Chap 11 Club

13K 297 28
                                    

Happy reading..💕💕💕

Jangan lupa kasih vote..!! Woyy biar gue nya makin semangat lagi, supaya ceritanya nggk garing😂😂😂😂

****

Laurent lari dari dalam kamar itu, ia menangis dan terus menangis sampai-sampai dia tidak dapat melihat dengan jelas kemana arah tujuannya.

Bugg!!

Laurent terjatuh kebelakang karna menabrak tembok didepan nya, oohh no!!

"Oh Shitt!!!" Umpat Laurent menahan sakit dikeningnya.
Kepalanya menengok kekanan dan kiri, untung tidak ada seorangpun yang melihatnya, ia bangkit dan saat berbalik badan tubuhnya hampir terjatuh kembali karna menabrak dada bidang seorang pria berjas, dengan ala ala romantic, pinggangnya ditahan oleh tangan kekar, Laurent mendongak mendapati Seorang pria yang tidak asing lagi baginya.

"Gab..? Lepaskan!" Ucap Laurent dingin seraya menjauhkan tubuhnya dari rengkuhan Gabriell.. cieee kalo gue sih langsung nyosor dah tuh...😂

Gabriel hanya mengangkat sebelah alisnya, ketika melihat kening wanita didepannya memerah.

Laurent salah tingkah, ntah apa yang lelaki itu lihat darinya.
"Apa!" Tanya Laurent dingin.
Lebih baik bersikap dingin agar mereka tidak lagi mendekatinya, Laurent begitu tidak nyaman saat seseorang mencoba mendekatinya dan akhirnya akan meninggalkan luka.

Gabriel tersenyum miring.
Kemudian jarinya mendekat dan mengusap lembut kening Laurent.
Tetapi Laurent menepisnya kasar.
"Aku sudah katakan! Jangan kembali!!" Marah Laurent.

"Why?? Aku bahkan bisa membeli hotel dan club tempat bekerja mu ini." Ucap Gabriel.

Laurent membuang tatapannya dari wajah Gabriel.
"Ck! Arrogant." Umpat Laurent.

"Kenapa kau pergi? Aku bahkan belum mengizinkan mu." Soal Gabriel.

"Bukannya kau membooking ku selama 3 hari.!" Bantah Laurent dengan mata wajah yang super judes.

"Aku bahkan bisa saja membooking mu seumur hidup." Jawab Gabriel dengan santai.

Laurent semakin kesal dengan perkataan Gabriel yang seakan-akan memegang kendali akan dirinya.
"Lebih baik! Kau jangan ganggu hidupku!" Marah Laurent.

Gabriel mengerutkan dahinya.
"Apa kau menangis ?" Tanya Gabriel sambil mengusap pipi Laurent yang terdapat sisa air matanya.

"Tidak. Itu bukan urusanmu." Kata Laurent dingin kaya es batu.😂

Gabriel hanya tersenyum sinis dengan apa yang Laurent katakan dan perubahan sifatnya, sangat berbeda saat ia bersamanya selama 3 hari lalu dan saat ia pertama kali melihatnya diRestaurand.

Laurent mengertakan kakinya kesal, ia hendak pergi dan sudah melangkah menjauh.
Sedangkan Gabriel hanya diam memperhatikan wanita yang sedang berjalan menjauh darinya hingga hilang dari pandangannya.

...

"Dasarr laki-laki tak punya malu!! Brengsek!!" Marah Laurent.
Saat masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu dengan kasar.

"Heyy heeyy,,, kau kenapa??" Tanya Siena.

"Hans!! Dia beraninya menamparku! Memangnya dia siapa! Shit!! Aku bisa saja baik, tapi aku tidak suka saat seseorang mencoba memaksa ku." Kesal Laurent.

"Tunggu? Maksudmu??" Tanya Siena bingung.

"Didalam kamar 122 itu adalah Hans, dia memaksa ku untuk kembali bekerja dimendampinginya, gila! Aku tidak mau mendapat masalah lagi. Aku sudah pergi tapi dia mencariku, menyebalkan" jelas Laurent Kemudian menghela nafas panjang.

The bad girl ✔ CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang