Jasper terbangun kembali, "anjir ini ada apaan si?," Ucapnya. Ia merasakan kepalanya jauh lebih pusing dari sebelumnya, pandangannya masih kabur, dan untuk sementara waktu dia mencoba beradaptasi dengan kondisinya itu, "tadi kan gua udah bangun, tapi kenapa gua bangun lagi ? Mungkin ga si ?".
Setelah cukup lama menutup mata dan menggenggam kepalanya, akhirnya ia bisa melihat dengan normal kembali, hal yang pertama ia lihat adalah 2 buah lampu besar yang sangat terang tepat disebelah kanan dan kirinya, didepannya hanya ada kaca 2 arah dan ia bisa melihat dengan jelas orang-orang yang sedang berlalu lalang, dan sisa dari ruangan itu hanyalah dinding polos bercatkan putih, setelah ia menengok ke arah pintu disebelah kirinya, ada seorang wanita yang sedang berdiri dengan rambut merah pendek dan jas putih, terlihat wanita itu sedang menggunakan kemeja formal berwarna hitam dan memegang pulpen yang ia ketuk-ketukkan pada papan jalannya.
"jadi, bagaimana? Lu masih ingatkan kenapa lu disini?," tanya wanita itu.
"lagi-lagi lu man. Gak, gua lupa kenapa gua ada disini, lu mau ingetin gua?," sambil mencoba mengangkat tubuhnya dan agak menyipitkan matanya."ilah..." -melempar pulpennya kebadan J dan mendekatinya- "berarti lu masih belum bisa mengendalikan lucid dream lu," wanita itu terdiam sejenak dan menatap mata J, "lu disini untuk berlatih agar lu bisa mengendalikan lucid dream lu sendiri" kemudian ia duduk disamping J dan mengambil pulpennya kembali, "apa jangan-jangan lu juga lupa kenapa ?" Teriak Amanda.
Jasper hanya terdiam,
"aarrgghh... lu ada disini sebagai laporan lu J! Lu kena amnesia dan gua datang untuk membantu lu dapetin ingatan lu kembali!" dia mendekatkan kepalanya dengan kepala J dan ia menatap matanya dengan lebih tajam "lu harus bisa mengingat semua ingatan lu! Karena cuman lu yang selamat dari kejadian itu!" ucap Amanda dengan menaikkan nadanya.
"Tapi.."
"Udah, gue tau lu mau ngomong atau nanya apa!" -Amanda terdiam untuk beberapa saat- "kalau lu mau semua pertanyaan lu terjawab, berlatihlah dengan lucid dream dan dapatkan mimpi lu lagi!"
"oke oke oke, Friday Party" ucap J sambil mengangguk.
"Hah?" Amanda mengerutkan alisnya.
"gua ingat sedikit," jawab J.
"Oh ya? Apa yang lu ingat?" menyilangkan tangannya dan menyenderkan tubuhnya ke punggung kursi
"Ada seorang pria yang menarik gua, dia memakai gelang bertuliskan Friday Party," J terdiam sejenak "tapi dia juga bilang 'misi dibatalkan', misi apaan maksudnya?" Tanya J ke Amanda.
"Misi? Gua gatau apa-apa J, yang gua ingat, lu make seragam polisi umum pada saat gue menemukan lu di Bali" jawabnya.
"Jadi maksud lu gue adalah polisi ?" Ucap J agak lantang.
"Sorry gue lupa ngasih tau lu J," jawab Amanda sambil memegang pundak Jasper, "tapi kemungkinan iya"
Jasper memejamkan matanya "yaudah gapapa, yang lalu biarlah berlalu" J membuka matanya lagi dan langsung menatap Amanda, "gua tau harus kemana man," J mengambil kunci mobil yang ada diatas meja kayu disebelah kanannya dan langsung pergi, "gua harus pergi sekarang karna udah ga ada waktu lagi,"
Amanda heran sekaligus terkesiap karena jawaban J, "hmm... oke, kalo ada apa-apa, lu bisa hubungin gue J," Jawab Amanda sambil memutar-balikkan kursinya menghadap arah pintu dan melihat J berjalan agak cepat menuju keluar gedungnya.
Dengan sedikit berlari, Jasper menghampiri mobil Audi dengan warna silver yang diparkir didepan gedung bertuliskan "AJ's Corporation" sebuah lembaga swasta yang bisa dibilang lebih menjurus pada bidang asuransi dibandingkan dengan lembaga perusahaan. Jasper membuka pintu mobil Audi tersebut dan langsung pergi menjauhi tempat itu.
Selama diperjalanan, Jasper terus memikirkan tentang apa yang terjadi selama ia ada di tempatnya Amanda, ia terus mengingat-ingat apa yang sudah terjadi, namun semuanya masih gelap, ia tak ingat apa-apa, "Lupakan J! Lupakan! Lu harus segera menemukan petunjuk-petunjuk yang akan menuntun lu ke jawaban dari semua pertanyaan ini!" J tersenyum dan kemudian tertawa dengan sangat keras "anjing! Gua gatau ini lucu atau aneh, tapi yang bisa jawab itu semua cuman mimpi gua, tai" J terdiam cukup lama, "Oh, Fuck me!" Teriak J.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chapter of Dream : 1st Month
Ficção AdolescenteJasper yang mengalami amnesia jangka pendek harus bisa menghalangi seorang pemimpin otoriter yang mencoba untuk melakukan infasi besar dinegaranya sendiri. Masalahnya adalah waktu Jasper untuk menghentikan orang itu adalah kurang dari 1 bulan, dan s...