Rindu

5.6K 212 15
                                    

"Berpura-pura mengacuhkan dan mengabaikan orang yang dicintai itu rasanya memang sangat menyakitkan, seperti halnya aku, berpura-pura tidak memperdulikanmu, tapi nyatanya aku lah yang paling tersiksa oleh RINDU."

Halo ... apa kabar readersku tercinta? Semoga sehat selalu, semoga Tuhan selalu menjaga kalian, buat yang always nungguin cerita ini update, terimakasih banyakk kalian udah pada mau sabar nungguin author yang ngaret banget ini update. Dahlah gamau banyak basa basi lagi, ntar malah ceritanya basi kayak omongan dia yang katanya gak bakalan tapi dusta wkwk.

Happy reading.💚

Sesampainya di Rumah, Anita tidak menemukan siapa-siapa, Rumahnya sepi dan sunyi, Anita hanya menemukan ART sama sopirnya saja.

"Lho Non ... kapan pulangnya?" taya Bik Minah (Asisten Rumah Tangga) terkejut karena tiba-tiba menemukan Anita sudah ada di ruang tamu.

Hehe ... baru aja kok Bik, baru aja nyampe, Mama, Papa sama Andra kemana, Bik?" tanya Anita sopan pada Bik Inah yang sudah dia anggap seperti keluarganya sendiri karena saking lamanya Bik Inah bekerja di Rumahnya.

*Btw, Andra itu adiknya Anita.*

"Nyonya sama Tuan lagi ada pekerjaan ke luar kota, Non. Kalau Den Andra kayaknya masih sekolah deh." Jawab Bik Inah.

"Oh iya, kamar Anita masih yang dulu, kan? Nggak ada orang yang nempatin, kan?" tanya Anita.

"Hehe ... iya dong, Non." Ujar Bik Inah disertai kekehannya.

"Mang Ujang, minta tolong yaa, koper saya dikeluarin, saya mau masuk ke kamar dulu, nanti kopernya suruh Bik Inah anterin!" Titah Anita pada Mang Ujang (sopir kepercayaan mertuanya).

"Oh, siap Non Anita." Jawab Mang ujang yang tengah asik berbincang dengan Mang Saleh (sopir kepercayaan keluarga Anita).

Anita merasa sangat bosan di Rumah sendirian seperti saat ini, mau keluar, tapi Anita sangat malas untuk saat ini, mau telpon Mamanya pasti lagi sibuk, emang dari dulu, Mama sama Papa Anita selalu disibukkan oleh pekerjaan yang membuat mereka jarang memiliki waktu bersama kedua anaknya, Alhasil, Anita berjalan ke ruang tamu untuk menunggu adiknya pulang sekolah.

"Anita ayok pulang!!" Bentak Nandan.

"Enggak, aku nggak mau!" Bentak Anita balik.

"Kenapa? Kenapa lo nggak mau pulang sama gue? Lo udah nggak cinta lagi sama gue? Tolong maafin gue, gue tau gue salah, tapi kan setiap kesalahan pasti bisa dimaafkan Anita." Ucap Nandan menunduk.

"Kenapa baru sekarang kamu nanya cinta aku?! Kenapaa?! Haha semua kesalahan bisa dimaafkan kecuali perselingkuhan!" Ucap Anita, terdengar penuh amarah disetiap kalimat yang dia ucapkan.

"Tapi gimana? Gue cinta sama dia, tapi gue juga cinta sama elo, jangan tinggalin gue, gue butuh elo, gue butuh pundah elo, gue butuh segalanya dari elo, please jangan tinggalin gue Anita," lirih Nandan.

"Nggak bisa, kamu udah sangat menyakiti perasaan aku Nandan, aku udah nggak bisa sama kamu lagi, maaf." Ucap Anita berlalu pergi meninggalkan Nandan yang kini sudah berderai air mata.

"Anitaaaa!!!" Teriak Nandan.

"Mbakkk, bangunn woii!!" Teriak Andra membuat Anita seketika bangun.

Ternyata cuma mimpi, batin Anita.

"Mbak ini kenapa sih? Mimpi buruk sampe-sampe keringet dingin gitu?" tanya Andra cemas.

Kesabaran Seorang Istri (Proses Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang