Chapter 9 - Perkenalan di Tepi Pantai

396 60 3
                                    

Allunork tampak baik-baik saja. Meskipun banyak awak kapal yang gugur tetapi yang selamat pun juga banyak. Tetapi bagaimana dengan keadaan Greynard?

Greynard hanya bisa berbaring lemas tak berdaya, ia bahkan tak sadarkan diri. Tantalum hanya menangis tersendu-sendu melihat kondisi Greynard, sedangkan Allunork memastikan kondisi Greynard dan memikirkan obat aba yang cocok dengan kondisinya saat ini. Kezra yang merasa kesal karena mereka adalah penyusup akhirnya merasa kasihan melihat keadaan Greynard yang sedang kritis. Bagaimana pun juga, kelompok mereka lah yang telah menyelamatkan kapalnya beserta awaknya. Kezra merasa berhutang budi pada mereka meskipun ia tidak mengenali salah satu dari mereka. "Hey! Di kapal ini terdapat ruang medis. Meskipun kapal ini mungkin tak sanggup berlayar lagi karena kerusakan dan kebocoran dimana-mana, tetapi setidaknya ia harus diberi pertolongan pertama sebelum kapal ini tenggelam." Ujar Kezra pada Allunork.

Allunork yang sudah selesai membaca keadaan Greynard segera mengambil kesimpulan, "Tampaknya pertolongan medis tidak akan menolong banyak. kondisinya sangat parah. Pecutannya sangat amat kencang tepat di punggungnya, untung saja tulangnya hanya retak. Ia butuh ramuan ibuku, untung kami membawa perbekalan yang mencukupi. Tantalum, tolong ambilkan tas perbekalanku dan Greynard di ruang tempat kita bersembunyi." Mendengar perintah Allunork, Tantalum bergegas mengambil tas perbekalan mereka berdua dan langsung memberikannya kepada Allunork secepat mungkin.

Setelah mengobrak-abrik isi tas mereka berdua, akhirnya Allunork menemukan ramuan yang coccok untuk kondisi adiknya tersebut. Ramuan itu berwarna hijau tua dan berbau aneh tampak seperti aroma beberapa jenis dedaunan yang ditumbuk secara bersamaan lalu dimasukkan kedalam botol kecil. Semua mata berfokus pada Greynard dan Allunork selagi Allunork mengoleskan ramuan tersebut pada punggung Greynard yang mungil dan terdapat sayatan yang sangat besar dan panjang akibat pecutan Cetus, mereka berharap semua akan baik-baik saja dan tidak ada hal serius yang terjadi pada Greynard. Bekas pecutan itu memang tidak mengeluarkan darah setetespun tetapi akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa apalagi hingga membuat tulang punggung retak.

Setelah selesai mengoles ramuan pada punggung Greynard, Allunork segera menidurkannya dalam keadaan tengkurap diatas kotak kayu yang berisi peluru meriam, "Lukanya memang parah, tetapi ia akan baik-baik saja setelah diberi ramuan ini. Hey kapten! Kami mohon maaf karena sudah menyusup dikapal mu tanpa izin, kami benar-benar tidak punya pilihan. sekali lagi kami mohon maaf." Ujar Allunork pada Kezra.

"Jujur, aku memang sangat marah apabila mendengar ada penyusup di kapalku. Tetapi... kalian lah yang telah menyelamatkan nyawa kami. Aku berhutang budi pada kalian." Jawab Kezra dengan senyuman, lalu ia melanjutkan "Dengar, kapal ini tak bisa bertahan lama. Paling tidak satu jam lagi kapal ini akan tenggelam, karena kebocorannya benar-benar sudah parah dan tidak bisa ditambal atau semacamnya. Aku benar-benar tidak bisa menjamin keselamatan kalian."

"Ah! Aku punya ide!" Seru Tantalum yang sudah berhenti menangis dan membuat semua awak kapal terkaget dengan perkataannya. "Ide apa penyihir kecil?" kata salah satu awak kapal. "Begini, hmmmm.. Tidak jadi deh. Sepertinya ide ini terlalu egois. Aku hanya memikirkan teman-temanku. Hahaha maaf." Lanjut Tantalum sambil menggaruk kepalanya. Karena Tantalum tidak jadi memberikan pendapatnya, akhirnya Kezra segera mengambil keputusan. "Pulau Qarzota sudah tidak jauh dari sini. Mungkin sekitar empat sampai lima kilometer dari titik ini. Kalau kamu tidak keberatan, gadis kecil. Bolehkah kami menunggangi Naga mu secara bergantian ke Pulau Qarzota? Total dari kami yang tersisa hanya 21 orang. Mungkin kita akan membaginya menjadi 3 kelompok. Aku rasa naga itu dapat menampung hingga 7 orang." Ujar Kezra meminta persetujuan dari Tantalum.

"Sebenarnya, itu tadi ide ku. Tapi yang aku pikirkan hanya kami bertiga ke Pulau Qarzota dan tidak balik lagi kesini. Hahaha jahatnya aku. Baiklah, aku memperbolehkan kalian menaiki Crystal-ku." Jawab Tantalum menyetujui ide Kezra dan membuat seluruh awak kapal yang mendengarnya geram atas ide nya yang egois.

Akhirnya mereka sepakat dengan pendapat Kezra yaitu pergi ke Pulau Qarzota dengan menunggangi Crystal yang berwujud Naga. Mereka pergi secara berkelompok dengan kelompok yang pertama pergi terdiri dari Greynard yang sedang sakit, Kezra yang sudah mengetahui seluk beluk Pulau Qarzota, dan lima awak kapal serta perbekalan secukupnya. Disusul dengan gelombang kedua yang terdiri dari tujuh awak kapal dan perbekalannya. Dan gelombang terakhir adalah Allunork dan Tantalum serta lima awak kapal lainnya. Mereka mendarat di Pulau Qarzota dengan selamat tepat di tepi pantai.

Kezra segera merelakan awak kapalnya yang tersisa untuk pergi melanjutkan hidup mereka, karena harta paling berharga satu-satunya milik Kezra yaitu kapal Black Pheonix sudah lenyap. Memang sangat berat merelakan seluruh awak kapal nya yang tersisa. Tetapi jika mereka tetap bersama Kezra, mereka tidak punya pekerjaan lagi. Maka lebih baik jika Kezra merelakan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang baru. 

Setelah mereka berpamitan, begitu juga dengan Tantalum, Allunork, dan Greynard yang akan melanjutkan perjalanan mereka karena perjalanan mereka masih sangat jauh dan mereka harus mencari tempat peristirahatan untuk Greynard yang masih belum sadarkan diri. Wajah Kezra terlihat sangat muram, ia duduk dipasir pantai dan mensandarkan tubuhnya dibatu dekat pantai, membiarkan tubuhnya terhempas oleh air laut. Tantalum yang sedang berjalan meninggalkan Kezra seketika berbalik arah melihat wajah muram Kezra yang selalu terlihat kuat dan bengis diatas kapal. Begitu juga Allunork yang sambil menggendong Greynard ikut berhenti mengikuti Tantalum, "Hmm kau baik-baik saja?" Tanya Tantalum pada Kezra.

"Menurutmu? Setelah kejadian ini aku akan baik-baik saja?" Jawab Kezra dengan senyuman manis di wajahnya. Karena merasa kasihan pada Kezra, Tantalum juga ikut duduk tepat di sebelah Kezra untuk menenangkannya. Ia mengerti bahwa Kezra hampir kehilangan semua yang ia miliki, maka dari itu Tantalum hanya ingin Kezra tidak merasa sendiri di dunia ini. "Aku mengerti perasaan mu. Kau kehilangan kapalmu, kerabat kerjamu, pekerjaanmu, serta hartamu. Tapi janganlah meratapi kesedihan itu terus menerus, kau masih muda dan kuat, bukan? Bagaimana kalau kau ikut dalam perjalanan kami?" Ujar Tantalum.

"Hahaha.. Baru pertama kali aku mendapat nasihat dari anak kecil sepertimu. Aku jadi benar-benar malu. Memang kalian ini mau kemana? Oh iya! Aku bahkan tidak tahu nama kalian." Jawab Kezra.

"Namaku Tantalum. Ini Allunork dan yang tak sadarkan diri itu adiknya Allunork yaitu Greynard. Dan ini sahabat ku, Crystal. Kami semua ingin pergi ke Magic Fountain." Ujar Tantalum.

"Apa?! Magic Fountain? Kukira tempat itu hanyalah mitos. Aku baru mendengar ada orang yang ingin kesana sekarang. Kudengar tempat itu dekat Hutan Nemrod, bukan? Apa yang akan kalian lakukan disana? Apa kalian tidak tahu makhluk apa yang singgah di Hutan Nemrod?" Tanya Kezra.

Allunork segera menjawab pertanyaan Kezra, "Yah, kukira tempat itu juga mitos. Tapi bocah ini bersikeras untuk pergi kesana dan ia juga belum mengatakan apa yang akan ia lakukan disana. Dan iya kalau tempat itu berada dekat Hutan Nemrod dan aku tahu pasti apa yang akan kita hadapi di Hutan Nemrod. Hal yang gila, bukan?"

"Hey! Aku akan mengatakannya bila aku sudah siap dan mempercayai kalian. Kalian itu orang asing bagiku, dalam tanda kutip orang asing!" Teriak Tantalum pada Allunork.

Mendengar apa yang dikatakan Tantalum, Kezra sedikit terkejut bahwa mereka tidak mengenali satu sama lain sebelumnya, "Jadi kalian tidak mengenal satu sama lain?" Tanya Kezra.

"Iya, kami baru kenal sekitar kemarin. Hahaha." Jawab Tantalum.

"Baiklah, itu tidak penting sekarang. Jadi kau ikut atau tidak? Kuharap cepat kau putuskan karena adikku butuh tempat peristirahatan." Bentak Allunork.

"yah, mau bagaimana lagi? Aku juga tidak punya tujuan sekarang, bila aku mati di Hutan Nemrod juga tidak ada yang peduli. Toh aku juga punya hutang budi pada kalian. Baiklah aku ikut. Ah! Pasti kalian akan ke Kerajaan Yuim, kan? Aku punya teman disana yang akan memberikan kamar bagus dan nyaman untuk adikmu. Dan Panggil Aku Kezra." Ujar Kezra.

"Ide bagus! Ayo kita lekas kesana sekarang." Jawab Allunork.

Akhirnya mereka segera bergegas ke Kerajaan Yuim yang sudah dibawah kekuasaan Tantuzel sekarang. Semua penduduknya pun mengenal Tantalum dengan baik.

~~

Pada saat yang sama di Kerajaan Gheimhridh.

"Hai, Tantuzel! Sepertinya kau sedang depresi berat hingga memanggilku. Ada perlu apa, Wahai... Adikku?"

"Kamio, aku butuh bantuanmu."


Bersambung...

Tantalum (Seri Ke-2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang