanya Hendry.

"Gila aja lu, Dia baru aja berduka. Gua takut dia masih Galau-galau gitu"Jelas putra.

Hendry menggeleng tidak setuju.

"Gua yakin rayyan profesional. Sekarang giliran rayyan buat balapan. Gua nggak mau kita kalah Lagi " ujar Hendry.

" bro, Bener kata putra, Mending cari yang lain. Masih ada Umar, Rafi, Sama Amri "jelas Syahdan.

Hendry menghela nafas.

" Yaudah jadi siapa yang mau gantiin rayyan?"

"Kenapa gua harus digantiin?"

Mereka semua memutar tubuhnya 180 derajat. Mendapati rayyan yang menatap mereka tajam.

"Kenapa gua harus digantiin?"Tanya rayyan lagi.

"Kita tau kondisi hati lu lagi nggak bagus " Ucap amri, Yang sedari tadi hanya diam.

"Hati gua lagi nggak baik? Gosah sok tau! Lanjutin aja balapannya! Giliran gua yang ngabisin mereka" Ujar rayyan.

Mereka semua mengangguk setuju, Lantaran Takut jika rayyan di bantah, akan hal yang tidak di inginkan terjadi.

Namun Rafi, Merasa Tak enak pada hatinya, ada sesuatu yang mengganjal. Ternyata bukan hanya rafi, Tapi semua Anggota Geng Kanaksas.
.
.
.

Malam Tiba, Semua anggota geng Kanaksas, Berkumpul di rumah amri. Mereka membuat tak - tik agar bisa mengalahkan Musuhnya kali ini. Dan yang biasanya dimanfaatkan untuk membuat taktik adalah aca dan kepin , Mereka berdua mempunyai otak yang diatas rata-rata kalau disuruh untuk membuat taktik.

"Ray, Lu yakin??"Tanya Syahdan, Yang Menatap Rayyan ragu.

"Lu ragu sama gua?!"Sentak rayyan.

"Bukan masalah gua ragu atau enggak. Tapi gua tau hati lu lagi ga baik"

"Ga usah sok tau tentang hati gua!"

Umar Mengisyaratkan Kepada Syahdan agar diam.

"Oke, Rayyan, Hendry, Dan rafi pergi ke area balapan " ujar Devan.

" Sedangkan gua dan lainnya tunggu ditempat biasa"Lanjut Putra.

Mereka semua mengangguk, Lalu mulai mengendarai motornya dan berpencar.
.
.
Rayyan menatap Seseorang di depannya dengan tajam. Bibirnya ditutup rapat, agar suaranya tidak keluar sama sekali.

"Halo Brother"

Rayyan menaiki satu Alisnya.

"Ga usah sokap Deh " balas rayyan dengan datar.

Orang tersebut tertawa.

" Gimana boneka lu? Apa sekarang aman?"

Rayyan menatap orang itu bingung.

"Oh Bingung ya?"

"Boneka lu Leaa " lanjutnya.

Rahang rayyan mengeras. Tangannya ia kepal kan Dibawah, siap untuk menonjok manusia dihadapannya ini.
.
.
.
Bersambung,,,

Dikit ya? Haha😂
Lgi mlz ngetik nieh:"
Next or no? Comment laa yaa:v
Votment okeh👌

                    ~THX for reading👍~

Salam canciw:'

R&LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang