Sudah 6 bulan Rayyan Berada dilondon, Dan selama 6 bulan pula Leaa Masih setia dengan tidur nya. Entah takdir apa yang sedang tuhan buat untuk mereka. Kadang Rayyan menyesal tidak mendengar perkataan papahnya dulu. Bahwa hubungan ini hanya dosa, Bagaimanapun juga Leaa adalah adik rayyan. Namun rasa sayangnya untuk Leaa membuat rayyan menutup telinga nya dari setiap omongan papahnya.
-London, 06:45 Am-
Rayyan mengayunkan kakinya masuk kedalam sekolah nya. Ia termenung sebentar. Keluarganya yang disana belum mengabarinya bagaimana perkembangan Leaa,Membuat dirinya dilanda khawatir.
Brukk.
Rayyan menatap perempuan yang baru saja menabrak nya dengan tahapan marah. Apa ia tidak punya mata huh?
"Kalo jalan tuh pake mata!"
"Eh! Orang mah kalau jalan pake kaki! Sempit banget otak luh"Cibir perempuan itu.
"wtf!?Otak lu noh yang sempit!"
Rayyan menyadari jika bahasa yang ia ucapan adalah bahasa Indonesia, Dan perempuan rese satu itu pun memakai bahasa yang sama. Itu artinya perempuan itu pun senegara dengannya.
"Bego"Desis rafi.
Bukk
Perempuan itu memukul pipi rayyan dengan buku yang ia bawa. Rayyan meringis, Ia menatap perempuan ini dengan tatapan tajamnya.
"Lu tu--"
"DIVA"
Perempuan itu menoleh, Ia berjalan kearah seseorang yang memanggilnya.
Rayyan melihat itu hanya diam, dalam hatinya ia mengingat gadis yang Berani memukul pipi nya dengan buku.
"Oh diva"Batinnya berkata.
.
.Perempuan bernama Diva tadi melangkah kakinya dengan kesal. Bisa-bisa nya cowok SOK ganteng itu berkata bahwa otaknya juga sempit.
Catat baik-baik! SOK GANTENG!
Diva bergidik ngeri saat membayangkan wajah Datar lelaki tadi.
"Untung Cakep"Ujarnya pelan.
Menang harus diakui, Lelaki tadi memang tampan, Namun Kelakuannya yang mines membuat Diva berfikir beribu kali untuk suka kepada lelaki itu.
"Diva, Miss rissa gave assignment per group, Later the group at least 5 male students and 5 female students.
(Diva, Miss rissa memberi tugas per kelompok, Nanti kelompok setidaknya 5 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.)Diva mengangguk mengerti.
Perempuan itu pergi.
Diva menghela nafas.
Ia harus sekelompok dengan siapa? Teman saja tidak punya disini. Lagipula siapa yang mau meminta nya untuk bergabung disalah satu kelompok.
Mengingat itu membuat diva merasa sedih. Sudah 2 tahun ia bersekolah disini, Dan semuanya tidak ada perubahan sama sekali.
Sahabat? Hahahaha jangankan sahabat. Sebatas teman sekolah pun ia tidak ada.
Divaa tersenyum getir lalu melangkah kan kakinya ke kamar mandi.
.
.
Rayyam menatap Langit di atas, Ia mendoakkan kepalanya agar lebih mudah melihat langit yang sangat cerah hari ini."Leaa, Aku disini merindukanmu. Semoga kau baik-baik saja"
.
.
.
Bersambung㊗🙏ADA YANG MAU PROTES?? 😂 NO COMENT POKOKNYA, AKU UDAH PAKSAIN OTAK AKU BUAT CARI IDE LANJUTIN NIH CERITA. KALAU GK PUNYA HATI, UDAH AKU STOP㊗ LANJUTIN NIH CERITA😂😂
CANDAA ELAHH😂
Ciee kangenn cieeee😂😋㊙
WkwkwkJangan lupaa votments okehh❤
Salamm rinduu😚
KAMU SEDANG MEMBACA
R&L
Teen Fiction"Si brengsek ini mencintaimu" -Rayyan "Separuh kebahagianku tlah hilang, bersamaan dngn kamu yg perlahan jugaa menghilang" -Leaandra "Dan sayangnya kamu hanyalah sbuah pelangi dlam dunia saya. Yg hadir membawa warna-warna kebahagiaan, kemudian pergi...