Dan jujur kuakui...
__________
"Jadi, kita akan kemana?" tanya (Name) pada Ushijima.
Kini mereka berdua sedang berada di depan tempat pemberhentian bis yang berada di depan sekolah mereka. Ushijima yang ditanya pun menoleh ke arah (Name) dan membalas tatapannya.
"Aku tidak tahu," jawab Ushijima, "apa mau berkeliling saja? Atau ada tempat yang ingin kau kunjungi?"
(Name) berpikir sejenak, kemudian teringat sesuatu.
"Aku ingin membeli peralatan sekolah yang sudah habis, apa tidak apa-apa kalau kita ke mall?" tanya (Name) sedikit ragu, takut-takut Ushijima tidak suka.
Ushijima tersenyum lalu langsung mengangguk kecil, "ke mall kalau begitu."
(Name) membalas senyuman Ushijima, bersamaan dengan datangnya bis yang menjemput mereka. Kedua pasangan itu pun menaiki bis, membayar tiket bis dan tak lama kemudian bis tersebut mulai berjalan. Keadaan bis tampak cukup ramai, hampir semua tempat duduk penuh—kecuali satu kursi.
"Duduklah, (Name)," ucap Ushijima menepuk pundak (Name).
Sementara (Name) hanya mengangguk beberapa kali—dengan wajah yang sedikit merah karena kontak singkat dengan Ushijima, kemudian menduduki kursi yang kosong tersebut. Sementara Ushijima berdiri di sebelah (Name), dan mulai berpegangan pada pegangan yang menggantung di bis. (Name) yang merasa canggung akhirnya menoleh ke arah Ushijima dan mulai membuka mulutnya untuk berbicara.
"Aku tak percaya, kau datang ke asrama putri dan mengajakku date tanpa tahu tujuan," ucap (Name).
"Salah, ya?" tanya Ushijima, "aku hanya ingin bersamamu, walaupun hari libur. Apa kau keberatan?"
Wajah (Name) memerah—bersamaan dengan seisi penumpang bis menatap mereka berdua. Tampak orang-orang di bis itu gemas dan kagum dengan ucapan Ushijima yang blak-blakan.
"T-tidak keberatan, kok," gumam (Name) dengan wajah yang semakin merah.
Tak lama kemudian bis berhenti, tidak ada orang yang turun namun banyak orang yang naik—membuat bis menjadi penuh. (Name) yang tampak tidak terbiasa dengan tempat ramai hanya bisa diam dengan canggung, sampai dia melihat seorang ibu hamil menaiki bis.
"Anoo," panggil (Name) saat ibu hamil itu hendak melewati (Name), "silakan duduk disini."
"Oh, terima kasih banyak," ucap ibu hamil tersebut dengan senyum senang.
Setelah (Name) berdiri dan mempersilakan sang ibu untuk duduk, (Name) langsung berdiri di sebelah Ushijima dengan canggung. Ushijima yang melihat ini sedikit tersenyum dan langsung merangkul (Name)—menghilangkan jarak yang ada diantara mereka.
- Bonus -
"W-Wakatoshi!?"
"Kau akan jatuh kalau tidak kupegang."
"T-tapi aku bisa berpegangan ke pegangan bis, kan?"
"...apa kau lupa?"
"E-eh?"
"Kau kan tidak sampai—"
"B-baka Wakatoshi!"
"Ara, pasangan yang serasi~"
__________
...bersamanya selalu membuatku tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shy Girlfriend (Ushijima Wakatoshi)
Fiksi Penggemar• Ushijima x Shy!Reader • Punya pacar yang pemalu? Mungkin terdengar menarik tapi tentu saja ada tantangan tersendiri. Apa saja itu? (Ushijima Wakatoshi version) (My Shy Girlfriend Series) (Reader Insert) (Drabbles Collection)