Chapter 4 - Teman atau Musuh?

934 102 7
                                    

"Wah.. tadi itu pertunjukan yang menarik, bukan? Ujar si Pria kekar yang menghadang Tantalum.

"Ya, Terima kasih." Jawab Tantalum dengan santai.

"Berapa harga untuk binatang ajaib itu? Aku akan membelinya berapapun itu." Lanjut pria itu. Tantalum tersentak kaget mendengar tawaran dari seorang pria asing yang tinggi dan kekar dihadapannya. Wajahnya langsung memerah dan ingin meledak ledak, "Ia bukan untuk dijual! Dan tolong jangan menghalangi jalanku!" Teriak Tantalum dengan nada tinggi.

"Aku mengerti. Semua orang pastinya akan berkata seperti itu kepada sesuatu yang amat mereka sayangi. Biarkan aku memperkenalkan diriku, namaku Allunork. Kau seharusnya beruntung untuk bisa melihat wajahku, gadis kecil. Karena aku hampir tidak pernah menampakkan wajahku kepada siapapun yang melintasi hutan ini." Sahut pria itu.

"Aku tidak peduli! Toh kamu juga akan tetap mengincar Crystal-ku! Jadi menjaulah sekarang, aku tidak ingin membuat keributan lagi dihutan ini." Jawab Tantalum dengan nada bicara yang tinggi.

"Tenanglah.. mungkin aku bisa mengurung niatku untuk sementara? Bagaimana jika aku menjadi pemandu dalam perjalananmu? Aku tahu kau ini sedang tidak tersesat dan baru pertama kali melintasi hutan ini sendirian, oleh karena itu kau membawa peta, kan? Dan aku juga mengerti kau ini seorang penyihir, lihatlah tongkat sihir yang bersinar itu. Jadi katakanlah, kau ingin kemana, gadis kecil?" Tanyanya dengan santai.

"Cukup basa basinya, aku ingin pergi bersama Crystal saja. Tidak ada rombongan tambahan. Oh! Kamu ini bodoh atau apa? Jika kamu ga berani melawan ku sendirian, maka jangan melawan ku! Memangnya aku buta tidak bisa melihat temanmu yang sedang hinggap diranting pohon dan siap untuk memanahku? Turunlah kamu, pengecut!" Teriak Tantalum kepada seorang laki-laki lain yang bersinggah di atas ranting pohon tepat diatas kepala Allunork.

Laki-laki itu segera melompat turun dari persinggahannya seperti yang dilakukan Allunork sebelumnya lalu berdiri menghadap Tantalum. Ia bukan pria yang banyak bicara dan wajahnya sangat mirip dengan Allunork, namun ia sedikit lebih pendek dari Allunork. "Ah! Matamu sangat jeli, gadis kecil. Ia belum pernah tertangkap sebelumnya jika sedang bersembunyi diatas pohon. Perkenalkan, ia adalah adikku, Greynard. Dan ini burung hantuku, Northwest." Sahut Allunork dengan tatapan kaget dimatanya yang terlihat sangat jelas.

"Oh, jadi kalian bersaudara. Baiklah, sekarang urusan kalian denganku selesai. Jadi permisi aku ingin lewat." Jawab Tantalum.

"Kau ini cukup keras kepala yaa. Hei! Tampaknya peliharaanmu itu berdarah. Bawalah kerumah kami, aku bisa mengobatinya." Seru Allunork yang segera membawa Crystal kerumah nya.

"Ya ampun, Crystal! Aku lupa perbanmu akan lepas ketika berganti wujud. Apa kamu sanggup membawa seekor singa? Aku bisa mengubahnya menjadi sesuatu yang lebih ringan." Tanya Tantalum pada Allunork.

"Ah! Ide bagus. Cepatlah!" jawab Allunork.

Kemudian Tantalum segera mengubah Crystal menjadi seekor kucing "Khacode Goleda!" Itulah mantera untuk mengubahnya menjadi seekor kucing. Crystal tampak lemas hingga tidak bisa berdiri dengan empat kakinya. Allunork segera menggendong nya dan membawa Crystal kerumahnya. Mereka bertiga berlari tergesa-gesa menuju rumah Allunork dan berharap tidak ada luka yang serius pada Crystal.

Tantalum merasa bersalah karena sudah menanggung semua beban pada Crystal. Kini ia menangis tersendu-sendu sambil tetap berlari mengikuti dua kakak beradik yang baru saja ia temui.

Setelah sampai pada rumah Allunork dan Greynard, Crystal segera diletakkan di sofa. Keadaan rumah mereka yang terletak ditengah hutan dapat dibilang sangat rapih untuk rumah yang ditinggali dua laki-laki, Tantalum pikir mungkin orang tua mereka selalu membersihkan rumah selama mereka berdua pergi mengelilingi hutan.

Tantalum (Seri Ke-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang