Hujan.
Apa yang akan kau lakukan saat hujan? Saat langit membasahi bumi dengan segala curahannya. Melegakan dahaga di musim panas yang beberapa bulan sudah meregang.
Hujan dibulan Agustus itu favorit. Yang mungkin hanya akan terjadi sebulan sekali, itupun jarang ditemukan disetiap musim panas.
Aku menghirup petrikor dengan rakus. Duduk sendiri di balkon apartmen sembari mendengarkan musik adalah aktivitas terbaik disore hari setelah hujan reda. Menenangkan. Aku rindu kampung halamanku, yang sudah setengah tahun tak kunjungi.
Seoul dan Yanyang memang dekat, tapi waktu yang berkuasa membuatku tak bisa untuk selalu pulang kerumah secara rutin. Terkadang tiga bulan sekali, enam bulan sekali, bahkan pernah empat belas bulan aku tak pulang.
Alasannya sibuk. Aku sibuk dengan karirku. Bukan aku tak peduli dengan keluargaku. Tapi Appa juga mengajarkan agar aku mengejar apa yang kuinginkan. Hidup cuma sekali. Kejar yang menjadi prioritasmu saat ini.
Aku putri sulung. Tanggung jawab menjadi contoh kakak yang baik harus bisa kulaksanakan dengan baik. Aku benar menurut diriku sendiri, tapi tak tahu menurut orang lain.
Ting.
Musik yang kudengar berhenti. Aku membiaskan kedua mataku dengan cahaya jingga, menatap ponsel yang menyala.
Satu pesan.
Klik.
+888xxxxxx
Ahra-ya~ Ini aku, Jungkookie. Simpan nomorku.Aku melepas kacamata bacaku, mungkin saja kacamataku sudah rusak karna tadi aku membaca nama salah satu gwajangnim diperusahaan tempatku bekerja.
Mengucek kembali kedua mataku, dan huppp.
Itu memang benar ada nama Jungkookie disana.
Tunggu,
Apa dia mencatat nomor saat pergi dari ruanganku kemarin?
Ah Tuhan.
Harus kubalas apa ini?
Ah, begini saja.
Jung Ahra : Iya.
Send.
Aku segera menamai nomornya. Lalu menggantungkan ponselku diudara. Fokus otakku sudah kemana-mana. Jeon Jungkook. Kenapa pria itu sekarang ikut andil dalam hidupku?
Ting.
Jeon Jungkook : Singkat sekali sih?
Jung Ahra : Memang aku harus jawab apa?
Jeon Jungkook : Mungkin, 'Iya aku bahkan sudah menyimpan nomermu sejak dulu.'
Jung Ahra : Percaya diri sekali sih bung 😂
Jeon Jungkook : Oh harus. Apa kau sudah pulang?
Jung Ahra : Eum. Pukul 4 sore tadi jika kau ingin tahu.
Jeon Jungkook : Ah senangnya.
Jung Ahra : Anda belum pulang?
Jung Ahra : Maksudku kau lembur?Jeon Jungkook : Ya tentu saja. Min sajang tidak akan membiarkanku pulang cepat 😂
Jung Ahra : 😂 Tidak mengapa. Pria pekerja keras adalah idaman semua wanita.
Jeon Jungkook : Oh ya? Lalu apa aku juga pria idamanmu? ;)
Aku mengernyitkan dahiku, lalu melempar ponsel kemeja. Aku baru tahu jika Jeon Jungkook itu pria yang sok percaya diri sekali. Kalau begini, bagaimana aku akan menjawab?
Ayolah Ahra, jawab saja seadanya.
Jung Ahra : Bekerja dengan bermain ponsel sebetulnya tidak baik.
Jeon Jungkook : Kau benar. Tadi aku hampir salah letak berkas ke map lain.
Jung Ahra : Apa perusahaan sedang kejar target lagi?
Aku jadi tertarik mengobrol lebih jauh dengannya. Ah lupakan peringatan bodoh untuk pengalihan topik tadi.
Jeon Jungkook : Menurutmu? Bahkan Min sajang sedang merencanakan mutasi dengan kedok Employees Exchange Manager Akuntansi yang dinilai telah korupsi.
Jung Ahra : Mwo?!! Park gwajangnim korupsi?
Jeon Jungkook : Aku hanya bilang padamu.
Jung Ahra : Aku tahu. Lalu apa hubungannya denganmu Kook?
Jeon Jungkook calling..
Ah! Mengagetkan saja. Aku baru selesai mengirim pesan dan dia sudah menelfon.
"Halo?"
'Suaramu manis sekali.'
"Aku tutup."
'Ee.. Eh jangan.'
"Kenapa tiba-tiba menelfon? Bukankah kau sibuk, Kook?"
'Sekarang sudah tidak. Hehe. Kau sedang apa?'
Pertanyaan mainstream.
"Menikmati petrikor."
'Kau sungguh gadis langka ya? Baru kali ini aku bertemu seseorang yang menyukai petrikor.'
"Kau juga lelaki aneh yang baru kutemui karna sangat menyukai Land breeze."
'Hahaha. Jadi kita berdua sama-sama aneh?'
Aku mengulum senyum. Sesuatu menyusup kedalam hatiku lalu menghangatkan seluruh badanku. Tawanya, membawa kehangatan. Seperti saat kemarin.
"Mungkin saja."
'Apa besok kau lembur?'
"Tidak. Aku tidak ada jadwal padat sampai awal bulan jika kau ingin tahu lagi."
'Heum. Ayo kita pergi bersama besok.'
DEG.
'Ahra?'
Seharusnya aku bilang sibuk saja. Aku benar-benar tidak ingin berurusan dengan Jungkook. Sungguh tak pernah punya keinginan.
'Tidak menjawab berarti iya?'
"Ya?"
'Oh okey. Besok pukul 7 malam. Aku akan menjemputmu.'
"Hah?"
'Dan bisakah kau memberiku alamat rumahmu?'
Apa sih maksud Jungkook?
***
![](https://img.wattpad.com/cover/145103356-288-k736944.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Land Breeze (JEON JUNGKOOK FF)
FanfictionUntuk pertama kalinya dalam hidup, Ahra bertemu seorang pemuda yang menyukai aroma laut. Jeon Jungkook. Pemuda penuh percaya diri dengan kelakuan yang tidak seimbang dengan aura tampannya, berusaha mengejar Manager HRD diperusahaan tempatnya bekerja...