Chapter 8

63 8 0
                                    

Desember telah tiba. Ada banyak perubahan disana sini kecuali jabatanku. Umur, gaji, status, dan perasaan. Aku sudah genap 29 tahun, dan ibuku lebih gencar memanggilku om-om perjaka tua. Gajiku naik tiga kali lipat karna aku membantu Min sajangnim merenovasi gedung utama, ya aku adalah arsitek dibulan September lalu saat Min Sajang meminta merenovasi gedung dan aku berhasil melebarkan departemen HR sesuai keinginanku hoho.

Jangan bertanya apa gadis itu marah atau tidak padaku. Karna jelas, Manager Departmen itu mengomeli ku habis-habisan. Renovasi membuat pekerjaannya terganggu. Dan ia tidak suka ada yang mengganggu pekerjaannya.

"Selamat pagi Nona Jung."

Gadis yang kusapa, Jung Ahra menoleh kepadaku setelah menutup pintu mobilnya. Dia merapikan rok pendeknya juga jas hitam yang membalut badan kecil itu.

"Selamat pagi Jungkook-ssi."

"Apa kau tidur nyenyak semalam?" Aku menyamakan langkah dengannya.

"Kau sudah tahu jawabannya dude."


Aku menarik senyum. Memperlihatkan deretan gigi kelinciku. Semalam aku menelfonnya sampai pukul dua pagi. Aku benar-benar butuh semangat karna Min Sajangnim memintaku membuat proposal kerjasama dengan deadline pagi ini.

Aku segera menggandeng lengan kanannya dan berjalan beriringan memasuki pelataran kantor.

"Kau juga. Apa tidurmu cukup? Ya Ampun, seperti panda."

Ahra melepaskan genggaman tanganku. Mengecek tas kerjanya. Aku hanya diam memperhatikan dirinya yang sibuk mengobrak abrik isi tasnya.

"Mencari apa sih?"

"Sebentar. Aku punya eye cream. Ah ini dia."

Dia menunjukkan botol kecil berisi cream.

"Menunduk sedikit." Perintahnya yang mengundang kerutan dikeningku, namun tetap kulaksanakan.

Ahra membuka tutup botol itu. Menaruh sedikit cream di jari telunjuknya lalu mendekat padaku.

Tatapan kami bertemu.

Dengan posisi kepala sejajar begini aku bisa melihat jelas wajah manisnya. Dan oh bibir peachnya begitu menggoda. Aku mendekatkan kepalaku padanya,

"YA! Jangan macam-macam."

Aku tersenyum miring. Ya tidaklah. Kami masih di basement omong-omong. Dan juga, selama kami menjalin hubungan aku bahkan tidak pernah menyentuhnya.

Ia menyapukan krim mata itu disekitar mataku. Rasanya dingin saat menyentuh kulit lingkaran mataku. Dan reflek memejamkan kedua mataku.

Rasa mengantuk itu kembali menyerang. Aku hanya tidur dua jam dan langsung terburu pergi bekerja karna aku harus memantau ruang rapat. Jujur saja badanku terasa lelah. Menjadi tangan kanan langsung dari presiden direktur sangat melelahkan. Ini itu aku yang mengerjakannya. Bukankah lebih baik aku yang jadi boss utama saja?



CUP.




Aku membuka kedua mataku. Menemukan sosok gadisku yang tersenyum sangat manis. Aku menoleh kekanan kiri yang beruntung basement dalam keadaan sepi.

Jung Ahra. Mencium kedua mataku.


OH YATUHAN!



"Jangan berlebihan memforsir tenagamu. Kau butuh istirahat juga, Kook. Sesekali kau harus bisa menolak perintah Min Sajang demi hak tubuhmu sendiri. Okay?"

Dia berbicara panjang lebar disaat aku masih terdiam mencerna kejadian baru saja.

"Jja, ayo masuk."

Jemarinya menggenggam lengan kiriku, dan aku meringis. Hahah, yang benar saja. Gadis ini mencium wajahku untuk pertama kalinya di tempat terbuka. Walau ya, aku akui jika kecupannya memberiku energi untuk menjalani hari besar ini.

Aku menahan tangannya.


"Kenapa heum? Tidak mau masuk?"

Aku berjalan semakin mendekat. Menangkup kedua pipinya dan,


CUP.


"Kau juga. Semangat untuk hari ini, Nona Jung." Aku mengerling melihat wajah kagetnya.

Kali ini aku yang membuatnya terkejut, karna aku mengecup wajahnya,



Tepat dibibir.

***

"Ahra, bolehkah aku menjadi bagian dari hatimu?"

Terpaan angin laut menerbangkan surainya. Membuatku dapat melihat dengan jelas wajah moleknya. Semakin menambah keyakinanku untuk serius dengan gadis ini. Gadis yang mencuri hatiku sejak di Jeju.

Wajahnya bias akan cahaya bulan. Ia menunduk setelah menatapku dengan begitu lama.

"A-apa kau sedang---"

Aku mengangguk, mengerti pertanyaannya. "Dan aku mau jawaban sekarang."

"Sure. Why not?"

Pelukan pertama, Sabtu malam pada pertengahan bulan Agustus, ditemani land breeze.

***

Land Breeze (JEON JUNGKOOK FF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang