Chap 4 Busy days

15.7K 410 15
                                    

Happy reading.😙😙

****

  Keesokannya Laurent harus bangun pagi jam enam pun dia sudah sampai dimeja kerjanya membaca agenda dibuku yang lumayan tebal, hari ini Tn.Hans ada pertemuan makan siang dengan kliennya, dan Laurent juga banyak tugas hari ini, kemarin ada Sekertaris Jes yang membantunya, sekarang dia sendiri dan itu cukup berat, Laurent hanya menarik nafas gusar.

Laurent melangkah memasuki ruangan manejernya dan merapihkan semua barang-barang yang kurang rapi, setelah selesai dia membuka lemari yang berada dibelakang ruangan ini untuk membuatkan segelas teh hangat dan beberapa cemilan, saat dia kembali Tn.Hans sudah duduk sambil membaca kertas yang Laurent letakan diatas meja.

  "Selamat pagi Tn." Sapa Laurent.

  "Ya, hmm, tolong ambilkan dasi dilemari belakang , pilih warna yang sesuai dengan kemejaku." Pinta Tn.Hans.

  "Baik Tuan, "
Lauret memilih dasi yang belang-belang berbarwarna hitam putih, karna Tn.Hans memakai kemeja putih dan jas hitam, ini akan sangat cocok untuknya.

  "Maaf Tn, saya akan memakaikannya." Pinta Laurent sambil tersenyum.
Selama memakaikannya Tn.Hans mempertikan saja wajah Laurent dari dekat, dan memang posisi wajah mereka saling berdekatan, Laurent tidak menyadari karna dia hanya berfokus memakaikan dasi untuk Manejernya.

Setelah selesai Laurent bangkit berdiri lagi, masih dengan bibir tersenyum.
Tn.Hans melihatnya hanya menaikan sebelah alisnya, ntah apa yang dia pikirkan.
  "Apa ada lagi tugas ku hari ini?" Tanya Tn.Hans.

  "Tidak ada Tn. Apa kau ingin melihat lihat Restaurand? Sambil menunggu waktu luangmu siang nanti kau akan ada pertemuan makan siang dengan Klien." Ajak Laurent.

  "Baiklah, temani aku." Pinta Tn.Hans.

Laurent mengangguk dan tersenyum, dia berjalan mengikuti Tn.Hans dari belakang.

  "Apa karyawan yang mengikuti Training berjalan lancar?" Tanya Mr.Hans saat sampai dibagian dalam Restaurand.

"Ya , mereka begitu sangat bersemangat, tidak ada masalah apapun, mereka semua bekerja keras. Bagian keuanganpun tidak ada masalah semuanya tidak ada kerugian, keutungan semakin bertambah dari hari kehari." Jelas Laurent .

  "Bagus." Tn.Hans mengangguk senang.

Tiba-tiba seorang wanita datang memeluk lengan Tn.Hans dengan manja.
  "Sayang, apa kau ada waktu luang temani aku sebentar saja." Pinta wanita itu.
Kemudian melirik kearah Laurent sambil tersenyum.

  "Apa dia sekertaris baru mu?" Tanya Wanita itu kepada Tn.Hans lagi.

  "Iya, dia Laurent " jawab Tn.Hans.

Laurent menuduk dengan sopan.
Tapi tatapan wanita itu seperti tidak suka padanya.

  "Aku Becca, kekasihnya." Kata Wanita itu memperkenalkan diri.

  Padahal aku tidak bertanya. Gumam Hati Laurent.
Laurent hanya mengangguk.
  "Kalau begitu saya permisi, jangan lupakan pertemuan siang ini Tn.Hans." ucap Laurent, seraya membukuk dan melangkah pergi meninggalkan mereka,masih banyak perkerjaan yang harus dia selesaikan.

  "Dia bahkan lebih cantik dariku. Ck!" Kesal Becca tidak suka.

  "Aku ada waktu luang untukmu, karna siang ini aku ada pertemuan makan siang dengan Klien ku." Jelas Tn.Hans.

  "Baiklah."
Setelah itu ntah mereka pergi kemana.

Hari demi hari Laurent lewati, ntah setiap hari wanita bernama Becca itu terus datang menemui Tn.Hans dan itu membuat Laurent risi, karna perkerjaan yang harus dilakukan Tn.Hans dia yang menangani, Laurent sangat terbebani.

  "Pekerjaan ku saja banyak, ditambah lagi si nenek sihir itu membuat membuat pekerjaanku semakin menumpuk saja, menyebalkan." Celetuk Laurent tangannya lincah mengetik proposal yang harus dia tulis.

  "Apa kau bilang, aku nenek sihir? Jika kai tidak suka pekerjaanmu lebih baik kau Resign saja!" Marah Becca yang tiba-tiba berada didepannya.
Dan itu membuat Laurent terkejut dan berdiri membukuk.

  "Maafkan saya, saya tidak bermaksud lancang." Kata Laurent bibirnya berusaha tersenyum.

  "Ck! Beraninya kau membicaraan kekasih atasanmu! Itu mananya lancang!! Bukan bermaksud lagi." Ketus Becca sengit.

Laurent tidak menghiraukan dia tetap menuduk, lalu menarik nafas beratnya, tidak ada waktu untuk mendengar ocehan penyihir ini. Kesal Laurent dalam hati.
dia membereskan berkas-berkas yang harus ia bawa ke ruangan Tn.Hans.

  "Maaf nyonya, saya sibuk." Pamit Laurent dia berjalan meninggalakan Becca yang semakin kesal.

Becca mengikuti Laurent keruangan Tn.Hans.

  "Tn, ini berkas-berkas yang harus anda tanda tangani." Soal Laurent meletakan berkas itu diatas Meja besar milik Tn.Hans.

  "Sayang!! Kau tau dia membicarakan ku , dia bilang aku nenek sihir yang mencoba mengacaukan pekerjaannya." Aduan Becca memecah telinga Laurent.

Rahang Laurent mengeras, dia menarik nafas dalam kemudian tersenyum lagi.
  "Maaf Tn. Saya akan kembali lagi, untuk mengambil berkasnya." Pamit Laurent membungkuk dan keluar dari ruangan itu.

  "Heyy kau wanita lancang!! " teriak Becca, Laurent tidak menghiraukan dia menutup pintu dengan keras.

  "Apa yang kau lakukan! Kau membuat keributan diruanganku" kesal Hans.

  "Apa!!" Kesal becca.
Dia semakin tidak suka akan kelakuan Laurent.

****
Next part...

The bad girl ✔ CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang