Hallo my readers ter lopelope, maaf ya updatenya kelamaan, btw makasi buat yang udah setia nungguin kelanjutan cerita KSI, dhlh gamau banyak cingcang.
Happy reading. 💚'Aku denger, Al.' Lirih Anita dalam hatinya seraya menahan tangisnya yang sebentar lagi akan pecah seperti beberapa waktu lalu.
Keesokan paginya, Anita telat bangun, tidak seperti biasanya, biasanya Anita selalu bangun paling awal dari semua orang di rumah itu.
Pas bangun, Anita merasa pusing, mata sembab, badan rasanya berat sekali, akibat terlalu banyak menangis tadi malam, pikirnya.
Anita bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya, selepas itu Anita turun dan ternyata dia sudah ditunggu di meja makan, makanan sudah rapi tinggal disajikan saja."YaAllah mata kamu kenapa sayang?" tanya Gita.
"Ehh ... gpp kok, Ma." Bohong Anita.
"Bener gak apa-apa?" selidik Gita.
"Iya, Ma." Jawab Anita lagi seraya tersenyum.
"Yaudah duduk kita makan." Titah Gilang.
"Iya, pa."
*****
Anita tengah asik membereskan kamarnya, tiba-tiba dia dibuat terkejut oleh pintu yang dibuka dengan kerasnya, dan semakin dibuat terkejut oleh Nandan yang masuk dengan amarah yang sebentar lagi akan meledak-ledak.
"Hahaha ... lo ngadu ke mama?! Biar apa? Biar kepercayaannya ke gue hilang, gitu? Biar gue nggak disayang lagi sama mama gue sendiri?" tanya Nandan dengan muka memerahnya.
Anita bingung karena tidak mengetahui jalan pembicaraanya Nandan, Anita juga merasa takut, karena selama dia bersahabat sampai mereka menikah baru kali ini dia melihat Nandan semarah ini.
"Apa maksut kamu?" tanya Anita bingung.
"Lo beneran nggak tahu? Atau lo pura-pura nggak tahu hah?!! Emang dasar wanita nggak tau diri ya lo!!" Tanya Nandan sekali lagi dengan muka yang semakin memerah.
Deg ... 'wanita nggak tahu diri?'
Tanpa menunggu aba-aba, air mata Anita jatuh begitu saja, dia tidak bisa lagi menahan tangisnya, karena dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini, Nandan yang datang tiba-tiba marah dan mengatainya 'wanita nggak tahu diri.'
"Jangan nangis, air mata lo tu air mata buaya, dan lo pikir dengan lo nangis, gue bisa luluh? Haha ... gue semakin jijik sama elo, gue JIJIK sama wanita yang suka mengadu-ngadu, asal lo tahu!" Nandan meneriaki Anita.
"Jelasin dulu apa maksud kamu ini, kamu datang tiba-tiba marahin aku, tiba-tiba ngatain aku wanita nggak tau diri, tiba-tiba bilangin aku ini wanita pengadu, dan, kamu jijik sama aku? Maksud kamu apa, Al?? Jelasin ke aku!" Anita meminta penjelasan atas apa yang sedang terjadi saat ini.
"Lo ngadu, kan, ke mama soal yang di mini market kemarin? Iya, kan?!" Teriak Nandan seraya mendorong bahu Anita hingga kepala Anita terbentur di sisi meja.
"Aaahhhh ..." Anita memeriksa keningnya yang mengelurkan darah, Anita sedikit terkejut karena melihat darah di tangannya.
Flashback on
Selesai makan Nandan langsung naik, Papa masuk kamar, sekarang tersisa Anita sama Gita di ruang makan, Gita mendekati Anita dan duduk di bangku kosong sebelah Anita.
"Ta ..." panggil Gita.
"Hmm ... iya, Ma?" sahut Anita seraya menghadap Gita.
"Kamu kenapa sayang? Kenapa mata kamu bisa sesembab itu? Cerita sama Mama, sayang." Ucap Gita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesabaran Seorang Istri (Proses Revisi)
RomanceCinta? Menurutmu definisi cinta itu seperti apa? Kalau menurutku, cinta itu ... kamu.