Chapter 3 - Perjalanan dimulai!

976 100 0
                                    

Tantalum berusaha keluar dari istana melalui jendela kamarnya yang besar. Ia mengubah Crystal menjadi seekor burung elang agar tidak ada yang menyadari kalau ia melarikan diri dari istana. Mereka terbang selama beberapa menit untuk keluar dari kawasan kerajaan Gheimhridh. 

Tantalum terkejut melihat pemandangan dari atas langit, ia baru menyadari bahwa kerajaannya benar-benar membeku. Selama ini mereka hidup dalam kedinginan tanpa cahaya matahari dan kehangatan. Kerajaannya tampak seperti tidak mempunyai kehidupan yang layak. Bukan karena iklim, tetapi Ratu mereka yang menginginkan habitat ini selamanya. Kalau perlu semua daerah yang ia kuasai membeku oleh tangannya sendiri. Dan mungkin hal itu akan segera terjadi sewaktu waktu.

Tibalah mereka diperbatasan kerajaan Gheimhridh yang dijaga oleh 4 penjaga disana. Salah satu penjaga melihat seekor burung elang yang melintas dilangit. Ia merasa ada keanehan pada burung elang tersebut, karena belum pernah ada burung elang yang melewati perbatasan kerajaan sebelumnya kecuali atas perintah Ratu untuk mengirim pesan kekerajaan lain.

Tanpa pikir panjang, seorang penjaga tersebut segera mengambil busur dan panah di punggungnya dan memanah Tantalum dan Crystal tanpa ragu. Semua penjaga perbatasan kerajaan Gheimhridh adalah orang-orang yang terlatih, mereka sudah dilatih sejak umur 8 tahun. Jadi tak heran jika sasaran mereka selalu tepat pada target mereka, yaitu Tantalum dan Crystal. Panah yang meluncur lalu menancap tepat sekali mengenai sayap kanan Crystal. Crystal yang terluka, tak tahan untuk melanjutkan perjalanan dan terjatuh ke tumpukan salju yang amat dingin dari ketinggian yang cukup tinggi.

Untung saja mereka hanya terjatuh di tumpukan salju, jadi tidak ada yang terbentur atau terluka. Dua penjaga segera menghampiri Tantalum dan Crystal dan sisanya tetap berjaga. Tantalum yang tidak beranjak dari tumpukan salju, menjadikan salju sebagai tempat persembunyiannya. Diam-diam ia mengarahkan tongkatnya ke salah satu penjaga. 'ZAP!' salah satu penjaga membeku karena Tantalum. Tersisa satu penjaga lagi yang sudah mengetahui keberadaan Tantalum, ia segera mengambil pedangnya dan siap untuk menyerang. Tantalum akhirnya keluar dari pesembunyiannya untuk menghadapi si penjaga. Si penjaga terkejut karena itu adalah seorang Putri Kerajaan. Tantalum terus menembakan sihir kearahnya tetapi ia selalu menghindar dengan mudah. Penjaga hanya bisa menghindar dan tidak menyerang sekalipun, karena ia tidak ingin menyakiti Tantalum.

Lalu si Penjaga berseteru "Yang mulia, bisa kah kita bicarakan ini dengan damai? Aku tidak ingin menyakitimu." Katanya sambil terus menghindar.

"Tidak bisa! Kau pasti tidak akan memperbolehkan aku pergi lalu kau akan melaporkan ini pada ibuku." Jawab Tantalum sambil terus mencoba membekukan si penjaga.

"Tidak Yang mulia, aku tidak akan bicara apapun pada ibumu. Tolong, bisakah kau berhenti menembakan sihir padaku?" Jawab si penjaga.

"Ok, baiklah." Tantalum akhirnya berhenti menembakan sihir kearah penjaga.

"Ikutlah denganku ke markas penjaga, yang mulia. Dan kumohon kembalikan temanku yang membeku ini." Katanya pada Tantalum. Tantalum segera melelehkan si penjaga yang ia bekukan. Ia terlihat benar2 membeku dengan bibir yang biru dan masih belum sadarkan diri.

Dengan menggendong temannya, penjaga berjalan dibelakang Tantalum dan Crystal menuju markas penjaga yang berada di sebelah gerbang perbatasan. Crystal berjalan sambil tergopoh-gopoh karena sayapnya terluka. Untunglah pendarahan Crystal berhenti karena dinginnya salju. Diam-diam Tantalum menempatkan tongkat sihirnya di pundaknya sehingga tongkat itu mengarah kebelakang tepat kepada dua penjaga. Dan "ZAP!" Dua penjaga itu membeku seketika. Lalu ia segera menembakkan sihirnya untuk membekukan dua penjaga lainnya yang berada di depan gerbang perbatasan. Dalam waktu sekejap, keempat penjaga yang terlatih membeku oleh satu perempuan kecil.

"Hahaha! Itulah yang kumaksud!" Serunya didepan ke-4 penjaga yang membeku. Lalu Ia dan Crystal segera masuk kedalam markas penjaga untuk mencari obat untuk Crystal. Ternyata ia menemukan obat yang tepat untuk mengobati Crystal. Sebelum mengobati Crystal, ia mengubahnya kedalam bentuk burung kecil terlebih dahulu, "Shomega Dunade" itulah mantera untuk mengubah Crystal menjadi burung parkit kecil. Setelah selesai diobati dan diperban, mereka melanjutkan perjalanan menjauhi kerajaan Gheimhridh hingga tak ada lagi salju dijalan mereka. Akhirnya masuklah kedalam hutan Eager (dibaca: iger) yang biasanya ia lewati dengan kereta kencana bersama ibunya.

Setelah memasuki Hutan Eager, Tantalum merasakan kehangatan yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Tentunya kehangatan ini jauh kebih baik dibanding kerajaannya. Jika ia berada dikereta kencana bersama ibunya, ia tetap merasakan dingin yang menusuk dari ibunya yang selalu memancarkan rasa dingin sedingin es. Tetapi ketika ia berjalan kaki, ia dapat merasakan kehangatan penuh dari sinar matahari. Tak hanya sinar matahari yang menyinari wajahnya, tetapi suara dedaunan yang tertiup angin yang menyejukkan hati. Seakan ia berada di dunia baru.

Tantalum berjalan menyusuri jalan setapak dihutan dengan langkah yang gembira, ia melompatkan kakinya sedikit karena saking gembirnya. Crystal yang berbentuk burung parkit berdiri di pundak Tantalum terganggu karena lompatan gembiranya, tetapi malangnya Crystal karena belum bisa mengepakkan sayapnya kembali. Sesekali, Tantalum melihat hewan-hewan yang melintas di Tengah hutan seperti kijang, monyet, dan binatang hutan lainnya. Suara mereka benar-benar menghangatkan telinga Tantalum yang belum pernah mendengar suara binatang hutan sebelumnya, walaupun Crystal bisa berubah menjadi segala macam binatang, tetapi beberapa binatang tidak bisa menyesuaikan dirinya di iklim yang membeku, hal itu dapat membahayakan nyawa Crystal.

Disaat sedang berjalan di tengah hutan, tiba-tiba Tantalum mendengar suara seekor binatang yang menginjak dedaunan "Srek!!!" Suara itu terdengar jelas sekali. Tantalum tidak menghiraukan suara itu karena mungkin ia pikir itu hanya suara jejak kaki kijang yang melintas. Lama kelamaan suara itu semakin dekat dengan Tantalum dan terdengar semakin banyak. Akhirnya Tantalum menghentikan langkahnya untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya.

"Siapa disana?" Teriaknya. Namun tidak ada suara yang menjawab Tantalum. Melainkan ia mendengar suara segerombolan binatang yang lari menghampirinya. Semakin lama suara itu semakin jelas, lalu mereka keluar dari dedaunan dan menghadang Tantalum. Mereka adalah segerombolan serigala yang sedang melihat mangsanya. 5 ekor serigala sedang menghadang Tantalum dan Crystal membentuk lingkaran saat ini. Tantalum mengerti kalau ia berteriak maka serigala akan langsung memakannya, jadi ia memutuskan untuk memendam teriakkannya dan mencari akal untuk menghadapi mereka.

Jika ia membekukan mereka satu persatu, itu tidak akan efektif karena jika kita membekukan satu serigala di bagian depan, maka serigala yang lain akan menyerangnya dari bagian belakang. Maka Tantalum segera mengubah Crystal menjadi sesuatu yang akan ditakuti oleh serigala. Tanpa pikir panjang, Tantalum mengubah Crystal menjadi seekor singa yang besar "Valoshi Gerod!!" Lalu berubahlah Crystal menjadi singa jantan gagah besar yang mengaum dengan suara yang menakutkan bagi para serigala. Auman Crystal membuat para serigala lari terbirit-terbirit tanpa menoleh kebelakang.

"Kerja bagus, Crystal! Itu tadi benar-benar luar biasa! Aku tidak pernah mendengar auman singa sehebat itu. Tapi apa kamu bisa berjalan dengan kaki depan yang terluka? Kalau tidak, aku akan mengubahmu menjadi burung parkit lagi." Serunya kepada Crystal. Crystal hanya menjawabnya dengan menganggukkan kepalanya yang menandakan ia masih bisa berjalan. "Baiklah, kamu akan terus menjadi singa! Karena aku suka dirimu yang singa sekarang, Crystal."

Setelah semuanya kembali normal, mereka kembali berjalan menyusuri jalan setapak dihutan dengan Crystal yang berbentuk Singa.

Disaat sedang menyusuri hutan, terdapat seorang pria remaja yang mendarat dari ranting pohon tepat didepannya, ia terlihat seperti seorang petarung handal yang memiliki tubuh kekar dan memelihara burung hantu putih di pergelangan tangannya.

"Wah.. tadi itu pertunjukan yang menarik, bukan?" Ujar pria kekar itu.

Bersambung...

Tantalum (Seri Ke-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang